Hal Bodoh

2.2K 194 13
                                    

Lama gak update,lagi sok sibuk soalnya..
Maaf kalo ceritanya sedikit prik sebenarnya.

..
.
.
.
.
.

Zhan mendorong kursi roda untuk masuk ke dalam apartementnya,suara air dan juga minyak yang sedang menggoreng terdengar.
"Yah, sebaiknya kamu mengganti perban dulu Yibo,setelah itu aku akan mengantarkan makanan untukmu."

Yibo meremat kursi rodanya,hatinya gelisah,dia sudah pulang hari ini,namun Zhan tak kunjung menanyakan hal yang harus dia tanyakan.

Zhan melepas kemeja biru yang digunakan Yibo, mensterilkan alatnya dan mulai membersihkan kulit yang masih basah operasi.
"Jahitannya lumayan panjang,apa perih?"

Yibo menggeleng,"Itu merepotkanmu..biar aku saja."

"Hey ayolah,jangan canggung, bagaimana nanti kau malah terluka."

Yibo menyerah,tubuhnya juga lelah sekali,hanya sekedar duduk di kursi roda membuat tenaganya terkuras begitu saja.

"Zhan..jangan mendekati ibu tiriku,berjanjilah! Jika kamu percaya,dia memiliki dendam,aku mohon jangan dekati dia."

Zhan diam,dia sibuk mengurus luka itu,dia khawatir akan menyakitinya,urusan mantan mertua,dia sedang malas untuk mengurusnya.
"Aku akan ke dapur."kata Zhan menutup semua bekas obat yang di gunakan,lantas pergi ke arah dapur menghampiri Li Wei yang sedari tadi sibuk dengan masakan untuk putranya.

"Zhan!"

"Hmm?"

"Istirahatlah, wajahmu sudah pucat,duduklah,biar aku yang mengurus sisanya."

Zhan refleks duduk, kepalanya menunduk,dia hanya berjalan sebentar, kepalanya sudah pusing saja.

Li Wei dengan segera menuangkan air minum,perlahan membantu Zhan untuk meminumnya juga.
"Ini hal yang aku khawatirkan."

"Masih yakin kau akan tinggal dengan Yibo?itu susah dengan tubuhmu yang sekarang Xiao Zhan.Dia masih punya teman yang lain..ayo jangan sakiti dirimu sendiri."

Zhan menggeleng,"Berapa kali harus aku katakan Li Wei?aku akan mencobanya sebisaku,aku meminta dukunganmu saja,akan ada waktu dimana aku akan sadar dari sifat bodohku ini."

Tiba-tiba Yuan datang menghampiri Zhan,meraih tangan dingin papa dan berkata,"Papa.."

Zhan mengangkat tubuh mungil putranya untuk dia pangku,"Kenapa?"

"Bibi Li Wei nawarin aku buat nginep rumah dia beberapa hari..aku pengen,boleh gak pa?mau ketemu adik kecil disana.."ucap Yuan sambil memijit tangan Zhan yang terlampau besar di genggaman Yuan.

Zhan menoleh ke Li Wei,tak enak hati ucapan anaknya takut mengada-ada.

Namun tatapan Li Wei dan sikapnya membenarkan,"Iya,biar aku ajak dia saja,lagi pula anakku kesepian di rumah,dan kau masih masa pemulihan,setiap hari akan aku antar Yuan menemuimu."

Zhan terkekeh hampir menangis,"Maafkan aku,kau malah menjadi mengurus putraku."

Zhan memeluk Yuan,"Disana jangan nakal ya?turuti kata bibi Li Wei,Yuan janji jangan nakal ya?"

Yuan mengangguk,"Aku sayang papa,papa cepet sembuh biar aku bisa repotin papa lagi..."

Setelah sejam berkutik di dapur,dan Yuan sudah ke rumah Li Wei,Zhan datang membawa bubur dengan seabrak obat yang tadi dia tebus di rumah sakit untuk Yibo.

Yibo dengan tatapan kosong itu sedang memijit area perutnya dengan lembut,"Bagaimana denganmu?"

"Apa yang bagaimana?"

"Kenapa repot-repot mengurusku yang tak berguna,dengan kondisimu yang belum baik-baik saja."

"Aku tidak tau, setidaknya aku tidak menjadi orang yang sama sepertimu."sahut Zhan menaruh semangkok bubur dengan saute vegetable dengan tumpukan obat serta segelas air minum.

Zhan tak menggubris pertanyaan apa pun untuk menanyakan kondisi Yibo,dia lebih baik mengamati dan bertindak daripada bertanya dan yakin Yibo tidak akan jujur.

Sambil meniup sesuap bubur,Zhan mendekat ke arah Yibo,"Bukalah mulutmu,ini waktunya makan."

Yibo membuka mulutnya,melahap satu suap bubur dengan rasa laparnya,dia tak pernah makan makanan dari buatan Zhan dulu, kenyataan bahwa Zhan tak pernah memasak enak yang bisa dia makan.

"Ini enak,apa managermu membuatnya?"

"Iya."jawab Zhan.

Walau itu buatan tangannya,Zhan merasa tak perlu dia pamer jika dirinya sudah bisa hidup sendiri,apa yang di katakan Yibo maka iyakan saja,maka pembicaraan akan selesai.

"Kamu berbohong Zhan,Li Wei tau seleraku."

Zhan terkekeh kesal,"Apa tidak bisa makan saja dengan tenang?ini seleraku,aku membuat ini dengan seleraku,ayolah,jangan manja,kamu bukan penguasa sekarang."

"Ada apa denganmu?"tanya Yibo,merasa bersalah,meraba udara ketika suara hentakan mangkok di meja,berarti Zhan sedang kesal sekarang.

Zhan tak peduli,dia meremas kepalanya meresapi kebodohan dan rasa pusing yang sejak tadi memintanya untuk ambruk, kekerasan yang dulu terasa seperti kaset rusak yang terus berputar di kepalanya,perutnya merasa mual,makan bubur dengan seleranya saja dia tidak bisa.
Dia menyiksa dirinya kembali dengan melihat Yibo satu rumah dengannya sekarang.

"Zhan..aku minta maaf,Zhan,ada apa denganmu?"tanya Yibo,mendapati pundak Zhan,Yibo memeluknya,namun Zhan menolak,pelukan itu menakutkan baginya, terakhir dia di peluk Yibo,dia kehilangan 2 tulang rusuknya.

"Jangan sedekat itu,aku tidak suka."
"Suasana hatiku sedang buruk,tolong diamlah sebentar saja."kata Zhan lantas bangkit untuk keluar dari kamar,keluar dari rumah dan ke balkon menghirup udara malam.

Zhan juga bukan manusia sempurna,bersih,suci,hal buruk apa yang tidak pernah dia lakukan?bahkan ketika dia sampai di ibukota dan mendapatkan tekanan lebih,dia berani ke masa lalu buruknya,yaitu dengan sebatang rokok yang sudah menyala dengan anteng menempel di antara jarinya,tidak sering,anggep ini sebagai kedua kalinya setelah dia kembali untuk bertemu dengan Yibo,jangan tanyakan Li Wei,dia sudah tau ini,hanya saja itu sulit bagi Li Wei melepas rokok dari artisnya.

Lain dengan Yibo,dia meraba sekitarnya,matanya berair,sedih iya,karna dirinya semakin tak berguna dengan mata gelap tanpa cahaya.

"Zhaaan.."

Yibo bohong jika dia tak takut,dia takut gelap,jika sekarang dunianya di selimuti kegelapan dia semakin tak mampu menahan untuk segera mati saja.

Dua orang depresi kini satu atap berdua, bagaimana mereka menghadapinya,Yibo yang sudah kalang kabut dengan pikirin overnya yang ingin kehidupan damai,tangannya memecahnya water goblet di meja,hendak membunuh dirinya saja namun..

Tangan lain rela menahan pecahan yang jika tadi terlambat sedikit saja mungkin akan menjadi sesi koma part 2.

Zhan mematahkan rokoknya,merampas water goblet dari tangan Yibo dengan kasar.
"Manusia bodoh."

Yibo tertegun,hidungnya mencium aroma darah,bukan tangannya karna tidak merasa perih.
"Aku.. a-a-aku,biarkan aku mati saja,aku tidak bisa seperti ini,aku tidak mampu,Zhan! bunuh aku Zhan,aku tidak bisa seperti ini.."

"Ini hukuman,hiduplah seperti ini,jika aku beradu nasib,masa laluku lebih gelap darimu,suamiku mengkhianitiku,tubuhku lumpuh,hati,tulang rusukku,punggung,anak bahkan sekarang aku masih tetap seperti itu,mataku buta..mataku juga buta Yibo,menginginkanmu disisiku sekarang itu hal buta yang pernah aku lakukan,aku tidak ingin menyemangatimu,aku tidak peduli bagaimana nasibmu,tapi hiduplah untuk dendam itu."

"Tanganku berdarah,aku ingin mengobatinya."kata Zhan akhir,membuka laci membiarkan Yibo tau jika kesalahannya kembali melukai fisik Zhan.

Aroma obat merah dan gulungan perban jelas terdengar,membuat Yibo meraih ke angin,hendak membantu namun..

"Apa yang bisa kau lakukan dengan meraba ke angin?"

Yibo menarik tangannya kembali,diam membisu meremat tangannya dengan canggung.

"Aku melukaimu kembali."

"Sudah terbiasa."





错的爱Cinta Yang Salah (Yizhan)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang