Gevari 19

2.4K 78 4
                                    

HAI HAI GENGS
KLIK BINTANG DONGGG BIAR AKUNYA MAKIN SEMANGAT UP🐙

•••

Nontifikasi handphone milik Gevan penuh oleh spam WhatsApp,

AGRASSNA GROUP

Gery: @anda bos buruan ktanya mau kesini?????

Gery: Paduka Gevan mana?? yang lainnya juga mana?? buruan anjir ini polisinya udh pada datenggggggg

Delang: Bang Gue sama anggota lainnya udh kumpul di tempat

Reyhan: Gevan anjir lo dimana hahh?!

Aleon: semuanya kumpul di satu titik cepet!

1 Panggilan tak terjawab dari Aleon
7 Panggilan tak terjawab dari Reyhan
19 Panggilan tak terjawab dari Gery
115 Panggilan tak terjawab dari Clara

"Kak!!" Teriak Arinn pada Gevan.

"Kenapa?" tanya Gevan yang baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya basah pertanda dia habis mandi.

"Tadi aku liat hp kamu, terus banyak banget notifnya sampe ngelag gitu hp kamu." Arinn menjelaskan.

Gevan menghampiri Arinn dengan hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan. Membuat perut dan tangan berototnya terlihat sangat-sangat jelas, sudah biasa bagi Arinn.

Ia mengecek handphonenya dan seketika cowok itu ingat jika hari ini memang ada jadwal untuk keluar bersama tim Agrass.

"Anjing! Kenapa gue bisa lupa!" Sesalnya.

Saat handphonenya masih Gevan pegang, tiba-tiba bergetar pertanda panggilan masuk, itu dari kontak bernama Clara.

Arinn yang melihat itupun akan memasang telinganya setajam mungkin, benarkah Clara-Clara itu sebenarnya adalah Orion?

Langsung saja Gevan mengangkat telpon itu, "Lo pada udah disana?" Gevan to the point.

"Nah akhirnya diangkat juga. Makasih banyak gusti nu agung." Cerocos seorang lelaki diseberang, yang tak lain adalah Orion. Arinn baru percaya sekarang.

"Gak nyambung babi, cepetan jawab!" gertak Gevan pada Orion yang selalu membawa handphone adiknya ketika miliknya sedang sekarat.

"Ya iyalah bos, kita udah nungguin lo ini. Lo lagi ngapain sih dari tadi ditelponin gak diangkat angk-"

Tut

Telpon terputus begitu saja. Pastinya Gevan sendiri yang mengakhiri. Bisa budek telinganya jika mendengar cerocosan Orion meskipun hanya lewat telpon.

Gevan segera bersiap-siap untuk pergi. Arinn yang sedari tadi menyimak pun lantas bertanya karena terlampau kepo, "Mau kemana, kak?"

"Gue ada urusan diluar." Gevan berucap sambil memasang jaket Agrassna kebanggaannya.

"Mau ikut!"

Mendengar perkataan itu Gevan langsung terdiam dan melirik galak pada Arinn, "Gak. Lo diem disini. Gue bentar doang." Gevan tetaplah Gevan, cowok dengan tampang jauh dari kata lemah lembut.

"Iya bentar doang, kan? Makanya aku ikut." bukannya takut justru Arinn langsung berjalan ke arah lemari untuk ikuatan bersiap.

"Bahaya, Arinn. Bisa gak sekali aja lo nurut sama gue?!" Frustasi Gevan, pasalnya kali ini ia dan anggotanya akan menghadapi masalah serius yang bersangkutan dengan polisi. Gevan akan kerepotan jika bumil ini ikut-ikutan.

Arinn menunduk di depan lemari, ntah kenapa kali ini ia benar-benar ingin ikut dengan suaminya itu.

Gevan berdecak melihatnya. "Yaudah, iya lo ikut. Tapi cepet!"

GEVARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang