Giselle terbangun duluan sebelum kaka - kakanya bangun. Dia melihat Shotaro dan Doyoung yang tertidur di sofa, dan Yuta tidur di dekatnya. Giselle mengubah posisinya menjadi duduk dan memainkan ponselnya. Tak selang berapa lama Yuta juga terbangun.
"Kapan kau bangun ?" Tanya Yuta
Yuta berdiri dan menyelimuti ke 2 adiknya yang masih tertidur.
"Kau mau sesuatu ?"
Giselle tidak menjawab.
"Apa kakimu masih sakit ? Kepalamu pusing ?"
Giselle masih diam dan fokus pada ponselnya. Yuta masih berusaha menahan dirinya. Adiknnya sedang sakit, dan sekarang mereka sedang berada di rumah sakit.
"Pulanglah, dan bawa mereka juga."
"Mwo ?! Giselle cukup, sekarang bukan saatnya berdebat."
"Aku tidak meminta berdebat. Aku hanya meminta kalian untuk pulang."
"Giselle berhentilah bersikap egois dan kekanan - kanakan."
"Mwo ?! Aku egois ? Aku baru berbicara begitu sudah dibilang egois ? Lalu bagaimana dengan kalian selama ini ?"
Doyoung dan Shotaro terbangun karena perdebatan adik dan kaka di pagi hari.
"Wae ? Ini masih pagi !" Runtuk Shotaro
Doyoung mendekati Yuta dan Giselle. Dia takut Yuta tidak bisa menahan emosinya. Yang ada malah memperburuk keadaan nantinya.
"Hyung sudah, kita sedang dirumah sakit sekarang. Giselle sudah ya. Kau kan masih sakit."
"Anak ini yang memulai ! Dia memang tidak bisa di ajarkan secara halus ! Kau sangat kekanak - kanakan, bahkan Ningning masih lebih dewasa dibandingkan mu ! Kami berusaha memperbaiki semuanya, tapi kau tidak menanggapinya sama sekali."
"Hyung tenanglah." Ucap Shotaro
"Sebenarnya apa mau mu ? Katakan padaku dengan jelas ! Akan aku turuti !"
"Bawa eomma kembali padaku."
Satu permintaan Giselle membuat semuanya terdiam. Sebuah permintaan yang tidak pernah terbayangkan oleh mereka.
"Wae ? Kau bilang akan memurutinya ? Bawa eomma kembali padaku !"
3 namja itu melihat mata Giselle mulai merah dan berkaca - kaca.
"Kau tidak bisa kan ?! Iya kan ! Aku tidak mau apapun selain itu ! Aku tidak mau bersama kalian, aku mau bersama eomma !"
Giselle mulai menangis dan Doyoung langsung memeluknya dan berusaha menengangkanya. Yuta tidak bisa berkata apa - apa lagi. Shotaro memintanya untuk duduk dan menenangkan diri.
"Mianhae, oppa mianhae. Gwenchana, menangislah."
"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Eomma ..."
Yuta mengacak - ngacak rambutnya. Dia tidak tega melihat Giselle bahkan tangisanya dan isakanya membuat hati mereka bertiga sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Chore In The Family [END]
FanfictionKeluarga adalah mereka adalah orang - orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada di sekitarnya. Baik buruk nya anggota keluarga, tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada. Tugas adalah hal yang wajib dikerjakan atau hal yang d...