22.

1.5K 33 0
                                    

menghembuskan asap rokok terakhir, gadis itu sedang merenung di pinggir kolam yang berada di taman belakang sekolahannya itu. taman itu jarang dikunjungi oleh siswa karena tempatnya yang sangat sunyi dan terlihat seram tetapi tidak bagi Starla, gadis itu memang lebih menyukai tempat yang sunyi dari pada tempat ramai.

mengambil batang rokok lagi dan menyalakan pemantik rokok itu lalu menikmati rokok yang terkadang membuat tenggorokannya panas tetapi Starla tidak perduli akan hal itu.

Starla terkejut saat rokok di bibirnya di ambil alih oleh Atlanta yang sudah berdiri disampingnya, laki-laki itu menghisap rokok milik Starla dan membuangnya ketanah tidak lupa menginjak rokok itu agar mati.

"dari kapan?" tanya Atlanta yang duduk disampingnya

"udah lama" jawab Starla tanpa melihat kearah Atlanta.

"jangan lagi"

"kenapa?" tanya Starla heran

"ga sehat buat cewek"

"terus buat cowok sehat?" tanya Starla

"gak juga, tapi buat cewek lebih ga sehat star" nada Atlanta sedikit melembut.

"lu kenapa disini?" lanjut Atlanta

"lagi pengen sendiri aja" jawab Starla seadanya.

"sorry, gua semalem minta bantuan ke William buat nyelidikin anak-anak Dranix tanpa sepengetahuan lu" tatapan Atlanta sedikit sayu dan menatap lurus ke depan.

"no problem, btw thanks banget ya lu udah mo ikutan ngurus kasus ini" perkataan Starla di respon kekehan oleh Atlanta.

"lu lupa kalo Dranix sama Wolves pernah bersatu?maybe ini waktu itu bersatu lagi star. gimana menurut lu?"

"idk ta, sekarang gua masih fokus sama kasus isi"

"it's oke. ke kantin ga?" tawar Atlanta yang sudah berjalan meninggalkan Starla, mengingat gadis itu belum makan siang akhirnya dia mengikuti Atlanta.

melewati lorong sepi karena ini merupakan gedung belakang sekolah yang difungsikan sebagai gudang dan tempat tempat menyimpan bangku atau almari yang sudah rusak yang nantinya akan di bakar.

Atlanta menyamakan langkah dengan Starla, laki-laki itu telah berjanji kepada dirinya untuk membantu Starla menyelesaikan kasus ini, tapi jika nantinya hati ikut berperan ia tidak tau karena kita tidak akan pernah tau kedepannya.

"Chindy udah berhasil ditendang sama tuh cewek yo"

"iya gua tau, gua harus segera bertindak"

"Atlanta mulai ikut campur urusan gadis itu, bahkan Wolves kemungkinan besar bakalan bersatu sama Dranix. itu bakalan buat lu lebih susah hancurin mereka"

"nyokap gua masuk RS lagi, gua butuh banget duit Yo"

"oke siap"

kedua insan itu mendengarkan semua yang diucapkan laki-laki disamping tembok itu, Atlanta tidak asing dengan postur tubuh laki-laki itu tetapi ia menepis segala kemungkinan yang terlintas di otaknya.

"lu denger?" tanya Starla yang direspon anggukan oleh Atlanta, laki-laki itu melanjutkan langkahnya menuju kantin dan di ikuti oleh Starla.

"JANGAN MENTANG-MENTANG CHINDY UDAH KELUAR DARI SINI LU BISA BEBAS DEKETIN INTI DRANIX GRACIA" Teriak Naya yang sedang menjambak rambut Gracia.

"g-gua gk d-deketin at-atlanta" ucap Gracia terbata-bata karena gadis itu sedang ketakutan.

"lu kira telinga gua tuli hah?gua denger semua yang lu omongin dari tadi anjing" Naya semakin menguatkan jambakannya itu. tapi siapa yang menduga, Kevin datang lalu melepas tangan Naya dari rambut Gracia.

"lu bisa ga sih sehari aja gausah buat ribut disini?ini bukan sekolahan lu. kalo Atlanta muak sama lu dia bisa langsung nendang lu buat keluar dari sini. tindakan lu bikin semua orang ga nyaman, jangan mentang-mentang Gracia anak beasiswa lu jadi seenaknya nginjak dia. gua bisa laporin lu kepolisi atas tuduhan pembulyan nay, udah banyak bukti yang beredar dari lu masih sama Chindy dan setelah Chindy keluar"

"seberusaha lu ngejar Atlanta atau anggota Dranix lainnya, tapi kalo dia gak mau sama lu ya gak bakalan bisa dipaksa nay. cinta itu bukan karna paksaan, kalo lu kayak gini terus semua orang bakalan muak sama lu dan bisa-bisa lu dibuang dari sini. lu lupa?sebelum lu sama Chindy lu juga pernah jadi bahan bullyan kan? masa lalu emang udah lewat nay, tapi masalalu bisa dijadiin pelajaran. lu tau rasanya dibully gimana? harusnya lu juga jangan biarin orang lain ngerasain apa yang lu rasain bitch" Airlangga sudah muak, banyak murid-murid yang kaget atas ucapan Airlangga. pasalnya laki-laki itu tidak pernah berbicara sepanjang ini dihadapan orang lain selain anggota Dranix dan Starla.

tanpa sepengetahuan orang lain Gracia tersenyum, tetapi hal itu tidak lepas dari tatapan Starla. karena kesal Starla menghampiri Gracia lalu menampar pipi milik gadis itu.

"pinter ya, belajar akting dari mana grace? boleh dong ajarin gua" ucap Starla lalu menjambak rambut Gracia, tetapi tangan gadis itu dicekal oleh Kevin.

"lepasin tangan lu"

"gua belum kelar sama sampah ini"

"GUA BILANG LEPAS TANGAN LU ANJING" Kevin berteriak didepan gerbang, hal itu membuat semua inti bahkan anggota Dranix terkejut.

"GUA BILANG, GUA BELUM KELAR SAMA NIH CEWEK ANJING" Starla menendang perut Gracia, hal itu membuat Kevin melayangkan tangannya dan menampar pipi cantik milik Starla.

PLAKK

Seketika hening dikantin, Gracia juga sudah dibawa oleh beberapa siswi ke UKS. panas dari pipi Starla menjalar ke seluruh tubuhnya, bahkan ujung bibir Starla sobek karena kerasnya tamparan Kevin.

"KEVIN LU GILA" Teriak Airlangga yang melihat hal itu, lalu laki-laki itu berlari menghampiri Starla lalu memeluknya.

"bangga kan lu star?sekarang semua Dranix ada di pihak lu?" pertanyaan Kevin tidak mendapatkan jawaban dari Starla

"BANGGA KAN LU HAH" Teriak Kevin bahkan suara itu menggelegar di kantin SMA Cakrawala ini.

BUGH BUGH BUGH

Seketika tubuh Kevin ambruk bagai diterjang singa kelaparan, Atlanta kali ini benar benar murka melihat anggota Dranix satu ini tidak bisa menghormati wanita. ia sangat tidak suka hal itu apalagi wanita itu adalah orang yang dititipkan ke dia, ia mempunyai tanggung jawab atas wanita itu.

"Jaga mulut sampah lu itu bangsat" Atlanta berada di atas tubuh Kevin yang sudah tidak berdaya, anggota Dranix tidak ada yang berani melerai karena jika ada yang berani maka ia akan menjadi korban selanjutnya untuk Atlanta.

Bara melihat sahabatnya itu sudah diluar kendali bahkan melihat orang-orang dikantin ketakutan akhirnya maju untuk melerai Atlanta.

"Ta udah, kita urus dia nanti. Tenangin Starla, sama diri lu...." belum bara menyelesaikan ucapannya pak bagus sudah muncul dari belakang mereka

"KALIAN BERDUA NGAPAIN HAH?"

"IKUT BAPAK KE RUANG BK"

ATLANTA || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang