"Baikan?" tanya Chenle ketika melihat Ruto duduk disebelah nya di rooftop sekolah.
"Putus" lirih Ruto.
"Gw suruh baikan kenapa malah putus" marah Chenle.
"Dia yg bilang putus" jawab Ruto cuek.
"Gw yakin semua kalimat lo tadi itu bukan lo, kenapa sih harus semunafik itu?" teriak Chenle
"Mau sampai kapan lo jadi orang sinting nggak punya hati hah? Sampai Lisa dinikahi cowok lain, gitu?" umpat Chenle."Trus gw mesti gimana hyung? Gw mesti bilang kalo gw jatuh cinta sama sodara tiri gw sendiri, gitu?" teriak Ruto.
"Apa?" kaget Chenle yg tidak tau.
"Hmm..Lisa putri kandung laki-laki itu" lirih Ruto yg menyandarkan punggungnya pada tembok dan mulai menyalakan rokoknya.
"Tau darimana lo?" Chenle yg masih shock.
"Malam ulang tahun gw, ibu gw datang ke gw cuma buat bilang agar gw menjauh dari putrinya. Karna gw nggak sepadan sama mereka, terus gw ini siapa" Ruto tertawa miris
"Pas udah gw kabulin...kenapa jadi seolah gw yg jadi penjahatnya" Ruto terkekeh.
"Gilak, baru ini gw nemu seorang ibu sesinting itu. Pantes nurun banget ke lo sintingnya" umpat Chenle dan meninggalkan Ruto.
.
.
.
Hari H pengumuman kelulusan. Lalisa yg mendapatkan peringkat satu tak nampak hadir ketika namanya disebut untuk naik ke podium."Ngapain nyariin kalo uda putus" sindir Chenle saat melihat Ruto celingak celinguk mencari seseorang.
"Gak usah sok tau hyung" ucap singkat Ruto sebelum berlalu pergi.
Malam harinya Ruto dan sohibnya janjian untuk mengadakan pesta kelulusan di sebuah club, mereka menyewa private room.
Wine, asap rokok dan para gadis tentu saja sebagai pelengkap yg disebut "party".Sampai tiba-tiba pintu terbuka menampakan Jisung dengan wajah merahnya dan tangan nya yg mengepal.
"Lo apain Lisa brengsek" teriak Jisung yg tiba-tiba meninju Ruto hingga jatuh tersungkur, saking kuat nya pukulan dari Jisung hingga keluar darah diujung bibir Ruto.
"Ji...sabar, ada apa sih?" tegur Mark.
"Lo..." Jisung menunjuk Ruto yg masih terduduk di lantai dengan mata berapi-api.
"Lo uda hancurin hidup Lisa dan sekarang lo malah seneng-seneng disini sama jalang, bener-bener brengsek lo" umpat Jisung dengan tangan mengepal."Gw nggak sengaja nemu ini di tempat sampah depan apart Lisa" sambil melempar Tespack bekas kehadapan Ruto.
"Apa itu? Lo yakin itu milik Lisa?" protes Haechan.
"Tanya ama temen lo, cuma dia yg tau jawaban nya" teriak Jisung.
Chenle yg mengambil Tespack itu dari tangan Ruto hanya bisa menatap Ruto kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan (Haruto-Lalisa)
Fanfiction"Iya lo cuma taruhan buat gw, kenapa? Lo baper beneran sama gw?"