Closer

668 67 4
                                        

Ilchester Place, London
"Lisa, papa boleh bicara sebentar?" tanya sang papa yg melihat Lisa duduk sendirian di halaman belakang rumahnya.

"Boleh pa, sini duduk" ucap Lisa menepuk-nepuk bangku di sebelahnya.

"Ada yg harus kamu tau...ini tentang papa, mama kamu, dan kakak kamu Song Mino." papa Lisa menjeda sejenak kalimat nya.

"Kamu dan Song Mino...satu ibu tapi berbeda ayah."
"Song Mino anak mama mu dengan mantan suaminya yg sudah meninggal."

"Mama mu adalah model cantik di perusahaan kakek, dia harus bekerja untuk menghidupi putranya, kami sudah lama berteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama mu adalah model cantik di perusahaan kakek, dia harus bekerja untuk menghidupi putranya, kami sudah lama berteman."
"Suatu malam....saat papa mengetahui kekasih papa mengencani pria lain, papa mabuk-mabukan karena tidak bisa menerima nya. Dibawah pengaruh alkohol, papa menyeret mama mu yg saat itu secara random melintas dihadapan papa, papa sudah melakukan hal yg tidak senonoh pada mama mu, dan lebih brengsek nya lagi, papa sempat ingin lari dari tanggung jawab ketika tau mama mu hamil."
"Kalau saja kakekmu tidak menghajar papa malam itu, papa rasa papa tidak akan pernah mempertanggung jawabkan kesalahan papa" ucap papa Lisa yg mulai menangis.
"Mamamu begitu benci membenci papa, bahkan setelah menikah pun, tidak pernah sekalipun dia mau memandang mata papa. Sampai kamu lahir, papa sempat memergoki mama mu memandangimu lama dengan tatapan kosong. Saat papa tanya kenapa, dia bilang bukan seperti ini rasanya ketika melahirkan Song Mino, tapi dia tetap tidak bisa membencimu. Hingga hari itu tiba, hari dimana tiba-tiba dia meminta maaf pada papa.. "

"Aku sudah berusaha tapi tetap tidak bisa, aku tidak bisa mencintai putrimu. Dan aku sudah tidak bisa bertahan lagi, maafkan aku."

"Kalimat terakhir dari mama mu sebelum dia memilih mengakhiri hidupnya. Mama mu menghukum papa dengan mengakhiri hidupnya di hadapanmu, agar papa selalu mengingat kesakitan nya dari matamu."
"Dan papa rasa yg sekarang terjadi di dirimu juga karma perbuatan papa dulu. Papa harus bagaimana agar Tuhan mengampuni papa, agar takdir berhenti menyakiti putri papa."
"Papa sungguh menyesal Lisa, ampuni papa mu ini Lisa" ucap papa Lisa bersimpuh dihadapan Lisa.

Lisa yg mendengarnya hanya bisa mematung.
"Ini alasan kenapa semuanya meninggalkanku" lirih Lisa.
.
.
.

Hapjeong di Distrik Mapo, Seoul

"Lo nggak capek?" tanya Ruto ke salah seorang member girl grup pendatang baru.

"Lo care sama gw?" tanya Seo Hee, Nama gadis itu antusias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo care sama gw?" tanya Seo Hee, Nama gadis itu antusias.

"Cih....pede gilak lo, maksud gw lo nggak capek bikin skandal terus, dikejar reporter terus, klarifikasi terus." ucap Ruto memutar bola matanya.

"Kalo itu tentang berita dating kita, nggak..gw nggak capek, gw malah seneng" ucap Seo Hee tersenyum yg malah membuat Ruto semakin mual.

"Sinting, lo mau numpang nama gw atau karna lo suka beneran sama gw?" tanya Ruto.

"Kalo dua duanya aja gimana?" ucap Seo Hee mengedipkan sebelah matanya.

"Denger baik-baik ya.." bisik Ruto.
"Kalau semua cewek di dunia ini mati, dan tinggal lo satu satu nya yg tersisa, sayang nya gw lebih tertarik dengan cowok daripada lo" ucap Ruto dengan smirk nya dan berlalu.

"Jangan terlalu deket sama tu uler" ucap Junkyu selaku manager Ruto.

"Gw cuma ngasih dia shock terapi" ucap Ruto cuek.

"Tapi lo nggak tau sesinting apa dia, mending jauh jauh deh"
"Eh lo dapet pesan dari Mark" ucap Junkyu memberikan ponsel Ruto.

"Isinya?" tanya Ruto.

"Mana gw tau, baca aja sendiri" kesel Junkyu.

"Biasanya juga lo main baca aja sih, chat gw nggak ada yg private ini" ucap Ruto.

"Oiya lupa, lo kan nggak doyan cewek ya" goda Junkyu dan langsung kabur sebelum di tabok.

"Jun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jun......" teriak Ruto.

"Gw belum budek ngapain teriak sih" tanya Junkyu yg mengusap telinga nya.

"Berangkat ke Eropa kita Jun" Ruto nyengir.

"Gilak....kok bisa? Emang Lucky banget lo" Junkyu ikut seneng.

"Acaranya tanggal 5, kita berangkat darisini tanggal 4nya" jelas Ruto.

"Tanggal 5? Ulang tahun disana dong lo, bisa kali traktirin gw apa gitu yg mahalan dikit" Junkyu nyengir sambil menaik turunkan alis.

"Jun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jun...." tanya Ruto pada Junkyu ketika di dalam pesawat.

"Hmm?"

"Tinggal benua Eropa yg belum gw cari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tinggal benua Eropa yg belum gw cari. Mungkin nggak ya dia ada disana?" tanya Ruto lirih.

Meski Junkyu tidak pernah bertemu Lisa, tapi 5tahun menjadi manager Ruto membuat Junkyu sering menjadi teman curhat Ruto dan sering mendengar Ruto menyebutkan nama Lisa.

"Nih dengerin gw ya, kalo sampai kalian ketemu disana, fix kalian jodoh. Dan harus langsung lo nikahin, karena Tuhan nggak akan sering-sering ngasih kesempatan kedua" nasehat Junkyu, Dan Ruto hanya mengangguk.

Taruhan (Haruto-Lalisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang