****“Perjalanan bisnis ke Jeju selama tiga hari sebelum pergi ke California.”
Hong Ryeon mengingat lamat-lamat setiap informasi yang sudah dia peroleh susah payah sekaligus pertemuan di mana mereka akan bertemu, melalui ponsel Joy, dia dapat pesan dari seseorang bernama Madam Veronica tentang gadis yang sudah dipesan sebelumnya.
“Kau belum tidur?”
Gadis itu menoleh saat mendengar suara pintu terbuka bersama Hyunjin berada di sana, dia masuk sambil membawa segelas air putih dan obat flu.
“Aku sedang menyusun kembali rencana yang sudah kita buat, aku tidak ingin ada satupun cacat, hattchii!”
Perlahan Hyunjin meraih selembar tisu lalu menutup hidung Hong Ryeon agar lendir mengganggu tidak membuatnya kehilangan konsentrasi.
Ada begitu banyak kekhawatiran lelaki itu tatkala di luar hujan salju kembali melanda, jalanan penuh oleh benda putih yang mampu menghalangi kendaraan keluar, ditambah angin bertiup menjadi semakin dingin, dia hanya bisa mengeratkan selimut agar Hong Ryeon tidak semakin terserang flu.
“Kapan kira-kira gadis itu dikirim?” tanya gadis itu kembali memastikan.
“Besok.”
“Kalau begitu kita harus menyusulnya, jangan lupa ingatkan aku untuk minta Yoshi dan Kak Beomgyu datang ke sini.”
Mendengar suara hidung gadis itu menarik ingus dengan pelan sudah mampu mengusik ketenangan Hyunjin, mengertikah dia akan kondisi tubuh sendiri? Alis yang berkerut serius itu tidak cocok dengan hidung merahnya.
Dia tampak seperti kurcaci pemarah dalam film kartun Putri Salju, hanya saja lebih manja dan kurang mandiri.
“Bagaimana kalau kau membahas pekerjaan setelah sembuh?” ucap Hyunjin.
Hong Ryeon menurunkan selembar kertas dari tangannya, “Lalu kapan aku bisa membahas masalah ini? Bukankah wanita yang Yixing pesan akan dibawa besok? Kalau tidak segera menyusun rencana maka semua bisa kacau.”
Padahal Hong Ryeon sudah membuat gagasan agar mereka datang pada Madam Veronica dengan berpura-pura sebagai salah satu utusan Yixing lalu datang pada Jongin sambil mengatakan kalau mereka adalah utusan dari Madam Veronica.
Sungguh mudah.
Namun Hong Ryeon berpikir terlalu larut tentang kemungkinan gagal atau semacamnya, terlebih dia khawatir kalau berita kematian Yixing berhenti disembunyikan oleh Jongin lalu didengar seluruh mitra bisnisnya.
“Tenang saja, Jongin belum memberitahu apapun pada mitra bisnisnya tentang kematian Yixing, itu bisa mempengaruhi bisnis dan nyawa sendiri, Jongin tidak ingin para saingan langsung mengincarnya, dia punya banyak sekali musuh,” ucap Hyunjin bisa membaca ketakutan Hong Ryeon.
Dia menarik kertas di tangan gadis itu untuk menyimpan seluruh isi pikirannya, dia tak peduli pada ekspresi kesal yang dilemparkan tanpa kebaikan.
“Aku akan mengambil wanita itu dari Madam Veronica, kau tidak perlu ikut. Cukup tetap di sini dan pulihkan dirimu, besok pagi Yoongi akan kembali bekerja jadi kau harus memberitahu kalau dia punya rekan memasak baru. Sekarang tidur!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mazino Crescendo [Stray Kids - TXT - NCT]
FanfictionMazino Crescendo adalah nama seorang mafia besar yang memiliki 12 anak angkat seluruhnya laki-laki, mereka dibesarkan untuk menjadi seorang mafia. Dengan satu syarat, tidak boleh menikah. Namun dari sana Hong Ryeon lahir, hidup di keluarga yang terb...