Selalu Ada

2.7K 199 8
                                    

Semesta membiarkannya hidup walau segulir besi merusak tubuhnya,harusnya tewas namun semesta tak mengijinkan mati dengan mudah.
Walau dia kehilangan satu kacang merahnya di sebelah kanan,namun bersyukurlah setidaknya ada satu kacang merah yang mampu mengganti darahnya.

Setelah kehilangan denyut jantung sebanyak 5 kali berturut-turut namun naas semesta mempermainkan nyawanya.

Kini setidaknya dia keluar dari masa kritis dengan mata memakai perban.
Aliaaas... dia buta.

Kali ini seminggu terakhir,A Yuan selalu datang ke kamar Yibo,hanya Daddy belum sembuh,Xiao Zhan dia sudah keluar rumah sakit dengan sambutan media yang begitu banyak, bodyguard handalan Li Wei bersedia memeluknya dari flash kamera yang menyakiti mata,sungguh mengharukan.

Xiao Zhan mulai aktif lagi,namun bukan menjadi aktor kembali,dia hanya menerima modeling.

Tapi untuk sekarang dia tidak menerima tawaran apa pun,kadang dia bisa drop setelah lelah begitu larut.
Bahkan Li Wei melarang Zhan ada di luar bahkan membuka balkon,setelah melakukan operasi,tubuhnya menjadi sangat ringkih dan sensitif,apa saja yang membuatnya tak nyaman,akan membuat sensasi menjadi berkelanjutan dan berakhir drop.

Xiao Jia kadang menjenguknya,namun Xiao Zhan menolak untuk bertemu,Xiao Zhan akan berkata datang dan pergi lebih cepat,atau..apa yang kamu cari ambil dan pergilah.

Li Wei mengakui,Zhan berubah drastis,bahkan untuk bertemu Yibo,dia beraura seperti menjadi dominan dengan tubuh ringkih.

"Apa dia sudah sadar?"tanya Zhan terperanjat dari kursinya.

Zhan tiba-tiba senyum merekah,menutup semua buku yang dia baca lantas menyambar jaket,setelah mendapatkan telpon dari Li Wei karna sang iblis sudah sadar dia menjadi over mood.

"Yak! Xiao Zhan! Jangan berani kamu menyentuh mobil di basement,aku sungguh tidak mengijinkanmu menyetir,cari taksi dan kesini!"

"Iya iya,bawel,tunggu aku disana,jaga Yuan."

Li Wei seketika menutup telpon,menatap dengan malas pria yang berbaring dengan raut kebingungan karena matanya memakai perban bahkan dokter mulai bergerak karna pasiennya tidak tenang.

Belum ada 10 menit,pria bernama Zhan tiba-tiba membuka pintu,membuat Yuan dan Li Wei terkejut melihat aura Zhan yang begitu over.

Senyum yang tadinya merekah seketika luntur, melihat cahaya mata Yibo tak menoleh ke arahnya.

"Dia buta."kata Li Wei.

Zhan bergetar, melihat wajah kebingungan itu berusaha mengucek mata mencari cahaya dunia yang tak masuk ke netra matanya.
Bibirnya bahkan tak berbicara.

"Tuan Wang Yibo..tolong katakan sesuatu."

Yibo hanya menoleh,"Siapa yang mengajak bicara?"

Zhan mendekatinya,meraih tangan yang masih memakai infus,Yibo sedikit terkejut namun lantas tersenyum.
"Zhan?Xiao Zhan?"
"Bagaimana?apa dokter sudah membantumu dengan cepat?"
"Zhan..ini tangan Xiao Zhan kan?ini tangan Xiao Zhan..Zhan tolong bicaralah aku ingin mendengar suaramu."

Xiao Zhan sudah menangis, bagaimana dia nanti bicara,dia tidak ingin terdengar sedih.
"I-i-iya,aku sudah sehat,Wang Yibo.."

Yibo terkekeh,tangannya mengeratkan genggamannya,mata itu benar-benar tak bertemu dengannya.

"Xiao Zhan..Zhan..dia ingin membunuhmu, percayalah,Wang..nyonya Wang..di-"

Xiao Zhan menggeleng,"Istirahat saja,jangan pedulikan apa pun, istirahat,aku akan menemanimu."

Wang Yibo menggeleng,"Zhan,kau percayakan?Xiao Zhan kau percayakan?"

"Iya..iya..aku percaya,sekarang istirahat lagi."kata Zhan menoleh ke Li Wei untuk meninggalkannya sebentar dengan Yibo.

Setelah semua pergi meninggalkannya,dia masih berusaha menenangkan Yibo.

"Zhan..Wang.. ibuku,ibu tiriku,dia ingin membunuhmu,tolong jangan bertemu dengannya."

"Yibo.. istirahat Yibo..aku percaya..aku percaya."

Yibo tetap menggeleng,dia merasa Zhan tidak percaya dengannya,pantas,karna menyakitinya begitu kasar hanya Yibo,bukan ibunya.

"Aku ada bukti,aku..arghh.."

Zhan memeluknya,berdesis untuk membuat Wang Yibo kembali tenang dari ketegangannya.
"Semua akan baik-baik saja,nanti kalo udah membaik,baru cerita."

Suasana kembali tenang,Zhan menyelimutinya setelah tertidur pulas,suara nafasnya yang mengatakan jika ia sudah tidur nyenyak.

Yuan tiba-tiba datang kepadanya,memeluk kakinya lantas mendongak.
"Papa.."

Zhan segera menggendong putranya walau sedikit terhuyung,"Anak papa...gak betah ya sama tante?"

Yuan mengangguk,"Yuan laper..capek nangis."

Zhan terkekeh,"Yuan nangis ya?yaudah sekarang ayo makan,tadi papa udah pesen makanan,nanti papa suapin biar Yuan cepet kenyang."

Di balkon kamar Yibo,Zhan membuka beberapa hidangan enak yang di sukai Yuan,dengan telaten Zhan menyiapkan makanan sederhana untuk putra kesayangannya itu dengan tulus.

"Yuan gak nakal kan disini?nanti kalo disini jangan ganggu Daddy ya?"

Yuan mengangguk,"Iya,Yuan janji."

Ketika putra semata wayangnya kenyang dan lari untuk bermain dan melepas rasa ketegangannya..sekarang Xiao Zhan bergetar, punggungnya bergetar dengan kepalanya menunduk,ada segurat rasa kecewa kepada sang semesta,buta,itu terlalu berat untuknya, bagaimana dia hidup menjadi orang buta sendiri?

Suara isakan tangisnya terdengar,membuat pria yang berpura-pura tidur di bankar itu ikut melamun,tangannya meremat bantal,ada rasa sakit yang begitu merusak tubuhnya.

"Aghhh.."lirihnya melenguh,menahan sakit yang benar-benar membuatnya tak tahan untuk diam.

Mendengar suara Yibo,Zhan bangkit, mendekatinya lantas menekan tombol darurat.
"Yibo.."

Yibo meraih tangan Zhan yang duduk di depannya,memeluk tangan itu menutupi wajahnya yang meredam sakit.

"Zhaaan.."

"Dokter akan datang,aku tau itu sakit,tapi aku mohon bertahan sebentar."

Sepasang dokter menghampiri dengan tenang mengeluarkan suntikan dari tempatnya membantu Yibo untuk memiringkan tubuhnya untuk memudahkan dokter.

"AGHHHH..SAKITHHH..akhh.."

Zhan memeluknya,menepuk punggung Yibo berusaha menenangkannya.

"Yibo..tahan Yibo..hanya sebentar,aku mohon tahan."

"Gak bisa.."

"Tuan Zhan,mohon lepaskan pasien terlebih dahulu!"kata suster,membuat Zhan terpaksa melepas pelukan Yibo agar menjauh,Yibo mencengkram bankarnya dan berteriak menyuarakan rasa sakit yang masuk ke tubuhnya.

"PAAA!!!"

Ketika dokter itu selesai,Yibo tetap pada posisinya,tangannya gemetar tak mampu menggerakkan tubuhnya.

Zhan mendekatinya, memeluknya kembali agar tubuhnya bisa kembali terlentang.
"Aku akan menemanimu.."

错的爱Cinta Yang Salah (Yizhan)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang