20.

1.6K 35 0
                                    

krekkk

suara itu berasal dari jari jemari Adellio yang diinjak oleh Atlanta, bahkan laki-laki itu tidak segan menginjak perut Adellio yang terkapar dibawahnya tersebut.

lalu ia menduduki dada bidang milik Adellio

"jawab gua siapa yang lu maksud" tanya Atalanta dengan tangan mengangkat kerah baju Adellio

"jawab gua sampah" teriak Atlanta yang mendapatkan respon smirk dari Adellio.

"lu mau mati sekarang Adellio?"

"bunuh aja gua gapapa, tapi gua bakalan gembira ketika kalian hancur karna ulah salah satu dari inti kalian"

Dorr

peluru melewat mengenai paha Adellio yang membuat laki-laki itu pingsan.

"Cih, baru kena paha udah pingsan. lemah" pelaku penembakan itu adalah Airlangga, laki-laki itu selalu membawa pistol kemanapun ia pergi.

"Yan panggil ambulance, banyak yang luka tuh" perintah bara yang diangguki oleh Ian.

tidak sedikit dari mereka yang mendapat luka senjata tajam milik Black Cobra, Atlanta hanya mendapat beberapa memar di wajah dan perutnya tetapi tidak separah yang didapat Gerald, laki-laki itu terkena celurit dibagian lengan atasnya yang mengakibatkan ia harus dilarikan di rumah sakit.

dan disini lah mereka dirumah sakit terdekat dari markas dengan semua luka-luka yang sedang diobati oleh para dokter dan suster yang bertugas.

William

Wil, kirim beberapa pasukan lu buat ngawasin anggota gua.

kenapa ta?

anak-anak BC nyerang markas gua.

Lio bilang salah satu dari anggota gua ada yang berkhianat.

kita ketemu ditempat biasanya besok.

oke

Atlanta sudah dipuncak kesabaran, jika benar kecurigaannya beberapa hari ini terbukti maka ia akan membunuh sahabatnya itu.

"semua biaya udah gua urus jadi abis dari sini langsung balik aja, biar besok gua suruh orang buat beresin markas"

"siap bos"

"gua duluan"

"hati-hati ta"

Atlanta berjalan dengan gagah melewati koridor rumah sakit, ia ingin segera merebahkan tubuhnya. padahal laki-laki itu belum mengobati lukanya, jika bundanya tau maka ia akan mendapat wejangan malam hari dari sang bunda. ditambah Attala adik kecilnya itu yang selalu ikut memarahinya.

membelah jalan ibu Kota dimalam hari merupakan kebiasaanya, sekarang sudah pukul 3 dini hari. biasanya bundanya akan bangun untuk sekedar mengecek anak bujangnya ini dirumah tidak.

dan benar, baru Atlanta memasuki gerbang rumahnya sudah disambut oleh bundanya yang berada didepan pintu menggunakan baju tidur. Atlanta sebenarnya tidak tega juga bundanya keluar di jam segini yang pasti kondisi udaranya sangat dingin.

"baru pulang? jam berapa sekarang?"

Atlanta menghampiri bundanya itu, lalu mencium punggung tangan wanita didepannya itu.

ATLANTA || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang