Hola hola gaiss
Jumpa lagi di part lanjutan Gevari yuhuu
Seneng ga gue up lagi? Hihiw
Yaudalah jngn bnyak cincong, let's Go markica!
Mari kita baca!Happy Reading pokonamah!
•••
"Rinn naik itu yuk!" ajak Erika pada arinn seraya menunjuk sebuah perahu di danau.
"Ayok!" seru Arinn dengan semangat.
Sepulang sekolah Erika sengaja mengajak Arinn untuk mengunjungi sebuah danau yang tak jauh dari rumah keduanya. Karena gabut, Erika jadi kepikiran untuk bermain bersama sahabatnya di danau.
"Wihhh asik bangett!!" seru Erika dengan mata yang berbinar. Ia sudah duduk di perahu bersama Arinn.
"Iya pemandangannya juga keren banget nih!" Arin menatap suasana sekitar yang asri dan damai. Tempat ini sangat cocok dimanfaatkan untuk healing.
Dengan hari yang semakin sore semakin ramai pula orang berdatangan. Membuat suasana menjadi lebih seru. Kedua remaja tadi kini berpindah tempat, sekarang mereka sedang asik menikmati es krimnya masing-masing.
Meneliti pandangan danau yang indah dari rumah pohon dengan sajian es krim yang segar apalagi ditemani seorang sahabat, beuhh bisa dibayangkan?
"Astaga Seru banget Rik!!" pekik Arinn dengan mulut penuh es krim.
"HAHAH iya dong, siapa juga yang bisa milih tempat se-cocok, se-estetik, dan semaripurna ini hah? YA ERIKA DONG!!" ujar Erika membanggakan diri dengan tangan menyingkapkan rambutnya bak orang sombong.
"Dih gitu doang, songong banget lo dasar Erik" Arinn terkekeh mengingat sikap sahabat satu-satunya ini memang selalu begitu, sering bercanda kapanpun dan dimanapun.
"HEH! Demen banget lo sebut gue Erik kan mirip laki rin!" geram Erika yang sejak kecil selalu saja dipanggil Erik oleh si Arinnia ini. Padahal namanya sudah bagus-bagus Erika malah diganti jadi Erik yang notabenya mirip cowok.
"Gapapa kali, Erik juga nama lo. Harusnya lo udah biasa gue panggil Erik. Udah dari orok juga, masih aja protes." Ucap Arinn yang masih sibuk dengan es krimnya.
"Iya deh terserah mak Arinn. Btw nih ya, nanti kalo udah lulus SMA kita masih bisa kayak gini lagi gak ya?" kali ini Erika menatap lurus kedepan seolah menerawang jauh tak lupa mulutnya tak henti dimasukkan eskrim.
"Emang lo mau kuliah di mana, di Pluto?" diluar ekspetasi seorang Erika, ternyata jawaban Arinn malah melenceng.
"Ck! Lo pengen banget ngerasain gue cekik ya?!" geram Erika menatap Arinn dengan tangan berlagak seolah akan mencekik leher Arinn.
"Lo mau bunuh gue? Seribu persen gak percaya gue mah. Kan lo sayang sama gue." mata Arinn sengaja memincing ingin menginterogasi Erika namun di kalimat terakhir wajahnya berubah jadi tengil dengan mulut membentuk senyuman. Ralat, cengiran maksudnya.
Duk
"Adoh"
"Lo tuh ya hobi banget ngajak gue gelut." setelah mengetuk jidat Arinn dengan lumayan keras, Erika beralih memeluk tubuh sahabatnya itu.
"Sakit goblok." namun tak urung gadis itu membalas pelukan Erika.
"Lo awas aja ya kalo nanti tiba-tiba ninggalin gue. Lo kan tau kalo sahabat gue cuman lo satu-satunya." ucap Erika tulus, acara berpelukannya belum selesai.
"Lo juga nanti kalo udah kuliah terus punya temen baru, jangan lupain gue. Kalo sampe lupa gue gantung lo di pohon kencur!" ancam Arinn sok iye.
"Jangan sampai pisah ya, sampai kapanpun." kata seorang Erika.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVARI
Teen Fiction"Gue hamil!! Puas lo?!" ••• Seorang gadis remaja yang nampaknya biasa saja. Namun tak ada yang menduga di balik kata biasa-nya itu ternyata cukup menyedihkan. Setelah bundanya pergi untuk selamanya, Arinn, gadis itu tinggal bersama ayah kandung ser...