Gevari 1

5.5K 137 7
                                    

Hallo gais?!!

Siapa nii yang penasaran pngn baca kelanjutan cerita GEVARI?

Tapi sebelum itu jangan lupa buat ajak besti kalian ke lapak ini yaaa!!!

Oke ready? GO!!!

Happy Reading gais!!

°°°

Dua gadis cantik berpakaian putih abu kini tengah berdiri di depan gerbang sekolahnya.

"Lo yakin gak mau pulang bareng gue aja?" tanya Erika, salah satu dari dua gadis tersebut.

"Nggak Rik, gapapa lo duluan aja." jawab satunya lagi dengan senyuman manis.

"Yaudah deh terserah lo. Gue duluan ya. Bye bye Arinn!" Erika melambaikan tangannya pada Arinn. Kemudian langsung pergi menghampiri mobil jemputannya.

Ya, seperti kata Erika, gadis yang menolak tawarannya itu bernama Arinn. Lebih tepatnya, Arinnia Gabriella. Gadis SMA kelas XI MIPA yang bersahabat baik dengan Erika sejak SMP.

"Iya, tiati Rik." balas Arinn.

Sedangkan Arinn memutuskan untuk menunggu jemputannya sendiri.

Kikkk

Tak lama kemudian suara kelakson mobil terdengar tepat di hadapannya. Itu merupakan mobil jemputan pribadi Arinn.

"Maaf neng kata pak Dirga. Hari ini supir jemputan neng stelli lagi sakit jadi dia ikut sama kita pulangnya." ujar supir jemputan Ara. Dirga merupakan ayah kandung Arinn.

Arinn juga memiliki saudara bernama stelli, lebih tepatnya saudara tiri. Mereka dijemput memakai supir pribadi yang berbeda. Hal itu permintaan dari stelli sendiri.

"Oh iya pak gapapa." jawab Arinn.

Tanpa di duga ternyata stelli sudah berada di samping Arinn.

"Heh hari ini gue mau ke mall, mau shoping. Jadi supir lo ini bakal anterin gue. Lo nyari ojek aja deh sana." ucap stelli pada Arinn.

"Apaan si ini kan supir gue. Ya anterin gue dulu lah." balas Arinn sedikit tak terima.

"Dih udahlah jadi kakak tuh harus ngalah sama adeknya. Sana-sana!" usir stelli dengan tangan yang dilambai-lambaikan.

"Ayo pak. Jalan." lanjut stelli yang sudah memasuki mobil. "C.E.P.E.T.!" sentak Stellia yang dengan terpaksa dituruti sang supir, daripada ia diadukan pada orang tuanya lalu ia dipecat?

Yasudah Arinn mengalah saja, tidak akan selesai jika terus diladeni. Ingat orang yang mengalah tidak akan pernah kalah. Buang-buang waktu saja kalo harus berdebat dengan saudara sialan seperti itu. Ups..

Saat saudara tirinya sudah pergi. Ia baru teringat, lalu bersama siapa ia akan pulang?

Karena ia lupa membawa hp-nya sendiri. Haih..

Beberapa detik kemudian. Ia ingat jika di dalam tasnya, tersimpan satu HP lain yang bukan miliknya. Bukan hasil mencuri juga, tapi milik seseorang yang tak sengaja tertinggal saat kemarin.

Arinn segera mengecek HP tersebut. Mungkin bisa berguna?

Namun malang menimpanya. Ternyata HP tersebut dipasang pin. Dan siapa yang bisa membukanya?

Ya apa boleh buat, di seberang jalan ada toko konter yang kebetulan sedang buka. Ia harus pergi kesana, untuk apa lagi kalo bukan meminta tolong meriset pin di HP yng ia pegang.

GEVARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang