Urusanmu

2.8K 224 14
                                    

Dilraba menghampiri Yibo ke rumah sakit,menarik tangan Yibo hendak keluar namun Yibo melepas dengan kasar.
"Apa maksudmu?!"

"Maksudku? jelas -jelas aku tidak suka kamu kembali lagi dengan mantan pasanganmu."

"Dia sakit Dilraba, setidaknya aku membantunya."

Dilraba mengatur nafasnya teratur,"Apa karna aku tidak mampu memberimu keturunan sekarang kamu seperti ini Yibo?"

Yibo mengangguk,"Iya,terserah kamu sekarang,tapi jangan mengatur hidupku seolah kamu dewa yang akan mengaturnya."

Plak!!

"Kurang ajar kamu Wang Yibo!!"

Yibo menggeleng kepalanya untuk menghilangkan rasa pening yang menghantam dirinya.
"Shit.."

Dilraba pergi, meninggalkannya begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata lagi.

Yibo diam di tempatnya,dengan tatapan sayu dan sedikit mengantuk belum tertidur sama sekali setelah mengantar Zhan ke rumah sakit sejak kemarin.

Kakinya kembali masuk ke ruangan Zhan, melihat pria yang bermarga Xiao itu duduk dengan sambil menatapnya dengan tak suka.
"Apa yang telah kau lakukan sekarang Yibo?"

"Apa maksudmu?sejak kapan kamu sadar?aku akan memanggil dokter,tunggu."

Zhan menahan tangan Yibo,menariknya perlahan agar mendekat.
"Kau berpikir meninggalkan istrimu sekarang?"

Yibo kehilangan arah,dia tidak tau harus menjawab apa,dia hanya menatap Zhan dengan lembut.
"A Yuan akan datang kemari, istirahatlah."

"Yibo!"

Yibo mendengus dingin,"Istirahatlah,aku akan kembali."

Zhan menatapnya khawatir,dia tidak ingin menghancurkan Yibo,begitu juga Dilraba,tapi melihat mereka bersama juga tidak mampu.

Gemericik air ketika hujan mulai turun malam hari, suara guntur yang tak hentinya,membuat malaikat kecil Xiao Zhan meringkuk mencari kehangatan di pelukan papanya.
"Ssssttt..tidak akan apa-apa,itu hanya guntur,jangan khawatir."

Posisi Zhan yang masih mengkhawatirkan dengan bocah kecil yang ingin tidur di sampingnya,membuat dokter menjaganya sejak tadi,duduk sambil melihat aksi Zhan yang menenangkan putranya.
"Zhao Jing,apa aku boleh ijin melepaskan cannulaku saja?ini sungguh tidak nyaman."

"Saudara Zhan,anda jangan banyak menggerutu,Saudara Yibo meminta saya agar anda harus dengan keadaan tetap stabil,jika anda melepaskannya,saya khawatir,anda akan kehilangan oksigen."

Zhan berdecak lidah,kembali membuat posisi nyaman agar pangeran kecilnya tidak terganggu.

"Saudara Zhan,anda berani mengambil keputusan disaat sakit?"

"Kenapa tidak?"

"Saya sudah berhasil mendapatkan pendonor hati untuk anda,apa anda paham maksud saya?saya akan melakukan tes kecocokan jika anda bersedia."

"Apa itu perlu di tanyakan?"

"Tentu saja,jika anda tidak ingin menerimanya,hati dewa pun tidak akan bersedia betah di tubuh anda."

"Lakukan saja,aku akan menerimanya,tapi..kamu tidak merebut pendonor hati orang lain bukan?"

"Tidak,tawaran saudara Yibo sudah saya tolak jauh-jauh hari,doakan saja agar calon organ baru anda cocok dengan anda."

Zhan terkekeh, sedikit menekan dadanya,memang terasa sakit ketika di ajak tertawa,apalagi batuk.

Anggap saja ini penantian panjang,walau dirinya tidak tau jika apa akan betah di tubuhnya,atau malah membuatnya menunggu lebih lama lagi.
"Di,papa akan sembuh kan?nanti kita bakal bersama lagi,papa akan rebut kamu lagi dari tuan Yibo, papa janji bakal ajak kamu pulang."

---------------

Yibo merasa bimbang, pikirannya kacau,dia bingung kehilangan arah sepenuhnya,dimana dia bimbang antara kebahagiaan dia yang ingin kembali dengan Zhan, keinginan sang ibu yang memintanya fokus karir serta seorang cucu darinya,dan juga Dilraba yang mata publik.

"Sialan, hidup sialan!!"gerutunya memukul setir di depannya.

Namun tiba-tiba dirinya semakin panik,kakinya menginjak sebuah rem namun..

"Kenapa tidak berfungsi?!"

Yibo mengatur nafasnya dengan tenang,dia mantan pembalap hanya saja bedanya sekarang dia menyetir mobil dan bukan arena balap.
"Yibo..tenang Yibo.."

Tangannya mulai gemetar,membanting setir ke kiri kanan tidak tau arah,hari begitu malam,jalan begitu gelap namun keinginannya agar tidak ada pengendara lain di jalan sepi ini.

Xiao Zhan,itu saja yang dia pikirkan kali ini,dengan perasaan kacau,dia mengambil ponsel lantas menekan angkat 1 untuk terhubung ke ponsel Zhan.

Berharap jika telponnya kali ini di angkat,kali ini saja.
"Zhan..angkat ugh..aku mohon kali ini saja."

Suara ban bergesekan keras menolak rem terdengar jelas,mobil ini akan oleng sebentar lagi.
Di depan sana ada sebuah truk yang sedang membawa alat bangunan,begitu lambat jalannya.

Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya,lebih kuat dari sebelumnya,lebih takut dari sebelumnya,dan lebih menakutkan meninggalkannya sendirian.

Detik itu juga,entah kenapa,dia menabrak truk di depannya,suara pecah dari kaca depan,dan matanya tertutup dan berteriak lirih untuk besi menakutkan yang menahan dirinya.

Semesta membuatnya menahan sakit,besi itu memecahkan kaca depan serta..

"Aghhh..sakit aku mohon.."lirihnya, menutup sela perutnya.

Iya,perutnya tertusuk besi itu begitu dalam, seperti de Ja Vu Yibo melihat dirinya memuntahkan darah dari spion, seperti yang dia lihat di diri Zhan.

"Zhan..ah.."

---

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
错的爱Cinta Yang Salah (Yizhan)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang