13:Siapa?

1.1K 100 9
                                    

Seorang pria tampan berdiri di depan kaca besar di ruang kerjanya yang memperlihatkan suasana luar gedung kantornya, saat sedang asik melihat mobil yang lalu lalang dijalan, ponselnya bergetar pertanda ada yang menelfonnya, lalu dia mengangkatnya setelah mengetahui siapa yang menelfon.

"Hallo tuan chivaare ada apa kau menghubungiku" ucapnya tanpa basa basi

"Aku hanya ingin memberitahu padamu Berhati-hati lah, Bright sudah mengetahui semuanya, dia belum menanyakan siapa yang membantuku menyelakai Mew, tapi jika dia bertanya aku akan berkata jujur".

"Lalu?".

"Mengaku lah jika kau yang mencoba membunuh Mew" ucap tuan chivaare diseberang

"Bukankah kau yang menyuruh ku?"sangga pria itu.

"Aku hanya menyuruhmu memberinya perhitungan! Bukan membunuhnya sialan!"teriak tuan chivaare dari seberang.

"Jadi kau menyuruhku mengakuinya dan masuk penjara sedangkan kau hidup tenang begitu?"

"Itu kesalahan mu sendiri! Jika kau tidak cepat mengakuinya sendiri, maka aku yang akan mengatakannya pada bright biar dia yang akan mencarimu".

"Ohoo, jadi kau mengancamku tuan chivaare, baiklah mari kita lihat siapa yang akan berakhir".

Klik

"Dasar tua Bangka sialan!, berani-beraninya kau mengancamku, lihat saja siapa yang akan berakhir lebih dulu" Teriak pria itu pada ponselnya setelah mematikan panggilan secara sepihak

Pria itu mencari nomer seseorang di ponselnya, lalu setelah menemukannya, dia langsung menghubungi nomer tersebut.

"Hallo bos"

"Lakukan seperti yang sudah kuperintahkan"

"Siap bos laksanakan".

Klik

Pria itu memutus panggilan sepihak, dia berjalan menuju mejanya dan mengambil sebatang nikotin lalu di hidupkannya dengan korek.

"Selamat tinggal tuan chivaare, Setelah kau tiada aku akan bermain sedikit dengan putramu, dia sama merepotkannya denganmu"ucapnya dengan senyuman yang mengerikan.

"Kau pikir selama ini aku tidak mengintaimu, bahkan aku tau semua yang dilakukan putramu pada pria cantik itu, kita lihat siapa yang akan mengakhiri permainan ini, dan menjadi pemenangnya" ucapnya sebelum menghisap rokok yang berada di tangannya itu.

Setelah menghisap rokok di tangannya, pria itu tertawa terbahak-bahak seperti orang gila, untung saja ruang kerjanya kedap suara, jika tidak mungkin para karyawan diluar akan mengira dia sudah gila.

* * *

"Bi sudah semua?" Tanya tuan chivaare pada asisten rumahnya.

"Sudah tuan" jawabnya sambil menunduk.

"Ya sudah, saya titip bright ya bi, pastikan dia tidak melewatkan jam makannya, tolong urus dia sebaik mungkin selagi saya tidak ada".

"Baik tuan, saya akan mengingat pesan anda".

"Ya sudah saya berangkat dulu, taxi yang saya pesan sudah di depan, biar saya bawa sendiri saja kopernya" ucap tuan chivaare saat melihat sang bibi akan membawakan koper miliknya.

"Hati-hati tuan kalo begitu".

Bibi ploy mengantar majikannya sampai depan, lalu masuk rumah lagi saat melihat taxi yang di naiki sang majikan sudah keluar dari halaman rumah.

Ting

Bunyi notifikasi ponsel tuan chivaare pertanda ada pesan masuk, "Mr. J" itu nama seseorang yang mengirim pesan padanya, alis tuan chivaare mengernyit saat membaca pesan itu, dia tidak mengerti maksud pesan yang dikirim orang itu.

FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang