22:Membenci kembali

1.3K 88 40
                                    

Plakkk

Satu tamparan cukup keras mendarat di wajah tampan bright.

Bright yang terkejut pun memegang pipinya yang panas akibat tamparan itu lalu memandang win tidak percaya.

"Kenapa kau menamparku?"Tanya bright dengan wajah bingungnya.

"Kenapa?!! Kau juga ingin memukuliku seperti orang yang semalam kau suruh untuk memukuli phi dew, iya!"bentak metawin.

Bright mengerutkan alisnya bingung dengan perkataan metawin tersebut.

"Menyuruh orang memukuli dew, apa maksudmu?"tanya bright heran.

"Kau tidak usah pura-pura bodoh bright vachirawit! Orang suruhanmu itu sudah mengatakan semuanya kalau dia disuruh olehmu untuk memukuli dew"sungut metawin yang mendengar bright yang masih menyangkal.

"Tunggu, aku benar-benar tidak tau apa yang kau maksud, dan orang suruhan apasih"jawab bright yang masih tidak mengerti dengan semua perkataan metawin.

Metawin terkekeh geli mendengar penuturan bright.

"Bajingan jahat akan tetap menjadi seorang bajingan, sebaiknya kau pergi dari hidupku dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi atau didepan anakku nanti jika dia sudah terlahir, aku tidak mau dia sampai tau kalau dia mempunyai ayah yang sangat jahat sepertimu"ucap win mendorong dada bright menggunakan telunjuknya.

Saat metawin akan melangkah melewati bright, bright lebih dulu mencekal pergelangan metawin untuk menghentikannya.

"Win kau tidak bisa seperti ini padaku, pasti ada seseorang yang sengaja menggunakan namaku untuk mengadu domba kita"ucap bright memandang metawin sendu.

"Cari siapa orang bodoh itu! Dan buktikan padaku bahwa itu memang tuduhan!"tantang metawin.

"Baik, aku akan mencari siapa orang yang sengaja menggunakan namaku untuk membuat kita seperti ini, tapi berjanji lah padaku kau jangan menjauhiku dulu sebelum semuanya terungkap"mohon bright pada metawin.

"Aku tidak bisa janji, sekarang lepaskan tanganku dan menyingkirkan lah dari hadapanku"tutur metawin sarkas.

Bright pun dengan terpaksa melepaskan cekalannya pada pergelangan tangan metawin dan sedikit menyingkir.

"Jangan muncul dihadapan ku dulu jika kau belum bisa membuktikan kalo yang kau katakan itu memang benar"ucap metawin dengan suara menahan tangisnya.

Bright yang mendengar ucapan metawin pun hanya mengangguk pasrah dengan tangan yang mengepal kuat dan rahangnya yang mengeras menahan emosi.

Metawin sebenarnya tidak percaya kalau bright melakukan semua itu, beberapa Minggu dekat dengan bright membuat dia percaya bahwa pria itu memang sudah berubah, tapi dengan kejadian semalam membuat metawin jadi bimbang.

Metawin pun melangkah meninggalkan bright yang masih termenung mencerna semua situasi yang terjadi padanya.

Dari yang semalam lestoran tempat kerjanya,ya semalam lestoran tempat dia bekerja ditipu oleh seseorang yang katanya ingin menyewa tempat itu hingga membuat kerugian yang cukup besar, untungnya orang itu sempat membayar setengahnya walaupun tetap saja setengah kerugian masih ditanggung lestoran, dan sekarang apa lagi ini.

Tangan bright yang mengepal sedari tadi pun dipukulkannya ketembok didekatnya.

"Aaarrggghh!!!!!!!"teriknya tidak memperdulikan sedang dimana dia sekarang yang jelas dia sedang tidak baik-baik saja.

Bright duduk menyender ketembok dan dan mengadahkan wajahnya keatas dengan mata terpejam.

"Kenapa? Kenapa disaat kita selangkah lagi bisa bersama selalu saja ada yang terjadi"ucapnya tanpa terasa tetes demi tetes air matanya membasahi wajah lelahnya yang masih terlihat tampan itu.

FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang