Suara langkah kaki seolah mengacaukan seluruh rumah,berbagai barang seolah mereka hancurkan mencari sang pemilik apartemen yang kini sedang bersembunyi di balik tirai dekat jendela yang tak begitu tertarik untuk di lihat,bahkan tirai itu dekat kamar mandi.
Tangan Yibo menjulur keluar secara sembrono,menempel sesuatu di bawah bingkai serta di balik bingkai tanpa sepengetahuan siapa pun termasuk Zhan sekalipun.
"Mereka tidak mungkin pergi,cari mereka sampai dapat!"suara nyonya Wang mengintruksi,dia sudah geram sedari dulu dia ingin hari ini selesai.
Zhan membungkam, mulutnya juga di bekap kuat oleh Yibo dengan posisi berdiri,untung kaki lumpuh itu sedikit membaik, setidaknya dia tidak kesusahan untuk menyembunyikan diri mereka.
"Kursi rodanya masih disini,mereka masih disini kalian berdua bergeraklah cari mereka hingga ketemu!"perintahnya.
Alih-alih nyonya Wang ikut mencari dia malah memilih melesatkan peluru ke segala arah ke penjuru kamar.
Dor!!
Dor!!
Dor!!
Dor!!
Dor!!
Dor!!
Dor!!
Dor!!"Heekmm.."suara Yibo membuat Zhan menoleh ke arahnya.
Namun Yibo menahan Zhan agar tidak bergerak sama sekali,"Diamlah!" bisiknya pelan.
Zhan merebut peluru serta pistol yang di bawa Yibo dengan cepat,sebelum lesatan peluru nyonya Wang kembali berbunyi.
"Akhh!!"
"Zhan!"
Suara itu terdengar jelas,membuat senyum Nyonya begitu senang terukir,"Ohh kalian bermain petak umpet disana,apa kalian terluka?"
Yibo merebut pistol yang di jatuhkan Zhan,membuka tirai dan melesatkan peluru dengan mata buta ke arah tangan Nyonya hingga membuat sang ratu menjerit melepas senjatanya,karna perhatian nyonya Wang pecah,Yibo dengan suara gerakan 2 anak buah ibu tirinya melesatkan peluru tanpa ampun.
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!"Kau membawa rombongan ibu?"
Yibo tanpa melihat pun tahu dimana letak Nyonya Wang ketakutan.
"Sialan!!"
"Haha.. sepertinya kamu lupa,aku juara tembak internasional dulu,apa ayahku tidak mengatakan itu padamu saat menjadi selingkuhan?"
Yibo memasukkan sisa pistol,lantas menembakkan abstrak di antara sekitaran tubuh nyonya Wang tanpa harus mengenainya.
"TUNGGU!!HENTIKAN!!"
Suara itu mengintruksi,Yibo menghentikan pelatuknya,dia mengenal suara ini.
"Ibumu Wang Jun,begitu menyusahkan sekarang,dia termakan dendam,bawa dia pergi sebelum aku muak ingin membunuhnya."Wang Jun lantas mendekati ibunya,melirik Xiao Zhan yang tampak terluka juga di area perutnya,namun ada ibunya juga yang kesakitan karena lengannya terkena peluru.
"Maafkan aku.."kata Wang Jun melihat dalam ke arah Zhan,lantas dengan terburu-buru membawa ibundanya pergi menjauh dari kamar itu bahkan dari apartemen.
Setelah kepergiannya,Yibo menggerutu meraba lantai,mencari keberadaan Zhan yang tadi terdengar jelas dia memekik sakit.
"Zhan! Zhan! Apa yang kena?katakan,arahkan tanganku!"
Zhan hanya meringis sakit,Yibo malah meraba di mata letaknya,di sekitar pinggiran perut ada basah darah,"Aku mohon tolong aku,panggil ambulance untukmu."
"Tidak! Polisi juga akan datang takutnya,aku akan panggil dokter,kau juga terluka berhenti mengkhawatirkan aku, khawatirkan lukamu."
.
.
.
.
.
20 menit berlalu,Zhan masih baik-baik saja namun..Yibo dia sudah tergletak sayu,peluru masih bersarang di tubuhnya membuatnya ekstra sabar menahan sakitnya dari tadi."Aku rasa pelurunya tidak dalam,hanya bau darahnya saja membuatku melemah seperti ini."kata Yibo,menahan lukanya, sekaligus luka Zhan sedang berbaring di tempat kapal pecah,alias berantakan.
"Jangan banyak bicara! Kau itu lemah,jangan sok kuat!"
Yibo terkekeh lantas mengangguk membenarkan ucapan Zhan,"Iya kamu si paling kuat."
Uhuk..
Zhan terkejut,ketika Yibo batuk menyembur bercakan darah,"Aduh..Yibo ini bukan masalah kecil,aku akan panggil ambulance saja."
Yibo mengangguk pasrah saja,dia juga tidak mampu menahan sakit, sejujurnya dia tau peluru itu bersarang terlalu dalam,namun Yibo menolak membuat Zhan khawatir akan kondisinya.
Zhan tampak begitu sembrono akan rasa paniknya,namun Yibo berhasil membuatnya tenang dengan satu kalimat murahan,"Aku merindukanmu."
"Tahan sebentar lagi, ambulance akan buru-buru."
Yibo terkekeh,menerima kalimat penenang yang tak pasti dari Zhan,tidak masalah jika rasa khawatir dari Zhan bersumber dari luka dari tubuhnya,Yibo mampu terluka untuk sekian kalinya.
"Aku kuat,bakal jadi ironmen buat Xiao Zhan."
"Jangan bicara omong kosong,jangan tertawa seperti itu,aku tidak menyukainya."
"Tapi aku suka jika kamu berkata hal yang tidak kamu sukai."
Yibo berhenti tertawa,dia tiba-tiba tertidur,membuat Zhan terkejut lantas histeris memeluknya memintanya membuka mata dan tertawa seperti tadi.
"Bangun hey,tertawa lagi,aku mohon,jangan seperti ini...WANG YIBO!!"
Bohong jika dia tak khawatir,dia tak ingin berakhirnya tragis seperti ini,dia tidak ingin memiliki ending seperti ini,dia benci melihat Yibo kesakitan,dia tidak suka melihat dirinya seperti idiot,dia rindu akan Yibo yang selalu menjaganya seperti dulu,lebih baik Yibo menyakitinya daripada dia menyakiti dirinya sendiri.
Hidupnya seolah sudah terkunci tergantung bagaimana Yibo,dia bukan hidup untuk kakaknya,bukan hidup untuk temannya,dia bukan hidup atas keinginan orang tuanya,namun dia hidup dan bertahan karna dengan lancangnya berani masih mencintai pria busuk yang selalu menyakitinya.
"Yibo..kau harus baik-baik saja,aku mohon buka matamu sebentar saja,pastikan dirimu baik-baik saja padaku,Wang Yibo!!"kata Zhan sembari menangis di dalam ambulance.
Sang dokter di dalam sana juga terburu-buru menghentikan pendarahan yang lumayan hebat di area perut tengahnya.
"Tuan Xiao! Tuan,tenangkan diri anda,tolong ijinkan saya juga merawat luka anda."
"Urus dia dahulu,aku bisa mengurus luka kecilku,tolong selamatkan dia dahulu,jangan lalai terhadap dirinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
错的爱Cinta Yang Salah (Yizhan)✔️
Fanfic"Maaf,tapi aku lebih mencintainya daripada dirimu,kau itu membosankan." "Bagaimana kamu bisa berkata begitu ketika dirimu sudah merusaki tubuhku WANG YIBO!!" "Kau ingin melawanku?aku sudah kembali ke orientasi seksualku semula,dan aku ingin menjalan...