09 - Irish Diner

1K 117 14
                                    

Ran Takahashi tidur siang dengan sangat nyenyak. Rui bahkan sampai kesulitan membangunkannya. Jika tidak karena Ran yang meminta untuk dibangunkan, mungkin Rui tidak akan membangunkannya dengan susah payah.

"Heran, tumben sekali dia tidur mode koma begini."Rui menggeleng pasrah karena Ran sama sekali tidak berkutik meskipun Rui sudah mengguncang badannya. Akhirnya sang kakak pun menitipkan pesan di atas nakas di samping tempat tidur Ran.

Kau ini susah sekali dibangunkan

Aku pergi dulu, aku akan pulang kemungkinan nanti malam

Jangan lupa kunci pintu jika kau keluar malam ini

-      Rui

Setelah itu, ia segera meninggalkan Ran yang masih tertidur, lalu bersiap untuk pergi ke tempat di mana ia dan tim volinya akan mengikuti technical meeting. Rui Takahashi berpakaian kaus santai berwarna putih, celana jeans panjang, topi, kacamata, serta masker. Kini ia pun tampak sulit dikenali oleh siapa pun.

Setelah kepergian Rui untuk urusannya, keadaan rumah menjadi sangat sepi dan hanya tersisa Ran yang masih tertidur nyenyak dengan senyuman yang tiba-tiba terukir di bibirnya. Entah apa yang ada di mimpinya, namun tampaknya ia begitu menikmati mimpi indah di siang hari.

Waktu pun berlalu cepat dan langit sore pun mulai menyapa. Kedua mata Ran terbuka secara perlahan saat ia mendapati suasana kamarnya mulai gelap. Ia pun mencoba untuk mencari tombol saklar lampu di dekatnya, lalu menyalakannya. Cahaya lampu menyilaukannya namun matanya perlahan menyesuaikan. Ia segera menutup jendela dan tirainya. Tidak lupa juga ia menyalakan lampu di beberapa ruangan rumahnya.

Sekembalinya ke kamar, keningnya berkerut saat mendapati catatan yang terlipat di atas nakasnya.

"Rui? Ah benar, aku lupa."ucapnya setelah membaca deretan pesan itu. Ran melirik jam yang terpasang di dinding kamarnya, sudah hampir pukul 6 ternyata. Ia teringat bahwa malam ini ia akan pergi bersama Daniel. Ran langsung memeriksa ponselnya dan mendapati banyak sekali pesan belum terbaca dari pria keturunan Inggris itu.

"Astaga! Aku harus cepat mandi kalau begitu!"pria blasteran itu lantas bergegas ke kamar mandi dan menaruh ponselnya di meja dekat kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga! Aku harus cepat mandi kalau begitu!"pria blasteran itu lantas bergegas ke kamar mandi dan menaruh ponselnya di meja dekat kamar mandi. Di pertengahan mandi, ia mendengar suara klakson yang dipastikan itu adalah Daniel yang baru saja tiba. Ponselnya pun berdering beberapa kali.

Sekeluarnya dari kamar mandi, ia langsung mengangkat teleponnya yang masih berdering. Masih dengan rambut yang basah dan sekujur tubuh belum sepenuhnya kering, ia berjalan cepat menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

"Ayolah Ran, tumben sekali kau tidur siang sangat lama."kata Daniel di seberang telepon. "Semuanya sudah menunggu di restoran."

Ran mengernyitkan keningnya. Restoran? Berarti ia harus mengenakan pakaian yang rapi atau yang senada dengan keadaan restoran.

Dopamine | Ran Takahashi x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang