Tolong biarkan aku sendiri

1.2K 113 7
                                    

"Papa.."

"?"

.
.
.
.
Yuan menunggu Zhan melepas bajunya satu persatu,menatap mata sayu tak bersinar itu dengan seksama.

Siapa sangka jika tetesan darah keluar dari hidung Zhan,membuat Yuan panik mengambil tissue refleks membersihkannya,Zhan juga tak enak hati ketika putranya melihat dirinya seperti ini.

"Nanti ke rumah tante Li Wei lagi ya?papa ada urusan ke luar kota sebentar."

"Yuan gak boleh ikut?Yuan baru 2 minggu bareng papa,masak udah pisah lagi sih,cancel aja luar kotanya.."

Zhan tak menjawab,hingga dia berbicara ketika aroma familiar tercium di baju kotor anaknya.

"Kamu makek parfum?"

Aroma peach yang mengingatkannya pada pria brengsek malam itu,siapa lagi jika bukan Wang Jun.

"Iya,tadi paman di taman memberikanku sebagai hadiah karna bantu dia beresin kertas dengan tulisan yang tak menariknya."

Zhan bergetar,dia bangkit dan ke kamar mandi,tersentak sejenak,dirinya ketakutan,bergetar hebat duduk di closet dengan kepalanya yang sakit.

Dia menangis sejadi-jadinya,dia merasa sangat kotor ketika mantan adik iparnya dengan tak sopan menyakiti seluruh dunianya.

.
.
.
.

Yibo membuka mulutnya dengan anteng,memakan setiap suapan sederhana Li Wei agar dirinya segera sembuh,Yibo baru bangun setelah hampir 3 Minggu tertidur,namun bedanya dia bangun dengan mata yang masih di perban erat.

"Aku tidak sabar melihatnya."

Li Wei tersenyum,"Apa begitu merindukannya?dia bahkan sibuk mengurus a Yuan di rumah."

"Aku ingin bertemu dengannya."

"Dia akan datang,bersabarlah."

Seperti janji dokter minggu lalu yang akan membuka perban matanya hari ini,Yibo ingin ada Zhan disini,dan Zhan datang dengan ekspresi yang di paksa baik-baik saja,dia tidak ingin Yibo kecewa dengannya setelah tau kejadian itu,dia tidak ingin Yibo melihat dirinya begitu kotor.

Setiap gulungan perban terlepas perlahan,bahkan dokter pria itu meminta Yibo untuk perlahan membuka matanya,suasana gelap yang bertahap ke samar terlihat Zhan dengan senyuman terbaiknya untuk menyambut,hingga pandangan itu jelas dan Yibo melihat sendiri dengan kornea barunya melihat sosok Zhan yang hampir setahun merawatnya.

"Xiao Zhan."

Tatapan Yibo membuat Zhan ingin sekali mengadu, dia ingin sandaran sekarang,dia merasa lelah dengan dirinya sendiri,dia jalang yang naik ke ranjang adik iparnya.

Li Wei bersuara,"Wang Jun membantu kita mendapatkan pendonor dengan cepat,bahkan dia mengirimkan sekeranjang buah untuk mu Yibo."

Zhan terkejut,mengadu sekarang?namun Yibo mendapatkan penglihatannya lagi karena bantuan besar dari Wang Jun.

Zhan menurunkan senyuman perih itu,merasa Yibo mengalihkan perhatiannya,dia berlari keluar di tengah hujan dia menangis sejadi-jadinya,dia lelah menangis namun itu menyakiti dirinya seribu kali lipat,karna berarti malam itu sebagai malam balas budi untuk mata Yibo.

"Wang Jun Sialan,keparat kurang ajar..."

Zhan jongkok di jalan,"Kau lebih murahan Zhan..."ucapnya pada diri sendiri, tersedu-sedu menangis menyesali dirinya.

"Kau kotor sekali Zhan, bersanding dengan Yibo memalukan..kau tidak berhak.."

Seburuk itu,bahkan dia muntah lagi di tepi jalan dengan frustasi otak kecilnya kembali mengingat wajah di atasnya yang menikmati tubuhnya.

Dirinya kehilangan tenaga sepenuhnya,tergletak di jalan dengan bekas muntahan darah.
.
.
.
.
.
Yibo menemaninya,dengan pakaian biasa karna statusnya bukan pasien lagi,seminggu yang lalu dia sudah keluar rumah sakit dengan penglihatan baru namun dengan pria yang dia cintai dengan penyakit yang baru.

Zhan mengalami GERD parah,dehidrasi dan juga overdosis obat.

Zhan terbangun tengah malam hanya untuk muntah,dan Yibo terjaga untuk itu juga beberapa kali.

Zhan bahkan enggan berbicara,hanya berbicara ketika dirinya ingin minum dan juga ingin sendiri.

Di siang hari Zhan akan tertidur dengan nyenyak,namun di malam hari bahkan tengah malam dia terbangun untuk muntah.

Itu terjadi terus menerus hingga Zhan memilih kabur dari rumah sakit hari ini,dan pulang ke apartemen melihat Yibo di lorong dengan tatapan membeku.

"Zhan!"

Zhan diam sejenak ingin memeluk Yibo namun dia selalu merendah diri merasa dirinya begitu kotor sekali untuk bersentuhan dengan Yibo yang saat ini dia lihat begitu sempurna.

"Aku ingin pulang."

Zhan berjalan buru-buru untuk melewati Yibo,namun baru pertengahan,dia hendak ambruk namun Yibo berhasil meraihnya agar tak terjatuh, memapahnya ke dalam dengan tubuh layu itu terbaring kembali ke ranjang.
"Aku akan merawatmu di rumah saja sekarang."

"Tinggalkan aku."pinta Zhan.

"Baiklah,aku akan kembali nanti dengan makan malam."

"Tidak!aku minta kamu pergilah dengan duniamu."

Yibo terdiam,menatap Zhan dengan serius,Zhan tampak berbeda dari sebelumnya,dari tubuhnya yang kian semakin kurus serta sifatnya yang berubah.
"Ada apa?"tanya Yibo mendekatinya kian dekat.

"Apa kamu punya masalah?tolong ceritakan,jangan memarahiku seperti itu."

"Aku tidak punya masalah,hanya janjiku dulu merawatmu sampai bisa melihat kembali,sekarang dirimu sudah sembuh,aku sudah memenuhi janji yang ada."

Yibo enggan melakukan itu,berani sekali Zhan mengusirnya setelah membuatnya kembali jatuh di lubang yang sama.

"Tidak,aku juga sudah berjanji merawatmu hingga sembuh,maka biarkan juga aku menuntaskan semua janji yang ada."

Zhan menatap sendu Yibo, matanya perlahan terpejam erat dengan tangannya mulai lemas dari kepalannya.

Yibo duduk di sebelahnya,mengelus surai rambut Zhan dengan perlahan,"Istirahatlah dengan nyenyak,aku akan menjagamu."

Yibo menyelimutinya hingga setengah badan, meninggalkannya ke dapur karna hari kian redup,serta memesan obat untuk Zhan dari rumah sakit yang merawatnya.

Semilir angin malam sempat dia nikmati dengan segelas air hangat di balkon berharap Zhan terbangun dari tidurnya,namun sepertinya masih lama pria itu tertidur dengan pulas.

Yibo menghampirinya,tubuhnya memiliki suhu yang cukup tinggi,dengan lembut Yibo mengompres dahinya dengan air hangat.

Menyeka tangan dan perlahan membuka kemejanya,Yibo terhenti sejenak ketika sebuah bercak memar di beberapa bagian leher serta dada Zhan.

Tak ingin membuat Zhan terbangun,Yibo menghentikan kegiatannya,tak ingin memikirkan lebih jauh dia membangunkan Zhan.

"Zhan,bangunlah ini sudah malam."

"Zhan!"

Melihat binar mata Zhan yang seolah sesuatu telah terjadi,membuat Yibo enggan bertanya,hanya menawarkan makan malam dengan bubur serta suiran ayam.
"Makanlah sedikit,setelah itu aku akan berikan obat."

Zhan menggeleng,bangun dengan tiba-tiba lantas masuk ke kamar mandi wastafel.

Hoek..
Uhuk..
Uhuk..
Hoek..

Dia terkejut tadi,bagaimana dirinya melihat Yibo di sampingnya,dia sudah terbiasa sendiri dia mengingat manusia itu kembali.

"Zhan.."

"Diamlah disana,jangan mendekat!"

Zhan memukul dadanya,sangat sesak mengingat tragedi sialan itu,dia ketakutan untuk itu.

"Zhan.."
"Tolong buka pintumu,jangan membuatku khawatir Zhan!"

"Aku baik-baik saja,jangan khawatir."saut Zhan,namun dengan suaranya selesu itu siapa yang bakal percaya dengan omongannya.

"Apa sesuatu yang kamu rahasiakan Zhan?tolong buka pintunya!"

错的爱Cinta Yang Salah (Yizhan)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang