HAII SEMUAA
KAMU CIMI
AKU MIMI
SEMOGA HARI MU CIMINGIT TERUShappy reading
•••
Gevan sedikit terhuyung karena dorongan dari peluru yang ditembakan tepat ke punggungnya. Meskipun kecil tapi tenaganya lumayan. Suasana sekitar seketika hening setelah suara tembakan yang menggema, musik yang tadi terdengar begitu keras pun langsung terhenti. Semua antensi mereka tertuju pada kaca yang hancur berkeping seletah terkena tembakan barusan.
Melihat dengan kedua matanya langsung dan jarak sedekat ini Arinn sungguh terkejut bukan main. Ada orang dengan sengaja dicelakai orang lain? Sungguh gila.
"Gevan." Bisiknya dengan bibir bergetar tak dapat dijelaskan bagaimana perasaannya sekarang.
DOR
PRANGTembakan itu kembali terdengar dan kembali mengenai kaca, namun kini tertembak ke lain arah sehingga pelurunya menembus dan berhasil mengenai seorang pria yang sedang mabuk disana. Suara erangan pria itu membuat manusia lain yang ada di ruangan ini berhamburan dengan panik dan merubah suasana menjadi kacau.
Gevan langsung berlari menghampiri para anggotanya yang sudah berdiri siaga di sana. Tanpa peduli pada Arinn, ia memilih untuk menyalamatkan dirinya sendiri.
"Bos lo aman?" tanya Orion setelah Gevan berada disana.
"Aman. Kita langsung gerak, kayaknya Vieros udah ngibarin bendera perang sama kita!" perintah seorang ketua dengan gagahnya.
Gagah? Kenapa tidak tumbang setelah berhasil tertembak? Itu karena desainan Gerry tak pernah gagal, jaket yang dipakai Gevan kini adalah jaket khusus anggota Agrassna yang dibuat dengan lapisan anti peluru, Gerry paham betul mesuh mereka banyak sekali jadi hal seperti ini harus disiapkan dengan rapih. Meski begitu jaket mereka sangat nyaman dipakai buktinya mereka selalu mengenakannya ke sekolah sekalipun.
Semua anggotanya langsung bersiap dan entah sudah disiapkan sebelumnya atau apa, mereka sekarang mulai berpencar arah dengan senjata di tangannya. Ada yang membawa tongkat base ball, besi besar, pisau, linggis, bahkan pistol. Mirisnya si Orion sekarang hanya membawa dua bambu runcing.
Gevan bersama Reyhan berjalan ke depan, pasti ketua Vieros berada disana. Reyhan menyerahkan senjata andalan bosnya itu yang sangat jarang diperlihatkan Gevan membawa sebuah katana yang jauh berbeda dari yang lainnya.
Setelah terlihat oleh sekongkolan musuhnya itu, mereka mulai saling menyerang satu sama lain. Kondisi pun semakin kacau tak terkendali. Gevan dengan brutalnya menggerakan katana itu pada musuh, seperti tak peduli jika mereka mati di tangannya.
Sementara Arinn yang berniat kabur malah dihadang seorang cowok dengan rambut gimbal. Bahaya.
"Gila ternyata orang-orang gelut sekeliling tempat ini?" dengan bodohnya ia berbicara pada cowo itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARI
Roman pour Adolescents"Gue hamil!! Puas lo?!" ••• Seorang gadis remaja yang nampaknya biasa saja. Namun tak ada yang menduga di balik kata biasa-nya itu ternyata cukup menyedihkan. Setelah bundanya pergi untuk selamanya, Arinn, gadis itu tinggal bersama ayah kandung ser...