Hallo gaisss, gue come back hihiiii
Ada yang kangen gaa?
Udahlah langsung ajaaADA SEDIKIT REVISI DI MONOLOG GEVAN WAKTU DI PEMAKAMAN🙏
Happy reading all
•••
Sore hari sebelum gelap seorang anak lelaki SMA yang masih mengenakan pakaian seragamnya membawa bucket mawar merah pada sebuah pemakaman umum di daerahnya.
Hal itu cukup rutin ia lakukan. Setidaknya sebulan sekali. Sampai penjaga pemakaman pun sudah ia hapali.
Saat sampai pada sebuah makam dengan nisan abu-abu bernamakan Sheila Leinatra, cowo itu membungkukan tubuhnya dan menyimpan bucket bawaannya pada nisan tersebut.
Tidak lupa, ia juga membersihkan area makam itu dengan mencabuti rumput-rumput kecil atau membuang dedaunan yang berjatuhan dari pohon di atas.
Cowok itu menunduk seperti telah menyesali sesuatu, "Shei lo pasti marah banget kan sama kelakuan gue yang kaya gini. Gue emang cowok gak bener yang suka bikin masalah dimana-mana, tapi kalo masalah yang satu ini gue sama sekali gak ada niatannya. Di atas sana lo liat semuanya 'kan?" terdengar helaan nafas berat yang ia keluarkan.
"Dan ya, gue udah nikah sekarang, Shei. Sekali lagi maaf karena gue gak berhasil jagain lo dulu. Semoga kali ini gue bisa jagain cewek yang udah dititipin sama orang tuanya ke gue. Semoga gue gak gagal buat yang kedua kalinya ya Shei." cowok itu berkata dengan amat lirih.
"Gue cuman mau kasih tau lo. Ya meskipun lo pasti udah liat diatas sana." Cowok itu terus bermonolog sendiri seolah ada sosok Sheila yang mendengarkan. Inilah kebiasaannya, selain kepada tuhan, jika ada kendala di hidupnya maka ia akan datang ke rumah almarhumah adiknya ini untuk bercerita panjang lebar di depan nisannya. Orang lain tidak ada yang mengetahui ini.
"Udah mulai gelap nih, gue balik dulu ya dek. Sekali lagi gue minta maaf, gue pamit. Lain kali pasti gue main lagi kesini." Kata yang tak akan tertinggal dari mulut cowok ini ketika bercerita pada Sheila-nya yaitu kata maaf. Sepertinya ia merasa sangat bersalah.
Setelah berceloteh panjang lebar cowok itu berdiri dan mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari area pemakaman.
Saat sampai di depan mobilnya, fokus cowok itu terhenti saat melihat seorang perempuan yang juga masih mengenakan seragam sekolah sedang duduk di sebuah kursi panjang yang tersedia.
Seperti tidak asing?
Ketika cewek itu menoleh lantas si cowok langsung tau siapa dia. Arinnia, perempuan dengan seragam SMA nya itu adalah istrinya sendiri. Iya, istri dari Gevan Chandranatha.
Karena penasaran Gevan pun segera menghampiri Arinn.
"Lo ngapain disini?" tanya Gevan.
"Hah Gevan?" Arinn pun sama bingungnya dengan Gevan.
"Gue nanya sama lo."
"Gue abis dari rumah bunda dan lagi nunggu taksi online dateng." Jawab Arinn. Ibu kandung Arinn memang sudah lama meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan Irma.
"Kamu sendiri ngapain?" lanjutnya.
Gevan sendiri terlihat gelagapan ingin menjawab apa tapi sebisa mungkin ia biasa saja. "Bukan urusan lo." jawabnya.
Setelah beberapa minggu tinggal serumah, Arinn rasa sikap Gevan tidak seburuk yang ia kira ya meskipun sangat sering sekali membuatnya kesal setengah mati seperti sekarang ini.
"Ayo balik udah mau maghrib." ajak Gevan yang berjalan lebih dulu.
"Tapi taks-"
"Udah batalin aja, lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARI
Teen Fiction"Gue hamil!! Puas lo?!" ••• Seorang gadis remaja yang nampaknya biasa saja. Namun tak ada yang menduga di balik kata biasa-nya itu ternyata cukup menyedihkan. Setelah bundanya pergi untuk selamanya, Arinn, gadis itu tinggal bersama ayah kandung ser...