Gevari 3

3.5K 107 5
                                    

Haiii gaisss!!
Karena pembacanya makin nambah walau dikitt, gw udh seneng bngtt makanya gw update lagi hihiw
Makasih yaw! 😻

Btw maap ya di part kemarin ada nama tokoh 'Gilang' dan itu g sengaja gais. Soalnya nama itu mau gw pake buat generasi berikutnya hihiww,😁

Yaudah² langsung baca gih, moga makin candu yaa!!!

Happy Reading all!
•••

Sebuah bangunan besar di pinggir jalan. Tepat terlihat bak rumah biasa yang ditinggali oleh pemiliknya. Namun jika saja masuk ke dalamnya, pikiran 'memasuki rumah' langsung sirna begitu saja.

Karena saat baru masuk ke dalam sana, bukanlah menampilkan sebuah ruang tamu dilengkapi sofa dan meja. Tetapi tersajikan ruangan yang sangat besar yang lebih seperti ruang aula. Memang ada beberapa sofa,kursi dan meja, tapi sama sekali tak menyerupai ruang tamu.

Disinilah. Tempat perkumpulan anak remaja SMA. Markas Agrass, begitulah mereka menyebutnya.

Yap, bangunan ini merupakan tempat bersemayamnya dari geng Agrassna yang diketuai oleh Gevan.

Ruang besar itu digunakan mereka untuk sekedar berkumpul bersama. Tempat yang besar sengaja dibuat supaya cukup menampung seluruh anggota Agrassna yang berkisar 125 orang.

Tak hanya itu, di tembok kanan ruang tersebut terdapat grafity besar bertulisan AGRASSNA. Serta stiker logo Agrass kebanggaan mereka.

Fyi, Agrassna juga kerap disebut Agrass yang pertama kali disebut oleh Orion, supaya singkat katanya.

Sementara di sebelah kiri terdapat 4 ruangan lagi menyerupai kamar tapi beda fungsi, yang salah satunya itu musholla bagi kaum muslim.

Lalu di belakang terdapat dapur dan toilet. Lanjut di lantai dua, barulah ada beberapa barang rumahan yang tersedia disana. Seperti televisi, sofa, karpet bulu, kulkas dan lainnya.

Ada juga beberapa kamar dilengkapi kamar mandi yang memang digunakan untuk anggotanya yang ingin menginap.

Semua ruangan yang ada disini tak lumput dari pemasangan AC. Maklum 5 anggota inti-nya worang kaya semuah.

"Ini kita gak salah masuk markas kan? Kok Dingin banget si hiyyy" ucap Gery bergidik layaknya kedinginan dengan tangan mengusap usap bahunya sendiri.

Mereka tengah berada di lantai bawah, tepatnya di ruang besar itu.

"Pantes. Liat tuh si bos mukanya serem gitu. Lama lama auto mirip hulk." bisik Orion pada gery.

"Gue denger." sinis Gevan pada keduanya.

"Sori sori bos becanda elah." cengir Orion sambil mengacungkan kedua jarinya. Jangan ditanya kenapa Orion terlihat takut pada ketuanya itu, karena ia cukup tau diri kalau tidak mau masuk rumah sehat.

"Ada masalah?" tanya aleon pada Gevan, Aleon memang pada dasarnya paling peka dari yang lain.

"Gak ada." singkat Gevan.

"Lo pikir kita semua buta apa. Jawaban lo gak guna banget." tukas Reyhan yang sedang memainkan gitarnya. Reyhan lah yang paling berani untuk menyangkal ucapan atau perlakuan Gevan, setelah Aleon.

GEVARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang