21.

1.5K 36 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 08:15 tetapi Atlanta masih berada di parkiran sekolahannya, ia diperbolehkan masuk setelah memberikan 2 lembar uang merah kepada satpam.

Atlanta melewati koridor yang tengah ramai bahkan tidak jarang ia mendengar nama Starla di sebut, sehingga hal itu membuatnya penasaran. lalu ia menghampiri 4 orang siswi yang sedang membicangkan Starla.

"kenapa Starla?" tanya Atlanta dengan nada dinginnya.

"i-itu kak, s-starla di panggil ke ruangan kepala sekolah sama Chindy" mendengar jawaban dari siswi tersebut Atlanta spontan lari menuju lantai 3 sekolahan untuk melihat hal yang dibicarakan murid murid tersebut.

ketika sampai dilantai 3 benar sekali, didepan ruangan kepala sekolah sangat ramai bahkan ada Airlangga, bara, Ian, Kevin, dan masih banyak lagi.

"kenapa?" Atlanta

"Starla sama orangtuanya dipanggil gara-gara ortu Chindy ga terima sama kejadian kemarin" jelas bara

"kenapa kalian ga ngabarin gua?"

"udah ta, tapi ga lu angkat" jawab Ian

Atlanta berdecak setelah melihat layar hp nya, memang ada banyak panggilan yang tidak terjawab dari sahabat sahabatnya.

Atlanta mendekat ke arah pintu, agar dapat mendengar lebih leluasa tentang apa yang sedang dibicarakan didalam sana.

"setelah saya pertimbangkan dan banyak saksi yang berbicara sama seperti Chindy. dan karena sekolah kami tidak memberikan konsekuensi tentang pembullyan maka dengan berat hati kami harus mengeluarkan Starla dari sekolahan ini"

tidak terima oleh keputusan kepala sekolah, Atlanta mendobrak pintu didepannya itu.

BRAKK

pintu terbuka dan menampakkan Starla yang sedang duduk disamping papanya. Atlanta mengenal ayah dari Starla karena dulu laki-laki itu sering bermain bersama Mondy dan bertemu dengan Juan.

Atlanta mengambil flashdisk yang berada di kantong celananya itu lalu melemparnya ke arah kepala sekolah.

"ATLANTA TIDAK TAU SOPAN SANTUN KAMU" Teriak kepala sekolah yang menggema di ruangan tersebut.

flashdisk yang dilempar Atlanta adalah flashdisk yang berisi semua rekaman CCTV yang merekam semua yang dilakukan Chindy ke Starla maupun ke siswa lain.

kepala sekolah kaget melihat rekaman tersebut, tidak menyangka bahwa ia ditipu oleh anak SMA.

"baik setelah melihat rekaman CCTV ini, saya memutuskan kembali bahwa saudari Chindy resmi keluar dari SMA Cakrawala. rapat kali ini selesai saya ucapkan terimakasih karena menyempatkan waktu untuk menghadiri"

semua orang keluar dari ruangan itu satu persatu, dan disambut oleh beberapa sahabat dari Atlanta dan Starla dengan senyum diwajahnya.

"aaaa Starla syukur banget lu ga jadi keluarin" Ucap Freya yang berlari memeluk Starla dan diikuti oleh kedua sahabatnya.

"hehehe, semua udah di kendaliin sama yang kuasa guys" ucap Starla membalas pelukan sahabat.

"termasuk kematian yang sayang" ucap Juan dari belakang Starla yang membuat raut wajah putrinya itu berubah drastis. ia tau rencana putrinya itu dari Mondy yang mendengarnya dari percakapan Starla dengan William beberapa bulan sebelum putrinya pindah sekolah.

"Atlanta terimakasih ya kamu sudah membantu Starla" ucap Juan kepada Atlanta yang direspon anggukan dan senyum yang jarang sekali ia perlihatkan.

"kalau begitu saya izin pamit. titip Starla kepada kalian ya, permisi" ucap Juan lalu meninggalkan mereka yang masih berada di depan ruang kepala sekolah.

"star itu bokapnya kak Mondy kan?" tanya Aurel heran karena ia belum tau tentang Starla dan Mondy yang merupakan kakak beradik.

"Mondy Abang gua rel, gua adeknya" jawab Starla dengan senyum tipis diwajahnya.

Starla berjalan ke arah Atlanta berdiri, menatap laki-laki yang sudah membantunya hari ini.

"thanks ya" ucap Starla lalu meninggalkan Atlanta dan disusul oleh ketiga sahabatnya.

•••

setelah dari ruangan tadi Starla memutuskan untuk ke toilet sebentar, tetapi di perjalanan menuju toilet ia berpapasan dengan Chindy. gadis didepannya itu telah selesai membereskan barang-barangnya yang berada di loker.

tetapi langkah Starla berhenti ketika tangan menghadangnya.

"lu boleh menang kali ini Starla, tapi gua yakin lu bakalan bertekuk lutut didepan gua. liat pembalasan gua" gadis itu lalu melangkahkan kakinya kembali, Starla tidak peduli dengan ucapan gadis tadi dan melanjutkan perjalanan ke toilet yang tertunda.

di toilet wanita ada beberapa siswi yang sedang membicarakan dirinya, dilihat siswi itu gelagapan ketika melihat Starla memasuki toilet. tidak memperdulikan hal tersebut, Starla berjalan ke arah salah satu bilik toilet tersebut.

"Pantesan cakep anjir anaknya orang kaya"

"Duit bokap nyokap semua"

"Pantes juga gak sih dia deket sama Dranix, orang kakaknya aja mantan leader Dranix"

mendengarkan semua yang siswi siswi itu ucapkan tetapi Starla tetap tidak perduli, gadis itu melanjutkan langkahnya untuk keluar dari toilet tetapi

"Cih gua yakin sih dia udah pernah dicobain sama salah satu inti Dranix" mendengar kalimat itu membuat Starla sedikit kaget. ternyata tidak hanya Chindy dkk yang berani mengucapkan hal tersebut.

Starla membalikkan badannya menghadap ke arah gadis yang melontarkan kalimat tadi, menatap gadis didepannya itu tajam bahkan Starla mengeluarkan senyuman yang sangat manis tetapi akan terlihat menyeramkan bagi musuhnya.

"Chindy yang sampah kayak gitu aja bisa gua tendang dari SMA ini, apalagi lu yang cuman bakteri buat gua. Gracia Natania, anak dari seorang pedagang kaki lima di jalan Diponegoro. nyali lu cukup besar juga sebagai penerima beasiswa disini, murid pintar seperti lu ternyata punya sifat yang sangat jauh dari kata baik"

"T-tau itu semua dari siapa lu?" Gracia Natania adalah nama gadis ini, dia adalah salah satu penerima beasiswa di SMA Cakrawala. murid-murid mengenalnya sebagai gadis lugu nan baik dan juga pandai tetapi salah, gadis ini juga pernah mengejar Atlanta tetapi berakhir dibully oleh Chindy dkk.

"jangan mentang-mentang Chindy udah keluar dari sini lu bebas, lu lupa gua juga ada disini untuk membasmi bakteri dari SMA Cakrawala " menyelesaikan kalimatnya lalu meninggalkan toilet, Starla menuju taman untuk membolos pelajaran sejarah wajib yang sangat membosankan itu.

ATLANTA || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang