HAIHAIII ALL
GEVARI BALIK LAGI NIHH
GA ADA YANG KANGEN??•••
"Sebelum bertindak, mending kita cari tau tentang orangnya dulu. Entar kalo tiba-tiba plotwist gimana?" seloroh Geri.
Gevan dan teman-temannya kini sudah nangkring santai di tempat persinggahan mereka. Bangunan yang cukup mewah namun hanya sebatas rumah kedua bagi mereka. Dengan kata lain, markas.
"Plotwist maksut lo apaan dah?" tanya Orion yang celingak-celinguk seperti orang dongo. Permainan PS nya pun ia hentikan karena obrolan teman-temannya yang mulai serius.
Geri yang tadinya sedang mabar bersama Orion juga ikut menghentikan gamenya dengan membuang stik PS begitu saja.
"Ya kalo ternyata dia sebenernya bukan orang biasa, kita gak bisa nyerang gitu aja, kita harus siapin rencana." ucap Geri dengan tangguh tanpa hambatan dan percaya diri tingkat sultan.
"Bener juga ya, terus kita mesti gimana?" tanya Orion lagi, otak mungilnya itu belum bisa merealisasikan topik yang teman-temannya bicarakan sedari awal.
Geri mendengus, "Sekali goblok tetap goblok."
"Yeh si anjing ngatain." nada bicara Orion memang lemah tapi matanya melotot sampai mau keluar sembari melihat ke arah Geri.
Reyhan yang mendengarnya sudah mulai muak. Ia memang sudah biasa menyaksikan drama seperti. Biasa bukan berarti dapat terbiasa. "Berisik. Si Al udah nemuin infonya nih!" ucap Reyhan.
"Mana-mana gue mau liat." Geri yang semula duduk di teras langsung ngibrit ke sofa dan mendarat disamping kiri Aleon sedangkan Reyhan disamping kanannya.
Orion pun tak ingin ketinggalan info, "Gue juga!!"
Sebuah laptop dipangkuan Aleon dengan jelas menampilkan foto seorang perempuan dengan banyak kalimat-kalimat penting mengenainya. Ya, itu adalah Stellia, mantan dari Reyhan Anandra. Bahkan sampai saat ini, cowok itu masih sangat mencintai mantannya. Fakta berhasil membungkam hatinya yang masih menggelorakan nama Stellia. Dimana Stellia yang terciduk main belakang dengan cowok lain. Dan kini, Reyhan lagi-lagi dibuat terkejut sekaligus emosi karena fakta baru yang kembali muncul tentang gadis itu.
Fakta tentang Stellia yang pernah membunuh orang.
Reyhan menghela napas pelan, "Lo dapet info ini dari mana, Al?" tanyanya.
"Semua data punya dia, gue retas." jawab Aleon dengan santainya.
"Otak lo isinya apa sih, Al? Sampe bisa ngeretas-ngeretas gitu. Gue coba berkali-kali gagal mulu perasaan." Orion menggaruk belakang kepalanya.
PLETAK
Geri menyentil dahi Orion, "Ya karena otak lo kayak kertas! Lemah! Gampang sobek."
"YEH JANGAN SALAH, KERTAS BISA NYIMPEN CATATAN! BISA NYIMPEN RAHASIA! GAK KAYA LO CEPUAN!" teriak Orion tepat di telinga Geri.
"ANJ-"
"BERISIK BABI!" Gevan yang sedari tadi memang tengah tertidur di sofa sangat-amat merasa terganggu dengan suara-suara cunguk disana. Cowok berkaos putih polos ini semalaman tidak dapat menutup matanya karena istrinya yang rewel mengidam!
Orion cengengesan, "Maap bos!" ucapnya dengan tangan menghormat.
Reyhan dan Aleon tidak peduli dengan sekitarnya lagi, buktinya mereka malah semakin fokus pada laptop berlogo apel di depan mereka berdua.
"Menurut lo ada berapa korban pembunuhannya?" tanya Reyhan.
Dengan tangan yang masih mengotak-atik laptop cowok itu menjawab, "Yang gue tau cuman satu, itupun alesannya gak jelas, gak ada data yang cocok buat dijadiin alesan cewek ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARI
Teen Fiction"Gue hamil!! Puas lo?!" ••• Seorang gadis remaja yang nampaknya biasa saja. Namun tak ada yang menduga di balik kata biasa-nya itu ternyata cukup menyedihkan. Setelah bundanya pergi untuk selamanya, Arinn, gadis itu tinggal bersama ayah kandung ser...