****
(500 tahun lalu)
“Hei, Anthony. Apa yang sedang kau lakukan di atas situ?”
Dia menunduk ke bawah, melihat seorang lelaki muda sedang berbicara kepadanya sambil melambaikan tangan, disaat jadwal-jadwal sibuk tengah menonton manusia lemah berambut hitam sedang dipukuli orang-orang bertubuh besar.
Suasana ramai pada tanah berjejer toko-toko menunjukkan matahari siang yang selalu dipenuhi pertikaian.
Ada begitu banyak pencurian makanan di negeri ini, serta begitu banyak pengemis berpakaian lusuh di sudut-sudut gelap, meskipun negeri ini terlihat sangat indah akan pemandangan taman bunga, tetap saja tidak bisa menutupi fakta itu.
Pencurian, penganiayaan, rasa kurang peduli, sudah terlajur melekat seperti aktivitas sehari-hari, selalu terjadi.
Laki-laki berseragam merah muda yang tadi bicara langsung melompat naik ke atas atap rumah, ikut melihat pertikaian.
“Kau sudah melakukan tugas pertamamu, Jemmy?” tanya Anthony.
“Sudah.”
“Apa tugas pertamamu?”
“Memanah kakakku dengan orang yang dia suka. Kalau kau?”
“Menjemput kematian ibuku.”
Terselip sedikit nada muram pada pembicaraan keduanya, mengingat bahwa tugas pertama mereka adalah suatu hal yang amat sangat berat.
Meskipun Jemmy masih bisa tersenyum melihat Sang Kakak menyatakan perasaan pada gadis manis yang dia suka, setidaknya nasib Jemmy tidak seperti Anthony yang harus menjemput ibunya pada kematian, mengantarkan wanita tersebut ke pintu nirwana.
“Hari ini beberapa malaikat baru seperti kita mulai mendapatkan tugas pertama,” gumam Jemmy sambil terus melihat ke depan.
Benar.
Dua orang pemuda yang duduk di atas atap toko buah ini bukanlah seorang manusia biasa, Jemmy dan Anthony adalah malaikat baru yang ditugaskan pada daerah ini.
Meskipun mereka sama-sama seorang malaikat, pakaian yang dipakai terlihat sangat berbeda. Anthony menggunakan kain serba hitam dan terlihat kelam dengan ikat pinggang ungu sedangkan Jemmy memakai kain berwarna merah muda dengan ikat pinggang merah.
Masing-masing malaikat memiliki warna dan tugas berbeda-beda.
“Aku iri padamu,” ujar Anthony.
“Apa yang membuatmu iri?”
Dia mendengkus, “Aku rasa memanah dan menentukan jodoh semua orang, lebih mudah daripada harus melihat kematian, yah, walaupun aku sudah terbiasa.”
Jemmy sebenarnya tidak setuju dengan pendapat Anthony, dia langsung mengeluarkan sebuah buku tebal bertuliskan ‘Love Note’ yang besar. Di dalam buku itu tercatat banyak sekali nama-nama orang dalam berbagai warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mazino Crescendo [Stray Kids - TXT - NCT]
FanfictionMazino Crescendo adalah nama seorang mafia besar yang memiliki 12 anak angkat seluruhnya laki-laki, mereka dibesarkan untuk menjadi seorang mafia. Dengan satu syarat, tidak boleh menikah. Namun dari sana Hong Ryeon lahir, hidup di keluarga yang terb...