♣️ Chapter 6

56 15 6
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

“Permainan kali ini sederhana,” ucap Taehyun membuka bungkus dengan kukunya sendiri, mengeluarkan seluruh kartu dari pelindung kertas.

“Peraturannya sama seperti permainan original. Aku menyebutnya ‘taruhan atau mati’, kartu siapa yang paling bagus maka dialah pemenangnya, tapi ada yang spesial, jika peserta punya kartu sampah atau buruk, kalian boleh menawarkan uang atau barang agar bisa mendapat kesempatan menukarnya. Namun jika taruhan kalian kalah oleh peserta lain, maka kesempatan menukar kartu, batal.”

“Permainan ada empat babak, peserta tidak diperbolehkan call tapi boleh melakukan fold. Jika salah satu pemain memilih fold, artinya dia menyerah pada babak tersebut dan tidak mendapat poin. Setiap babaknya pemenang berhak mengangkat pistol dan menembak satu orang yang dia mau.”

Jeno menunjukkan senyum semringah tatkala senang mendengar penjelasan Taehyun, dia menatap ke arah Hong Ryeon, Yeonjun, Jongseong dan Beomgyu selaku peserta dalam permainan konyol ini.

“Tapi hanya ada satu pemenang mutlak untuk empat babak, pemain dengan poin terbanyak akan mendapatkan hadiah berupa satu permintaan apa saja yang harus dikabulkan. Bonus, peserta yang kalah harus bermain russian roulette sebanyak satu putaran.”

“Bagaimana kalau dia benar-benar tertembak?” tanya Beomgyu panik.

Taehyun tertawa pelan, “Tentu saja akan mati hahaha.”

Dalam hitungan detik Beomgyu langsung pucat di kursi sedangkan Yeonjun mengangguk paham, dia menganggap kemampuannya dalam permainan kartu sangat bagus, begitupula dengan Jongseong si pintar yang sombong.

Satu-satunya peserta rawan kalah adalah Jeno, tapi siapapun tahu kalau lelaki itu selalu membuat kejutan tak terduga, ditambah lagi kemampuan Hong Ryeon dalam permainan kartu masih menjadi misteri.

Dia terlalu banyak minum jus, mengobrol sesekali dan bermain PS setiap acara keluarga, terlebih lagi baru tahun lalu Hong Ryeon kembali menjadi bagian keluarga Mazino.

“Satu chip senilai dengan dua ratus ribu. Berapa yang kalian butuhkan?”

“Berikan saja mereka semua 50 chip,” sahut Jisu.

“Tidak.”

Seluruh pasang mata kini melirik pada Jongseong, melihat lelaki itu tersenyum tipis setelah menyanggah perkataan Jisu, sudah jelas kalau anak dari Choi Shinwan tersebut ingin mereka bermain aman, tetapi sejak awal permainan dibuat tidak ada kata aman apalagi bersahabat.

“Berikan aku 90 chip.”

Beomgyu langsung memijat pelipis menghitung 90 chip sama dengan 20 juta, padahal permainan belum dimulai tetapi Jongseong sudah memanas-manasi, dia melirik sekilas pada Yeonjun, oh tidak, kakaknya itu pasti panas mendengar ucapan Jongseong.

Si kompetitif itu terkadang tidak tanggung-tanggung dalam bertindak, itulah sebabnya ayah mereka—Siwon—selalu mewanti-wanti Yeonjun untuk bersabar.

“Berikan aku 90 chip,” ucap Yeonjun tepat sasaran.

Mazino Crescendo [Stray Kids - TXT - NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang