37 - Protect

636 96 2
                                    

Ini ketiga kalinya telepon [Y/N] ditolak Jocelyn. [Y/N] merengut, namun langsung teringat bahwa Jocelyn marah karena [Y/N] sendiri. Ia mendengkus, padahal tidak bermaksud membuat Jocelyn marah. Ia hanya mengutarakan perasaannya, tidak lebih. Tapi gadis oriental itu melengos pergi bahkan sebelum [Y/N] menjelaskan lebih jauh.

"Awas saja kamu."[Y/N] menggerundel, kembali melanjutkan bacaan novelnya. Tapi tetap saja walaupun netranya terfokus dengan deretan kalimat-kalimat di depannya, pikirannya tidak teralihkan dari perilakunya barusan.

[Y/N] mengacak pelan rambutnya, lalu ia pijit perlahan agar pikirannya normal kembali. [Y/N] mengembuskan napas perlahan. Tiupan angin dari mulut mengenai buku di depannya. Ia mengulanginya sampai ponselnya berdering dan menginterupsinya.

[Y/N] melirik sekilas nama peneleponnya. Rui Takahashi. Kemarin sore sebelum [Y/N] kembali ke kamarnya, Rui memberikan nomor teleponnya agar mudah menghubungi [Y/N]. Uniknya, Rui meminta izin kepada Ran agar Ran tidak cemburu.

"Halo, Rui."[Y/N] menyapa ramah. Pandangannya terpaku dengan pejalan kaki di bawah sana, ramai menyeberang jalan.

"[Y/N]. Begini, aku bertemu dengan Daniel dan Jocelyn, temanmu. Kami tidak sengaja berpapasan di jalan."ucap Rui dengan suara keramaian di seberang telepon. "Jocelyn ada memberitahuku tentang rencana sore ini."

Gawat, batin [Y/N]. Berani-beraninya Jocelyn mengatakan hal itu!

[Y/N] hampir mengomel tapi tenggorokannya tercekat seketika. Ia takut menyinggung perasaan Rui. Walaupun niatnya baik, tapi [Y/N] tidak menganggap demikian.

"Aku tidak bermaksud membuatmu ragu dengan apa yang akan aku lakukan, [Y/N]. Ran dan aku tidak ingin privasimu terganggu oleh orang-orang di arena nanti. Masalahnya, Anry pernah merasakan hal yang sama. Pernah ada penguntit yang mengikuti Anry sampai depan rumah, lalu menyebar gosip bahwa Anry pacar gelap Ran. Kau tahu? Kejadian itu setelah Ran mengikuti VNL kemarin."Rui menjelaskan panjang lebar, berharap [Y/N] tidak meragukannya.

[Y/N] tertegun saat Rui menjelaskan apa yang dialami Anry. Bahkan Anry yang berstatus sebagai sepupu Ran saja masih dikira pacar Ran.

"Ran bahkan sampai berkali-kali bilang di Instagram saat itu kalau Anry adalah sepupunya, namun tetap saja orang-orang tidak percaya."Rui melanjutkan. "Itulah sebabnya kami ingin memberikan penjagaan ketat agar kau tidak terganggu dengan penggemar Ran."

[Y/N] memainkan jari-jarinya. Dengan bibir terkatup dan pandangan lurus ke depan, ia menjadi sangat bersalah karena terlalu meragukan dan tidak percaya dengan Rui sendiri. Ia takut jika rencana Rui malah membuatnya kerepotan. Ia baru berpacaran saja sudah seketat itu penjagaan terhadap dirinya, apalagi nanti jika mereka...

"[Y/N], kau masih di sana?"

"Iya, aku masih di sini..."suara [Y/N] menciut, seperti ada yang mengoyak dadanya. Ran saja berusaha agar hubungan mereka berjalan aman, sampai-sampai meminta kakaknya untuk menjaganya, tapi ia malah meragukannya dan merasakan hal tersebut seharusnya tidak dilakukan untuknya.

"Baiklah sudah fiks. Anry akan menjemputmu jam empat sore. Kita akan bertemu di lokasi."

"Terima kasih, Rui. Ngomong-ngomong, apa kau masih bersama Jocelyn?"

Beberapa detik Rui tidak menjawab, hanya terdengar orang-orang berlalu-lalang. [Y/N] tidak bisa menebak di mana Rui sekarang, tapi tampaknya sedang berada di trotoar karena [Y/N] mendengar kicauan dari lampu lalu lintas untuk pejalan kaki.

"Tadinya iya, tapi ia sudah pergi dengan Daniel. Tapi ia akan tetap menonton pertandingan Ran."jawab Rui bohong, padahal Rui jelas-jelas masih dengan Jocelyn dan Daniel.

Dopamine | Ran Takahashi x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang