4 bulan kemudian
Berarti terhitung kandungan metawin sudah genap 5 bulan, selama masa kehamilan nya itu, metawin tidak pernah ngidam yang aneh-aneh, jika dia bisa mencarinya sendiri pun dia akan melakukannya sendiri tanpa merepotkan new ataupun orang lain.
"Wahh anak papa sudah besar saja ya di dalam perut" seru metawin bahagia yang sedang memperhatikan pantulan dirinya di cermin dengan perut buncitnya
(Aku nggak tau itu berapa bulan,anggap aja 5 bulan ya)
"Nggak sabar papa nunggu kamu keluar dari perut papa nak"metawin tersenyum bahagia dengan tangan yang masih mengusap perutnya sayang.
Senyum yang tadi merekah di wajah cantiknya tiba-tiba memudar, wajahnya menjadi sendu dan mata indahnya mulai berkaca-kaca.
"Maafin papa ya sayang, hanya papa yang kamu punya"lirihnya.
Bagaimanapun metawin juga merasa bersalah, karena anak yang dikandungnya nanti setelah lahir tidak memiliki seorang ayah yang bersamanya.
"Tapi kamu tenang aja ya nak, papa akan berusaha jadi papa sekaligus Daddy buat kamu ya sayang, papa akan berjuang buat menuhin kebutuhan kamu dan kerja lebih keras lagi, apa yang kamu mau bakal papa turutin ya nak, apapun itu" metawin menghapus air matanya yang membasahi pipinya dan sedikit melirik jam tangan yang digunakannya.
"Baiklah saatnya kita bekerja".
Metawin beranjak memasuki kamar mandi dan mulai membersihkan diri.
"Sarapannya di toko saja lah, keburu tertinggal bus".
Win menutup pintu apartemen nya, lalu menuju lift.dan berangkat ke halte tempat biasa dia menunggu bus yang dinaikinya.
Metawin dari sejak hamil memutuskan akan menggunakan bus saja, karena menurutnya biaya menggunakan bus lebih mengirit pengeluarannya, lebih baik uang yang biasa dia gunakan untuk menaiki taxi ditabungnya untuk berjaga-jaga persalinannya nanti, karena dia tidak ingin merepotkan siapapun lagi termasuk new.
Disini lah metawin, duduk sendiri di antara banyak bangku yang kosong di dalam bus, untungnya hari ini hari Sabtu, jadi penumpangnya tidak banyak, Karena pegawai dan anak sekolah libur dihari ini.
Selama diperjalanan metawin hanya memperhatikan bangun-bangunan yang di lewatinya, sesekali dia tersenyum saat mengusap perutnya sendiri.
Setelah bus yang dinaikinya berhenti di halte dekat toko miliknya, metawin segera turun setelah memberi beberapa lembar uang pada sang supir.
Metawin hanya perlu berjalan melewati beberapa toko lain untuk sampai ke toko miliknya, terkadang dia menyapa pemilik toko yang di laluinya tidak lupa memberikan senyum terbaiknya.
Klining klining klining
Bunyi lonceng saat metawin membuka pintu toko rotinya, new yang melihat kehadiran win segera menghampirinya dan memberikan pelukan terhangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fault
General FictionBright Vachirawit yang awalnya ingin membalaskan dendam kematian phi nya melalui metawin menjadi menyesal karena mengetahui hal yang sebenarnya.akan kah kisah mereka berakhir indah atau sebaliknya? WARNING !!! -This is a boys love!! -BXB! -M-Preg