18:memberikan kesempatan

959 111 14
                                    

Sudah 3 hari selepas kejadian dimana bright yang ketahuan telah membuntuti metawin, dia beberapa hari itu juga selalu mengawasi win dari jauh, bahkan jika di pagi buta sebelum dirinya berangkat kerja, dia akan menaiki bus yang biasa metawin naiki dan menempati satu kursi dimana nantinya kursi itu dia berikan untuk metawin jika pria cantik itu menaiki bus dan dirinya akan berdiri disisinya.

Seperti pagi ini, setelah dia memastikan metawin aman sampai cafenya, dia kembali lagi ke kosannya untuk melanjutkan tidurnya karena shift kerjanya kali ini siang hari.

Tanpa bright sadari sudah beberapa hari ini Tay Tawan selaku sahabatnya selalu mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan bright, Tay sangat tersentuh dengan semua perjuangan bright untuk metawin, dari dulu diantara dirinya, bright maupun Mew, hanya bright yang bisa mendapatkan sesuatu dengan mudah tanpa susah payah, tapi lihatlah sekarang, dirinya menyaksikan sendiri bagaimana bright sangat berjuang mendapatkan maaf dari seorang metawin.

Tay melirik jam tangan yang melingkar apik dipergelangan tangannya sebelum pandangannya tertuju lagi pada pintu dimana tadi dia terakhir melihat punggung bright yang setelah itu menghilang dibalik pintu itu.

"Masih ada waktu 1 jam untukku melakukan sesuatu sebelum berangkat kekantor"ucap Tay sebelum menjalankan mobilnya menuju kesuatu tempat.

Setelah beberapa saat akhirnya mobil yang dikendarai oleh tay berhenti di depan sebuah bangunan yang ditujunya.

Dia keluar dari mobil dan berjalan hendak masuk kedalam bangunan itu mengabaikan seseorang yang dilihatnya sedang membersihkan meja didepan tempat itu menggunakan kemoceng.

"Hei tuan cafe kami belum buka, datang lah lagi nanti"ucap seorang pria yang memegang kemoceng itu saat mengetahui Tay hendak masuk kedalam cafe miliknya.

Tay menulikan pendengarannya dan tetap berjalan.

Hampir saja dia membuka pintu cafe itu sebelum sebuah pukulan cukup keras mengenai punggung nya.

"Apa kau tuli tuan, aku bilang cafe ini belum buka" ucap pria itu lagi

"Sssttt kenapa kau memukulku sialan!" Maki Tay setelah membalik badannya dengan tangan yang mengusap punggungnya tadi yang dipukul menggunakan gagang kemoceng yang dipegang pria itu.

"Kau! Mau apa kau kemari hah?! Cafe kami tidak menerima pelanggan sepertimu, sebaiknya kau pergi sekarang" sarkas pria itu yang ternyata new.

"Kau itu galak sekali sudah seperti singa betina"ucap Tay "lagi pula aku kesini ingin bertemu dengan metawin bukan ingin membeli sesuatu"terusnya lagi.

"Tidak, aku tidak mengizinkan mu bertemu dengan win, sebaiknya kau pergi sekarang sebelum aku memukulmu lagi menggunakan kemoceng ini" ancam new sambil mengancang-ngancang ingin memukul lagi.

Tay menyipitkan matanya menatap new sengit"Memangnya kau siapanya melarang aku bertemu dengannya"ucap Tay.

"Aku yang menjaga dia menggantikan mendiang orang tuanya dan juga Mew, kenapa?!"

"Aku tidak peduli, yang penting sekarang aku ingin bertemu dengan metawin"ucap Tay ingin membuka pintu cafe itu lagi

"Tidakkkk bolehhh!"teriak new sambil menarik tangan Tay berusaha menahannya agar tidak masuk

"Metawinnnn!"teriak Tay memanggil nama pria itu.

"Jangan berteriak sialan! kau membuat orang lain memandang kita aneh!"ucap new memukul lengan Tay yang di pegangnya.

"Aku tidak peduli"ucap Tay" metawinnnn!"teriaknya lagi.

Metawin yang baru saja menghabiskan sarapannya didapur kaget mendengar seseorang meneriaki namanya dari arah depan cafe, dia beranjak dari duduknya ingin melihat siapa pagi-pagi yang sudah membuat kegaduhan di depan cafenya itu.

FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang