Brakk
Pintu ruang kerja tuan chivaare dibuka sangat kasar oleh sang anak.
Setelah meninggalkan apartemen win, Bright berniat tidak akan pulang, tapi dia harus meminta penjelasan phonya dahulu, bagaimana pun dia ingin mendengar alasan phonya melakukan semua ini.
"Kau mengagetkan pho saja bright"ucap tuan chivaare sambil mengelus dadanya karena masih terkejut dengan suara keras pintu terbuka, " ada apa kau mencari pho?" Tanyanya.
Bright tidak menjawab dia mendekati meja kerja phonya dan melempar selembar kertas untuk meminta penjelasan pada satu-satunya orang tuanya yang tersisa.
"Jelaskan"ucap bright dengan nada dingin menahan amarahnya.
Tuan chivaare mengambil kertas yang tadi dilempar oleh sang anak dan membacanya.
Tuan chivaare menggeleng brutal bibirnya mencebik, dia tidak menyangka bahwa bright akan mengetahui semuanya, bahkan secepat ini.
"Ini tidak seperti yang kau perkirakan bright, pho tidak menyuruh pria itu membunuh Mew, pho hanya menyuruhnya memberi perhitungan sedikit padanya, tapi pria itu malah membunuhnya",elak tuan chivaare.
"Tetap saja pho! Kau tau Mew adalah ayah dari anak yang dikandung phi namtan, tapi kenapa kau ingin mencelakainya!"Teriak bright murka.
"Pho hanya ingin namtan bahagia dengan orang yang tepat bright, Mew tidak punya apa-apa pho tidak yakin jika dia bisa membahagiakan namtan"
"Tau apa kau tentang kebahagiaan anak-anak mu hah? Kau hanya memikirkan reputasimu saja tuan chivaare!" Bright sudah tidak memikirkan sopan santun lagi sekarang, dia benar-benar kecewa sekali kepada orang dewasa di depannya ini yang selalu di banggakannya.
Tuan chivaare hanya menunduk tidak ada keinginan untuk mengelak karna semua yang bright ucapkan itu benar, dia memang sangat egois, yang dipikirkannya hanya reputasi dan kedudukannya saja tanpa peduli anaknya bahagia atau tidak, dia pikir jika anaknya menikah dengan orang yang juga kaya, hidupnya pasti akan sangat bahagia, tapi sekarang dia tau kebahagiaan itu tidak hanya tentang uang tapi juga cinta.
"Kenapa kau diam saja hah!" Teriak bright didepan wajah phonya, sedangkan sang pho menutup matanya rapat-rapat karena dia baru pertama kali mendengar bright berteriak kepadanya.
"Pho harus apa bright hiks, pho sangat menyesal hiks, tolong maafkan pho" tuan chivaare menumpahkan tangisnya di depan sang anak karena merasa menyesal.
"Ckkk, maaf? Setelah apa yang kau lakukan dengan gampangnya kau mengatakan maaf? Kau tau, Aku sampai melecehkan adiknya Mew hingga sekarang dia hamil karena kupikir mew yang menyebabkan phi namtan bunuh diri pho!" Bright benar-benar sudah tersulut emosi, apalagi jika dia sudah mengingat kebejatannya sendiri pada pria cantik itu.
Deg
Seperti tersambar petir di siang bolong, tuan chivaare membelakkan matanya, syok dengan pernyataan sang anak.
"K-kau menghamili adiknya Mew?"tuan chivaare bertanya terba-bata karena masih terkejut.
"Iya! Dan itu semua salahmu! Kalau saja kau mengatakan sebenarnya dari awal, ini semua pasti tidak akan terjadi!" Bright menunjuk tuan chivaare dengan telunjuk yang ditekan-tekan kan pada dadanya.
"Pho ingin mengatakannya t-tap.."ucapan tuan chivaare terpotong karena bright yang menyelanya.
"Tapi apa hah! Kau terlalu banyak drama tuan chivaare, aku sangat muak dengan mu!"
Tuan chivaare hanya menunduk sambil menangis, dia tidak menyangka bright yang sangat menghormatinya sekarang berani membentaknya seperti ini, tapi dia tidak masalah karena memang semua kesalahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fault
General FictionBright Vachirawit yang awalnya ingin membalaskan dendam kematian phi nya melalui metawin menjadi menyesal karena mengetahui hal yang sebenarnya.akan kah kisah mereka berakhir indah atau sebaliknya? WARNING !!! -This is a boys love!! -BXB! -M-Preg