(1372) HIDUP BERKALUNGKAN LUKA

1 0 0
                                    


Tak terbayang ini bakal terjadi
Dari awal aku terbuai oleh janji-janji
Rayuan maut lebih dulu terpatri di hati
Larangan orang tua tak ku taati

Aku tergila-gila dengan seorang duda
Ketika ku di lamar sudah punya anak lima
Keluargaku tak mampu berbuat apa-apa
Ku yakin pelet telah lebih dulu ada
Luka dan amarah berkecamuk di keluarga
Segala daya upaya sudah dikemuka
Keputusanku membuat mereka putus asa

Minggat merupakan jalan keluar
Jantung ibu dan saudara langsung menggeletar
Ketika tak lagi mampu ditolak
Kakak ku yang baik berubah jadi galak
Namaku dalam daftar keluarga telah terdepak

Diawal pernikahan cobaanpun bertubi-tubi
Rumah yang ku tempati hangus di lalap api
Nasip punmakin tak terkendali
Kepedihan dan penyesalan datang silih berganti
Itu awal dari perubahan sikap suami

Akupun berpindah dari kota ke kota
Berharap rumah tanggaku bisa bahagia
Kasarnya sikap tak mampu membuat aku  berkata-kata
Pedasnya ucapan telah menorehkan luka
Sekarang tinggal hisapan jempol belaka
Sikapnya kaku dan tak jarang murka
Tak lama anak sambungpun ikut bersama

Penderitaanku telah berada di puncak
Hidupku ibarat hilalang di antara semak-semak
Ibarat berjalan dalam keadaan merangkak
Nafas sudah terlanjur sesak
Makin hari boroknya makin terkuak
Ucapannya sering membuat hatiku terkoya
Setiap hari diisi dengan mencak-mencak
Ditambah lagi anak sambungku lebih memihak
Itu penyebab ada nya jarak
Terkadang muncul
keinginan untuk minta talak
Rasa kasian hadir mendadak
Tak ingin mereka besar tanpa bapak
Rasa sayang sudah lebih dulu terdepak
Pengorbananku telah dirusak
Lama-kelamaan aku pun muak
Aku bertahan karena anak-anak

13 KUMPULAN PUISI NO 1301 SD 1400Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang