"METAWIN!"
Suara cempreng milik new terdengar jelas disamping telinga metawin,pria dengan perut buncitnya itu meringis saat telinganya terasa berdengung.
"Astaga phi new! Kau berniat membuat gendang telingaku pecah ya".
"Siapa yang menyuruhmu kemari hah!"ucap new mengabaikan keluhan metawin lalu menjewer telinganya hingga membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Aduh phi sakit sakit,kenapa dijewer, lepas phi lepas"rintih metawin kesakitan.
New pun segera melepaskan jewerannya saat melihat metawin hampir menangis.
"Phi jahat sekali huhuhu, kenapa menjewerku"tanya metawin yang matanya sudah berkaca-kaca.
Yang namanya new pasti langsung tidak tegak melihat bayi besarnya yang hampir menangis karenanya.
"Lagian si, kau kan sudah phi suruh dirumah saja tidak usah ke cafe kenapa keras kepala sekali sih, apa sangat sakit?" New mengusap telinga metawin yang memerah bekas jewerannya itu.
"Sakit sekali huhuhu, aku kan sudah bilang tidak apa-apa phi, kemarin hanya tidak biasa dengan gerakan si bayi saja" ucap win mengelus perut buncitnya.
New menghembuskan nafasnya lelah.
"Sekarang sudah tidak?"tanya new.
Win menggeleng cepat.
"Tadi phi ke apartemen ku?"tanya win setelah mereka berdua berada didapur.
"Iya"jawab new singkat.
'Seharusnya phi new melihat bright dikamar bersamaku, setidaknya pasti dia akan membangunkan kami dan mengusir bright, tapi kenapa dia malah tidak ada saat aku bangun' ucap win dalam hati.
"Tapi aku malah digeret si aki-aki tua untuk menemaninya mencari sarapan"suara new berubah kesal saat mengatakannya.
"Aki-aki tua, Siapa?"tanya win.
"Itu si Tay temennya bright, tadi pagi saat aku pergi ke apartemen mu aku melihat dia berdiri didepan pintu"balas new.
"Ngapain phi Tay pagi-pagi ke apartemen ku"monolog win.
"Oh iya phi hampir lupa, dia tadi ingin mengatakan kalau.."
"Hallo apa ada orang" ucap dew yang tiba-tiba masuk ke dapur lalu memotong pembicaraan keduanya.
"Oh hai dew"sapa new.
Dew mengangguk dan tersenyum membalas sapaan new.
"Tadi aku ke apartemen mu kupikir kau tidak kemari, tapi sudah ku bel ber kali-kali tidak ada tanda-tanda kau akan membukakannya, ternyata kau disini"ucap dew pada metawin.
"Aku sudah mengatakan padanya tidak usah kemari, tapi kau tau sendirikan bagaimana keras kepalanya dia"ucap new menatap metawin sinis.
"Apasih phi, kan aku sudah bilang aku tidak apa-apa"ucap metawin sebal lalu mengerucutkan bibirnya.
"Hey iya-iya tidak pa-pa, jangan cemberut seperti itu okeh" dew menangkup wajah metawin lalu mengusap pipinya lembut.
"Aduh kalian kalau mau mesra-mesraan jangan disini diluar saja, kalian menggangguku saja didapur"usir new pada mereka berdua.
"Ya sudah ayo phi keruanganku saja, aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu"ucap win pada dew lalu mereka berdua meninggalkan new didapur dan masuk keruangan metawin.
"Mau ngomong apa?"tanya dew saat mereka sudah duduk disofa ruangan itu.
"Mmmm begini phi"ucap win ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fault
General FictionBright Vachirawit yang awalnya ingin membalaskan dendam kematian phi nya melalui metawin menjadi menyesal karena mengetahui hal yang sebenarnya.akan kah kisah mereka berakhir indah atau sebaliknya? WARNING !!! -This is a boys love!! -BXB! -M-Preg