Gevari 5

3.9K 111 4
                                    

Hallo gaissss
Aduh udah dua abad ga up ceritanya huaaaa
Tp gpp yaa kalean hrus ttp nunggu okeyy

Semangat ujiannyaa

•••

"HAH NIKAH?!"

"Berisik monyet." Gevan mengumpat kasar ketika satu teman jamet nya itu berteriak dengan bodohnya.

"Lo tuh bisa gak sih JAGA PRIVASI ORANG, NTAR ORANG LAIN TAU!" lanjut Gevan dengan nada akhir yang sengaja ditinggikan.

"Ya maap bos. Abisnya gue kaget lo kan masi sekolah, pacaran juga udah pensiun dari lama. Trus lo mau nikah sama siapa?" tanya Orion yang kalo dipikir-pikir memang ucapannya itu ada benarnya juga.

"Sama emak lo kali yon." ujar Gery sambil tertawa bengek.

"Eh tapi yang bener lo Van, lo mau nikah sama siapa ko ngedadak gitu?" tanya Reyhan penasaran.

Terlihat Gevan yang menghela nafas dalam-dalam. Jelas sekali bila ia sedang memiliki masalah yang sepertinya merambat ke lamunan hingga memenuhi pikiran.

Aleon yang sedari tadi hanya menyimak pun lantas angkat bicara, yaa meski singkat. "cerita aja." begitu katanya.

Sekali lagi Gevan menghela nafas. "Oke." Mau tak mau pun ia memang harus menceritakan semua kejadian itu pada sahabat-sahabatnya. Karena lama kelamaan mereka juga akan tau, jadi lebih baik ia sendiri yang meceritakannya langsung bukan?

"Kalian jangan salah paham dulu sama gue. Gak ada yang mau kejadian ini terjadi. Semuanya lepas kendali." Sedikit-sedikit Gevan mulai bercerita, menceritakan semua yang terjadi tanpa difilter sedikit pun.

"Maks--"

"Diem jamet!" ucapan Orion seketika terhenti kala Gery menghadangnya. "lanjut Van" Ujar Gery pada Gevan, sedangkan yang lain masih fokus pada Gevan.

"Kalian masih inget 'kan waktu gue kalah balap sama ketua geng vageris? Awalnya kita buat perjanjian, siapapun yang kalah bakal nurutin semua kemauan yang menang tanpa terkecuali." kata Gevan.

"Dan kesempatan waktu gue kalah, Geng Vageris gunain buat jebak gue. Dia minta gue buat nidurin satu cewek yang udah dia siapin. GILA! DIA EMANG UDAH STRES!" Gevan kembali tersulut emosi saat mengingat itu.

"kalem bos jangan ngamok dulu, kelarin ceritanya aja." Reyhan bersuara.

Dan sekali lagi Gevan menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ceritanya.

"Otomatis gue tolak perintah Vageris karena itu bukan lagi taruhan, itu nyangkutin masa depan. Gila aja!" setelah sekian kali menghela nafas panjang Gevan melakukannya lagi, hal itu ia lakukan untuk meredam emosinya.

"Tapi bukan Vageris namanya kalo gak main kotor. Gue yakin setelah itu gue dijebak. Saat gue balik ke meja Agrass. Gue sempet minum trus gak tau kenapa kepala gue pusing banget dan setelah itu ada yang narik gue mungkin tanpa sepengetahuan kalian. Gue dibawa ke mobil dalam keadaan setengah sadar, mau nolak pun susah kepala gue serasa ditiban benda berat. Yang gue inget, gue dibawa ke satu kamar yang ada cewenya, dia lagi tidur. Dan setelah itu kesadaran gue hilang total. Gue kebablasan." ucap Gevan panjang lebar supaya para sahabatnya itu tidak salah paham.

"trus lo ngelakuin 'itu'? tanya Gery yang memang pada dasarnya memiliki otak lemot.

"Gue gak sadar." jawab Gevan frustasi.

Lalu Aleon pun kembali bersuara setelah dua abad hanya menyimak.
"lo minum? apa yang lo minum waktu di meja kita?"

"gue gak tau leo, gue gak sadar karena tadinya gue lagi emosi." jawab Gevan yang terlihat semakin frustasi.

GEVARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang