Wajar
Setiap orang punya impian
Wajar
Ada yang tertunda ada yang kesampaian
Wajar
Hidup memang harus diperjuangkan
Wajar
Dalam perjalanannya banyak mengalami rintangan
Wajar
Ada yang tak mengenal kelelahan
Wajar
Keputusasaan lebih dulu menghentikan
Wajar
Semua tergantung pada keadaan dan kenyataan
Pantas
Orang kaya akan membusungkan dada
Orang tak punya terpaksa menundukkan kepala
Pantas
Anak sholeh pasti berbakti pada orangtua
Ada anak yang tak perduli keluarga
Pantas
Ada orang tua berharap banyak
Tak jarang ada yang lengah dan muak
Pantas
Kelelahan akan berbuahkan hasil
Kemalasan akan menadah dengan tangan menggigil
Pantas
Setiap orang harus intropeksi
Agar terhindar dari iri dengki dan emosi
Akhirnya kata pantas sebagai mawas diri
Pertikaian dan perpecahan perlu dihindari
Agar hidup bisa diridhoi
Mengapa
Sang pencipta seringkali dinomor dua
Mengapa
Orang terlalu bernafsu menumpuk harta
Mengapa
Petunjuk dan petuah berlalu begitu saja
Mengapa
Antara ambisi dan tekad tak lagi seirama
Mengapa
Kesenjangan hadir dimana mana
Mengapa
Antara impian dan kenyataan tak pernah senada
Ketahui lah semua itu penyebab manusia lupa
Keakuan akan semakin merajalela
Tenggang rasa entah bersembunyi dimana
Silaturahmi menjadi langkah
Mufakat dan tipo selero terhalang tembok cina
Kini tinggal menunggu kenyataan yang berbicara
Semua terlukis dalam kisah-kisah nyata
Lalu disaksikan dengan mulut ternganga
Tampaknya kehancuran akan menyambangi dunia
