15 - Jealous

927 118 3
                                    

Ran Takahashi sudah berbincang selama 20 menit dengan Rui dan Anry melalui video call. Pemuda itu merasa tidak terima dengan akun-akun fanbase yang menyertakan fotonya dengan Sharon dan menganggap mereka berpacaran. Kini [Y/N] bahkan sudah mulai menjaga jaraknya karena menyangka Ran diam-diam memiliki hubungan romantis dengan salah satu wanita.

Baik Anry dan Rui sama-sama ikut kesal. Media terlalu cepat mengambil kesimpulan, begitu juga dengan penggemar Ran. Itulah sebabnya Ran selalu menghindar dari seorang perempuan yang berusaha berdekatan dengannya. Namun mengenai kasus barusan, itu di luar kemampuan dia. Tidak mungkin ia berlaku kasar pada Sharon sementara kamera ponsel orang-orang sudah terangkat bahkan sebelum wanita itu meraih tangannya.

"Ini sulit. Tapi kurasa kau tidak perlu klarifikasi. Ini bukan kesalahanmu, Ran. Aku yakin 2-3 hari lagi berita itu akan hilang sendiri, apalagi kau berada di Tokyo saat ini."jelas Anry, diikuti anggukan Rui.

Ran mengangguk tipis. Yang ia khawatirkan kali ini adalah [Y/N]. Sebuah kesalahpahaman ini membuat gadis itu merajut jarak. Ran semakin merasa bersalah karena rumor yang beredar sebenarnya tidak benar.

"Jangan sampai hal seperti ini mengusik latihanmu, Ran. Hari minggu besok adalah terakhir kali kau akan memegang ponsel sebelum latihan berat dimulai."pesan Rui, ia tidak ingin adiknya teralihkan. "Kau harus menghubungi [Y/N], berikan dia penjelasan."

"Aku paham. Aku akan menghubungi kalian lagi nanti. Sampai jumpa."

Obrolan diakhiri Ran. Pria itu berbaring di kasurnya, memandang langit-langit berwarna abu-abu. Setelah membaca pesan dari [Y/N], kini ia seperti seorang pria tidak berpendirian. Rumor yang beredar tersebut benar-benar memukul telak [Y/N] hingga ia memilih mundur. Baru saja mengenalnya sudah ada masalah seperti ini. Sepertinya memiliki hubungan dengan seseorang yang terkenal seperti Ran akan sangat sulit.

Hari menjelang malam. Rekan-rekan tim nasional sudah berada di asrama atlet. Beberapa dari mereka mencari makan malam di luar, lalu beberapa memesan makan di kantin. Ran belum kunjung bertemu dengan Yuki dan Yuji, padahal kamar mereka tepat bersebelahan. Ran sebenarnya berniat mengajak mereka berdua untuk makan malam di kedai dekat asrama, namun sepertinya ia akan pergi sendiri.

Sembari mengganti pakaian, Ran memeriksa pesan terakhir [Y/N]. Ia menghela napas panjang. [Y/N] saat ini mungkin merasa dirinya sia-sia. Ran baru tiga hari mengenalnya, tapi ia sudah menganggap [Y/N] adalah temannya, dan ia ingin mengenalnya lebih lama, meskipun ia bimbang dengan perasaannya sendiri. Mereka berdua sama-sama memiliki tembok yang tinggi, walau sebelumnya Ran sudah berusaha keluar dari temboknya sendiri dengan cara ingin bertukar nomor telepon. Karena [Y/N] menganggap hal itu terlalu cepat dan ia mungkin sedikit curiga dengan niat Ran, maka ia menolaknya.

Keningnya bertaut melihat ada lingkaran berwarna merah di foto profil Instagram [Y/N]. Jarinya spontan menekannya dan ia merasakan ada sesuatu yang mencabik hatinya. Unggahan foto tersebut adalah [Y/N] sedang berada di toko buku serta restoran ramen. Sorot matanya tertuju pada sebuah nama serta postur tubuh seorang laki-laki. Ia mulai bertanya-tanya, siapa laki-laki yang bersama dengannya?

Ran memastikan ia tidak keliru. Seorang pria bernama Benedict, dan mereka berjalan-jalan berdua. Pria itu lantas curiga apakah [Y/N] sengaja seperti itu di saat ia mengetahui rumor mengenai dirinya yang tersebar. Apakah gadis itu sengaja ingin membuatnya cemburu?

 Apakah gadis itu sengaja ingin membuatnya cemburu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dopamine | Ran Takahashi x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang