Maaf part 22 nya di silde selanjutnya🙏🏼😣Di apartemen.
Beomgyu tampak duduk di sofa menunggu Yujin keluar dari kamar, hampir satu jam ia duduk disana tapi tidak ada tanda Yujin akan keluar. Itu membuatnya khawatir apa yang dilakukan Yujin di dalam sana.
"Kenapa dia belum juga keluar."
Beomgyu bangkit pergi ke depan pintu kamar berinisiatif untuk mengetuknya.
Tapi dia kembali mengurungkan niatnya berbalik pergi kembali ke sofa.
Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar yang terbuka, Yujin muncul mengenakan Jaket pensil gaun dengan bentuk pakaian membentuk seluruh lekuk tubuhnya.
Pakaian yang terlihat sederhana tapi terkesan mewah dengan bentuknya, desainnya garis putih tebal yang terdapat di kedua sisi jaket dari leher sampai perut dan dua ada garis pendek di kedua sisi jaket.
Yujin tampak cantik dengan rambut halus yang terurai ke belakang dengan satu jepitan bunga yang menempel di rambut sebelah kanan.
Yujin juga mengenakan jam tangan silver ditangan kirinya dan tangan satunya memegang tas.
Kaki jenjang Yujin tampak cantik mengenakan sepatu berwarna hitam yang senada dengan warna bajunya.
Tapi ada satu kain putih bermotif bunga-bunga kecil dengan garis hitam tebal di seluruh sisi kain, kain putih yang cukup panjang itu melingkar di lehernya sampai menutupi bagian atas dada dan lehernya.
Beomgyu perlahan mendekat, tiba-tiba Yujin mengangkat tangannya menghentikan langkah Beomgyu.
"Berhenti disitu, kita akan jaga jarak mulai sekarang. Kau hanya bisa mendekat 2 meter, tidak lebih dari itu." Tegasnya.
"Menyingkir dari hadapanku!" Ucapnya dengan nada suara jutek berjalan melewati Beomgyu.
Beomgyu menarik nafas panjang berusaha menahan amarahnya, dia tidak boleh kasar pada Yujin. Bersikap kasar hanya akan membuatnya semakin menjauh dari pujaan hatinya itu.
Beomgyu buru-buru mengambil Jasnya di sofa lalu mengejar Yujin yang ingin pergi.
Langkah kaki Yujin panjang seperti menunjukkan dia terlihat buru-buru ingin cepat masuk sebelum Beomgyu mengejarnya.
Yujin dengan cepat masuk ke dalam Lift menekan tombol saat melihat Beomgyu berlari.
Tatapan sinis Yujin menjadi mengakhiri mereka, berharap Beomgyu tidak mengejarnya.
Di dalam lift Yujin menghempaskan rambutnya sembari melihat jam tangannya menunjukkan jam 7:30 pagi.
"Aku tidak boleh sampai terlambat."
Pintu lift terbuka, Yujin melangkahkan kakinya keluar dengan perasaan lebih baik setelah berpisah dengan Beomgyu di lantai atas.
Dia mengembangkan senyuman manis, keluar dari pintu utama gedung Apartemennya.
Senyuman manisnya seketika berubah kecut melihat Kai dan anak buahnya berdiri didepan pintu, berjejer seperti patung pajangan.
Yujin menghela nafas berjalan pura-pura seperti tidak melihat mereka semua.
Tapi sepertinya mereka tidak akan membiarkannya pergi begitu saja, Kai berdiri di depannya.
"Nona, Tuan Beomgyu memintamu untuk tidak pergi sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's favorite woman
RomanceSeorang wanita yang patah hati setelah menemukan kekasihnya berseligkuh, saat itu juga dia dipertemuakan dengan pria asing ditengah hujan badai. Pria yang dia temui ternyata seorang bos mafia yang jatuh cinta dengannya pandangan pertama. Karena pert...