(1393) TATKALA TEKAD MEMBULAT

1 0 0
                                    

Dari hati kecil aku berkata jujur
Sebelumnya aku memang tergiur
Kala itu aku merasa sangat mujur
Andai ditolak hatiku pasti hancur
Mungkin saja tubuku tengsungkur
Pesonamu sungguh tak terukur
Dilamar aku panjatkan rasa syukur

Saat dinikahi aku merasa tersanjung
Disisinya aku merasa terlindung
Semua mauku terus didukung
Tiap malam didendangkan beragam kidung
Komunikasi enak tersambung
Tak sedikitpun ia biarkan hatiku mendung

Seiring berjalannya waktu
Hatiku mulai diselimuti ragu
Ucapan lemah lembut berubah kaku
Sementara benih sudah tertanam diperut
Aku terlanjur dirundung takut
Kebersamaan mulai
surut
Tingkah laku dan ucapan jauh dari patut
Aku terombang ambing dalam pikiran kusut

Mengapa bertahan di belanga duka
Dimana keharmonisan yang dulu aku puja-puja
Tatapan mesra berubah jadi gelap gulita
Sikap acuhnya langsung terbaca
Pulang telat menjadi hal biasa
Diam menggantikan tegur sapa
Hatiku bak dirajang pisau baja
Tetapi buah cinta terlanjur ada
Setidaknya hingga anakku lahir ke dunia

Kini tekadku telah bulat
Ia pasti tidak terperanjat
Niatku semakin bulat menggugat
Ketika anakku terlahir begitu sehat
Tak ada keinginan mencegat
Sikapnya ibarat botol tersumbat
Keinginan bersama tak lagi menggeliat
Gugatan ku lanjutkan dengan penuh semangat
Aku yakin jodohku  telah tamat
Lebih baik sendiri tanpa lelaki pengkhianat

13 KUMPULAN PUISI NO 1301 SD 1400Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang