Jam menunjukkan pukul 21.00. Dan Lisa yg berguling-guling di kasurnya karna laper, persediaan cemilan nya habis, tapi super mager buat beli dibawah. Mencoba menutup mata berharap dia akan segera tertidur kenyataan nya malah membuat nya semakin merasa lapar bahkan perutnya berbunyi semakin kencang.
"Dih ni perut beneran nggak bisa diajak kerja sama, nggak tau orang lagi mager juga" omel Lisa pada diri sendiri yg berjalan gontai seperti zombi menuju ke lift.
Sempat sesaat menatap pintu unit Arin, "Gw mikir apaan sih, bodo amatkan dia uda pulang atau masih di dalam sama" omel Lisa.
Di dalam lift, Lisa sendirian namun sesaat sebelum pintu lift tertutup, seseorang menahan pintu agar terbuka lagi.
Sempat saling menatap beberapa detik, Ruto tetap memasuki lift. Berdiri bersebelahan dalam lift dari lantai17 ke lantai dasar tanpa satu patah katapun membuat Lisa benar-benar canggung, tapi Ruto tetap cuek dan sibuk memainkan ponsel nya.
Tak ada saling tegur sapa sedikitpun, benar-benar seperti asing.Sesampainya di lantai dasarpun Ruto langsung keluar dan berbelok ke kiri kearah parkiran dan Lisa berbelok ke kanan kearah pintu keluar.
Tanpa Lisa tau Ruto sempat berbalik badan menatap nya sesaat sebelum dia kembali berjalan kearah parkiran."Paman Kim, Leo dimana? Kok kandangnya juga nggak ada?" tanya Lisa yg menyempatkan diri menjenguk Leo setelah memborong banyak cemilan di toserba paman Kim.
"Tadi Leo dibawa Ruto, katanya dia akan sibuk akhir akhir ini jadi nggak akan sempat mengurus Leo, paman sudah mengusulkan agar Leo diberikan ke Lisa saja, tapi Ruto menolak, katanya mending dibuang aja. Lalu pergi begitu saja" jelas paman Kim.
"Leo mau dibuang? Jahat banget...." gumam Lisa yg kesal.
.
.
.
Hari ini tanggal 27 Maret....ya hari ini hari ulang tahun Lisa. Sebenarnya Lisa lupa kalau hari ini dia ulang tahun. Bukan....bukan lupa tapi sengaja melupakan. Lisa benci hari ini, dan lebih benci jika ada yg mengingatkan jika hari ini ulang tahun nya.Dari pagi Lisa berdoa semoga tidak ada yg tau kalau hari ini dia ulang tahun.
Tapi doa Lisa tak terkabul..begitu Lisa membuka pintu kelasnya, riuh tepuk tangan bergemuruh di dalam kelasnya, tak lupa kue tart di tangan Kristal dan setumpuk kado dari teman-teman nya. Semua tertawa dan mengucapkan "happy birthday Lisa".
Jangan tanya Haruto dimana, dia tidak akan ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan (Haruto-Lalisa)
Fanfiction"Iya lo cuma taruhan buat gw, kenapa? Lo baper beneran sama gw?"