KIAMAT MAKIN DEKAT (1357)

1 0 0
                                    

Tanda-tanda kiamat semakin nyata.
Memang begitu adanya dan fakta.
Dari mulai maraknya bencàna di seantero negara.
Puting beliung mengganas dengan murka.
Tanah longsor merenggut banyak nyawa.
Banjir tak lagi enggan menyapa.
Semua karena ulah manusia.
Yang pasti Allah sudah murka.

Perilaku orang kini banyak yang bejat.
Pertanda kiamat sudah dekat.
Nafsu birahi tak mampu dicegat.
Hingar-bingar kebrutalan kian meningkat.
Nafsu membunuh terus menggeliat.
Antara sikap dan ucapan kasar tak ada lagi sekat.
Sepertinya hati nurani dan akal sehat telah tamat.

Anak adalah amanah terindah.
Orang tua tak boleh lengah.
Semua daya upaya harus dikerah.
Didik mereka mengenal Allah.
Latih untuk bersimpuh diatas Sajadah.
Sebagai ungkapan rasa syukur atas anugerah.
Kelak hidup mereka dikaruniai berkah.

Tapi apa hendak dikata.
Sebagai ayah banyak yang gelap mata.
Padahal anak darah daging mereka.
Mengapa begitu sadis memperkosa.
Sadarkah mereka setan sudah berkuasa ?
Hingga lupa diri yang ditindih darah daging mereka.
Rintihan rasa sakit seakan tak bersuara.
Sungguh malang memiliki ayah durjana.
Memperkosa ketiga anaknya sungguh luar biasa.
Akibatnya ada janin dirahim mereka.
Hewan ganas sekalipun punya rasa.
Yang tak tega memakan anaknya.
Pupus sudah harapan dan cita-cita.

Bagi ketiga nya kiamat sudah terjadi.
Mereka digilir secara berganti.
Terkutuklah ayah yang tak punya nurani ini.
Yang pantas baginya adalah hukuman mati.
Amanah Allah tak lagi berarti.
Wahai para ayah sayang si buah hati.

13 KUMPULAN PUISI NO 1301 SD 1400Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang