"Jangan khawatir, mereka tidak akan mengganggu kita " Hoshi menenangkan, tetapi Woozi bisa merasakan ketegangan yang meningkat.
Ketika mereka mendekat, Woozi melihat teman-teman Hoshi termasuk beberapa anggota geng alpha yang sebelumnya pernah membuatnya merasa tertekan. Suasana di sekitar mereka menjadi semakin tegang.
"Lihat siapa yang datang! Si cantik dan si alpha kejam!" teriak salah satu dari mereka, mengalihkan perhatian semua orang.
Hoshi menatap tajam, tetapi Woozi merasa hatinya bergetar. Dia ingin melindungi diri dan Hoshi dari potensi konflik.
"Hoshi, kita bisa pergi saja." kata Woozi.
"Tapi..." Hoshi terdiam, melihat bagaimana teman-temannya bersikap.
Salah satu alpha bernama Seungcheol, mendekat dengan senyum nakal.
"Jadi, sudah siap untuk menjadi bagian dari kelompok kami, Woozi? Atau hanya Hoshi yang membuatmu merasa istimewa?" kata Seungcheol.
Woozi merasa darahnya mendidih, "Aku gak butuh persetujuan kalian!" dia balas, berusaha menunjukkan keberanian meskipun ketakutannya menggerogoti hatinya.
"Tenang saja, Woozi. Mereka hanya berusaha menggertak." kata Hoshi, tetapi Woozi merasakan ketegangan di antara mereka.
"Coba kau bilang itu sekali lagi!" Seungcheol mengancam, mendekat dengan penuh intimidasi.
"Hoshi, kita benar-benar harus pergi." kata Woozi, suaranya hampir bergetar.
Hoshi mengambil langkah maju, wajahnya menunjukkan keberanian.
"Kami gak akan pergi hanya karena kalian berusaha mengintimidasi kami. Kami gak takut!"
Seungkwan berusaha menenangkan situasi, "Ayo, guys. Ini gak perlu terjadi. Kita semua teman di sini!" katanya.
Woozi menatap Hoshi, berharap agar dia tidak melakukan sesuatu yang bodoh. Dia tidak ingin Hoshi terlibat dalam konfrontasi yang tidak perlu.
"Jika kalian merasa terancam hanya karena kami bersama, itu bukan masalah kami." Hoshi menyindir, suaranya penuh tantangan.
Hati Woozi berdegup kencang. Dia tahu Hoshi bisa menjadi sangat protektif, tetapi dia juga tahu risiko yang bisa muncul. Dalam sekejap, situasi itu bisa berubah menjadi sangat buruk.
"Baiklah, Hoshi. Mari kita pergi," Woozi berkata, berusaha menarik perhatian Hoshi.
Namun, Seungcheol menyeringai dan melangkah lebih dekat.
"Apa kau yakin, Woozi? Aku mendengar bahwa alpha kejam ini hanya bisa menjagamu untuk sementara. Siapa yang akan melindungimu saat dia pergi?" kata Seungcheol.
Woozi merasa amarah dan ketakutan bercampur aduk. Dia tidak ingin terjebak dalam permainan ini.
"Kami gak akan membuat keributan dengan kalian." jawab Woozi tegas, berusaha menunjukkan keberanian meskipun dia merasa sangat rentan.
Hoshi memegang lengan Woozi dan mendekatkan tubuhnya dengan penuh perlindungan, "Kami pergi sekarang." tegasnya, menarik Woozi menjauh dari kerumunan.
"Jangan biarkan mereka menakutimu." kata Hoshi pelan, tetapi Woozi bisa merasakan ketegangan yang melingkupi mereka.
Saat mereka berjalan menjauh, Woozi merasa lega. Namun, ketegangan dari pertemuan itu meninggalkan bekas yang dalam. Dia tidak bisa mengabaikan ketidakpastian yang mengganggu hatinya.
Ketika mereka sampai di tempat yang lebih sepi, Woozi menghela napas dalam-dalam.
"Terima kasih, Hoshi. Tapi, kita gak bisa terus-menerus melarikan diri dari mereka." kata Woozi.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN : Code Three | SoonHoon ✓
Fantasy"Aku ingin mencintaimu tanpa memperdulikan seluruh celah yang kau miliki." • Code 3 : Cold • ⚠️WARNING!⚠️ - BxB - Mature Content - 🔞🔞 Main Cast : - Kwon Soonyoung (Hoshi) - Lee Jihoon (Woozi) Additional Cast : - Boo Seungkwan - Vernon Chwe - Joshu...