Apa karena banyak dan sulitnya masalah
Atau belum siap mental buat menikah
Membuat pertikaian terpicu begitu mudah
Lalu mengambil keputusan dengan gegabah
Pergi meninggalkan istri untuk pindah rumah
Dikira persoalan bisa diaelesaikan begitu mudah
Tertawa tak lagi bisa renyah
Ucapan mulai ngawur dn berubah ubah
Diliat dan diajak pulang sudah pernah
Tapi pertengkaran sudah kadung pecah
Beban dipikiran semakin tampak parah
Perilaku dan ucapan tak seperti biasa
Sejak kedatangan suami di rumah orang tuanya
Kadang ucapannya berlagak seperti ulama
Tapi isi dan makna ngawur semua
Kadang mengoceh sendiri seperti orang gila
Kadang seharian berdiam diri di kamar saja
Si istri telah minta maaf atas salahnya
Entah apa gerangan permasalahan mereka
Tapi malah suami minta cerai pula
Kalau begini harusnya orang tua ikut serta
Supaya mereka bersatu kembali seperti semula
Suatu hari ia menyampaikan sebuah keinginan
Bermaksud mencium imam yg ada di depan
Keluarga berpikir itu hanya sebuah guyonan
Tapi kenyataan benar benar ia lakukan
Lalu diajak keluarga pergi ke mesjid bersamaan
Orang yang tengah sholat kaget dan terheran heran
Dengan terpaksa ditarik keluar barisan
Jemaah lain juga diganggu saat bersamaan
Keluarga paham penyakitnya bukan penyakit kebanyakan
Tentu sudah berkaitan dengan penyakit kejiwaan
Bila dibiarkan akan banyak korban
Sebelum berangkat kaca dipecahkan dengan tangan
Sampai di mesjid sholat tengah sedang berjalan
Perilakunya sungguh keterlaluan dan ga karuan
Saat dicegah masuk ia tak memperdulikan
Lalu tubuhnya ditarik keluar barisan
Keluarga membawa ke rumah sakit tak lama kemudian
Padahal setiap persoalan pasti ada penyelesaian
Sepertinya batin dan jiwa tengah tertekan
Terus terang dan kejujuran sangat dibutuhkan
Agar pertikaian tidak berakhir perceraian
Allah akan selalu bersama orang orang beriman
Selalu ingat Allah dalam perjalanan pernikahan
Insya Allah hanya maut yang akan memisahkan
