Trust

570 67 3
                                    

"Gw....nggak tau seperti apa rasa pelukan dari seorang ibu" kalimat Ruto terjeda, nafasnya mendadak tercekat.
"Ibu gw nggak pernah mau peluk gw" lirih Ruto dengan suara bergetarnya.
"Mungkin sehangat pelukan lo" lirih Ruto.

Beberapa saat Lisa memeluk erat Ruto.
"Lo bisa peluk gw kapanpun lo mau" tulus Lisa.

"Kalimat lo ambigu, fikiran gw jadi traveling " Ruto terkekeh.

"Sempet sempet nya fikiran nya traveling" kesel Lisa.

"Wkwkwkwk....biar nggak melow terus Lis, gw laper habis nangis..lo bisa masak?" tanya Ruto.

"Eh masak? Masak mie instan doang bisa sih" Lisa nyengir.

"Kelihatan sih" Ruto terkekeh.

"Lo mau tanya apa mau ngeledek gw?" Lisa makin kesal.

"Mau nawarin lo makan Lis..buruk sangka mlulu nih"
"Mau makan apa?" tawar Ruto.

"Mau lo masakin ya?" heboh Lisa.

"Tangan kanan gw lagi sakit sayaaaang.... gimana bisa masak? Lagian gw yg sakit trus gw juga yg mesti masakin gitu?" protes Ruto ngambek.

"Trus tujuan nya nanya gw mau makan apa?" tanya Lisa.

"Mau delivery order" ucap Ruto menunjukkan layar ponsel nya.

"Samain lo aja, gw bukan pemilih makanan" ucap Lisa.

"Kalimat gw perasaan" Ruto terkekeh.

"Udah nggak sedih?" tanya Lisa yg membuat Ruto lahap banget makan nya.

"Kapan gw sedih? Gw mendadak hilang ingatan" Ruto terkekeh.
"Li, lo uda jadian sama Jisung? Gw lihat lo deket banget sama Jisung." tanya Ruto.

"Kalo deket harus jadian ya?" tanya Lisa yg menyingkirkan makanan yg sudah selesai dimakan.

"Kalo Jisung nembak lo, lo terima nggak?" tanya Ruto penasaran.

"Kenapa bahasnya Jisung terus deh" heran Lisa yg menyandarkan punggung nya di sofa setelah kembali mendudukan diri disebelah Ruto.

"Gw cemburu kalo lo deket sama Jisung" bisik Ruto dengan jarak yg sangat dekat.
Tiba-tiba ponsel Lisa yg dia taruh diatas meja berbunyi dan menampilkan satu panggilan dari Jisung.

"Jangan diangkat" ucap Ruto masih dengan posisi sama seperti tadi hanya saja tangan kiri ruto menahan tangan Lisa agar tidak menyentuh ponsel.

"Tapi gw ada janji sama dia, kasian kalo dia nunggu" ucap Lisa yg tetap mengangkat telfon dari Jisung.

"Halo Ji"
..............

"Oke bentar gw turun".

Lisa menutup panggilan telfon nya dan melihat Ruto yg menatap nya dengan tatapan mematikan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taruhan (Haruto-Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang