24. Gaeul

208 26 6
                                    

"Apa-apaan kalian ini, pagi-pagi sudah membuat keributan kantor."

Suara kemarahan Bos mereka bergema di ruang itu, mereka berempat tampak menundukkan kepalanya mendapatkan omelan dari Bosnya.

Mereka tidak berani membela diri di depan Bosnya.

"Kalau kalian berempat punya masalah selesai di jam kantor, jangan ba wwwwa-bawa masalah pribadi dalam kesini. Paham kalian!"

Bukk....

Bosnya memukul mejanya memperingati mereka berempat untuk tidak berulah.

"Kalau kalian masih melakukan ini lagi kedepannya, siap-siap kalian angkat kaki dari sini. Mengerti!"

"Iya Bos, kami semua minta maaf." Ucapnya Yujin mewakili teman-temannya.

"Kalian semua kembali bekerja."

"Baik Bos."

Mereka semua keluar meninggalkan ruangan bosnya.

Saat mereka keluar dari pintu Leeseo mengangkat Jari tengahnya, menunjukkan di depan Taehyun sebelum dia kembali ke mejanya.

"Fuck You." ucapnya tanpa bersuara, berbalik pergi, karena Yujin menariknya sebelum ada pertengkaran terjadi lagi.

"Leeseo cukup, jangan sampe kita kehilangan pekerjaan kita karena bertengkar dengan pria seperti dia."

Yujin menarik Leeseo ke mejanya mencoba memberitahunya agar menahan emosinya.

Dia tau Leeseo orang tidak bisa menahan emosi, saat Leeseo bicara, dia bisa sampai meledak-ledak. Itu sebabnya dia langsung menariknya sebelum sesuatu terjadi.

"Orang seperti dia harus di beritahu, biar dia tidak seenaknya padamu." Ucapnya dengan nada suara yang tinggi.

"Leeseo tenanglah, kemarahanmu itu hanya akan membuat kita susah, okey, jadi stop!" Ucapnya Woyeon berusaha menenangkannya.

Woyeon punya sifat yang lebih tenang daripada kedua teman nya itu.

"Sebaiknya kembali ke meja kita masing-masing, dan mulai bekerja sebelum bos melihat kita berkumpul lagi."

Leeseo mencoba mengatur nafasnya berusaha menurunkan emosinya yang sudah membludak di kepalanya ingin memaki-maki Taehyun.

"Okey, okey, okey, aku harus tenang."

Leeseo menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan secara tidak langsung emosinya juga ikut berkurang.

"Pokoknya kalau pria sampah itu mengganggumu, bilang padaku. Biar ku hajar dia."

"Tenang saja, dia tidak akan berani menggangguku kok."

"Ayo Leeseo kita pergi." Woyeon menarik tangan temannya itu pergi dari meja Yujin, mereka kembali duduk kursinya dan mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing termasuk Taehyun.

Taehyun duduk di kursinya, membuka laptop dan mulai menggerakkan jari-jarinya mengetik seperti biasa.

Sedangkan Yujin tidak bisa berpikir, perasaannya tiba-tiba kacau membuat otaknya seperti berhenti.

Semua perasaan itu karena pertemuannya kembali dengan Taehyun, walaupun dia sudah memutuskan hubungan itu. Perasannya untuk Taehyun tidak mudah sirna.

Sulit baginya melepaskan semua kenangan indah antara mereka, dimana hubungan yang manis penuh dengan kasih sayang sudah berjalan bertahun-tahun.

Walaupun begitu Yujin tetap berusaha bangkit dan melupakan perasaannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia's favorite womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang