♣️ Chapter 19

36 11 0
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Menginjakkan kaki pada ruangan misterius bernuansa merah memang menyimpan perasaan tak biasa, lagi-lagi aroma pengharum ruangan yang semerbak aneh terasa amat mengganggu, terlebih lagi untuk Hyunjin.

Mereka berdua disambut oleh sofa mewah membentuk setengah lingkar dengan meja kaca bulat di tengah sebagai pemanis, ada segelas wine merah masih dalam dua gelas kaca bertengger tenang, tanda tak hanya satu orang yang pernah duduk di sini.

Di depan sofa terdapat tirai tipis berwarna putih bersih, dari dalam samar-samar Hyunjin bisa menghirup aroma senapan atau selongsong tua.

Dia langsung mengisyaratkan pada Beomgyu di belakangnya untuk siap siaga.

Tak lama kemudian seorang pria bertubuh tinggi keluar, menyibak tirai putih hingga memperlihatkan berbagai macam senjata api menggantung di atas dinding bersama sebuah ranjang misterius, dia tersenyum ramah seperti sedang menyambut penuh suka cita.

“Maaf, saya harus mengganti pakaian dulu sebelum menemui kalian.”

“Tidak masalah, Tuan Kim,” sahut Hyunjin, berjabat tangan dengan musuh seraya membalas senyum hangat Jongin.

Dia mempersilahkan mereka berdua untuk duduk santai lalu menuangkan wine dalam gelas kaca sebagai suguhan.

“Kami datang ke sini atas perintah Madam Veronica untuk membawa gadis ini untukmu,” ucap Hyunjin sambil mengarahkan tangan pada Beomgyu.

Lelaki dengan penyamaran sempurna itu tersenyum pura-pura anggun, merapatkan kaki dan menatap malu-malu, andai saja Hong Ryeon ada di sana, dia pasti tidak akan bisa menahan diri untuk tertawa, apalagi Taehyun dan Yeonjun.

Jongin mengangguk paham, dia meminum segelas wine di atas meja kemudian tersenyum, menggosok dagu perlahan seakan memamerkan punggung tangan bertato, menambah kesan liar sekaligus tajam bagi siapapun yang melihat.

“Baru beberapa menit lalu Lisa mengatakan padaku kalau dia mencium bau tak biasa, jadi aku menyeprotkan banyak aroma ke udara seperti yang dia minta.”

Gawat.

Jari-jemari Jongin bergerak pelan menyentuh bagian belakang tubuh seperti tengah meraba sesuatu, saat itu juga dalam hitungan detik Jongin dan Beomgyu saling mengarahkan pistol satu sama lain.

Sama-sama sadar kalau musuh sudah mulai mengambil tindakan, dia menarik kasar rambut palsu hingga lepas dari kepalanya, memberi Jongin tatapan siaga terlebih pada Hyunjin yang hanya diam di sofa.

Semerbak aroma darah menguar dari balik dinding, lelaki bermata tajam itu langsung menoleh ke samping, bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Hong Ryeon dan Yoshi di belakang sana setelah perbincangan kecil.

Namun dia merasa lebih tenang, setidaknya gadis itu bersama orang yang tepat, Yoshi pasti bisa diandalkan.

****

Mazino Crescendo [Stray Kids - TXT - NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang