# WHY #

142 19 2
                                    

“Oppa “

“Ne ?“

“Kalian semua merasakan hal yang aneh tidak ?“

Ke tiga namja disana melihat ke arah Ningning.

“Apa yang aneh ?“ Tanya Lucas

“Di keluarga kita. Aku merasa ada yang aneh.“

“Aneh yang kau maksud itu bagaimana ?" Tanya Jaehyun

Ningning menceritakan kejanggalan yang selama ini dia rasakan. Dari awal dia dengar kalau Johnny yang akan menjadi presdir, Yuta mengurus cabang. Lalu masalah restoran yang di kelola Doyoung, itu benar - benar murni dari Yuri. Tanpa campur tangan appa mereka. Entah sejak kapan Ningning memikirkan semua itu. Dia memang anak nya terlalu telik dalam beberapa hal.

“Mwo ? Aku jadi presdir ?“

Johnny sendiri saja bingung dan terkejut. Lebih tepatnya dia bahkan tidak tau tentang semua itu.

“Aneh kan ! Bahkan Yuta oppa bilang begini. Anda tidak perlu khawatir aku tau apa yang sudah mejadi tugas ku.“

"Kau dengar darimana ?"

"Tidak sengaja dengar Yuta oppa sedang telfon."

“Yuta Hyung berkata seakan semuanya sudah direncanakan." Ucap Lucas

“Coba oppa bayangkan !“

“Kenapa juga harus Yuri eomma yang memberikan restoran miliknya. Ya maksudku, hotel yang aku kelola juga milik Eomma. Tapi awalnya milik appa juga kan. Tapi kalau restoran itu, appa sama sekali tidak ikut campur. Kenapa appa tidak memberikan sesuatu ?“ Tanya Jaehyun

Setelah berpusing – pusing ria bersama. Mereka akhirnya memutuskan untuk naik bianglala di saat moment akan suset. Sweet kan ….
Mereka berdoa dan berharap kalau keluarga meraka semua akan baik – baik saja. Dan sebesar apapun masalah yang mereka hadapi, tidak akan merusak keluarga mereka.

#

Sementara itu Yuta masih beusaha sekuatnya. Walaupu dia juga sebenarnya udah kehilangan akal pikirnya.

“Giselle ! Aku mohon ! Giselle !“

"Uhukk uhukkk."

Tak lama Giselle terbatuk dan mengeluarkan air yang masuk kealam tubuhnya. Mereka bertiga langsung terduduk lemas disana. Giselle mencoba mengatur nafasnya dan melihat Yuta diasana. Yuta langsung memeluknya.

“Mianhae.“

“Oppa ... Hiks ..."

"Gwenchana, oppa disini."

"Takut ... Aku akan mati tadi ... Hiks ..."

“Siapa yang akan membiarkanmu mati. Oppa disini, semuanya baik – baik saja."

Doyoung memberikan jaketnya untuk Giselle dan mereka langsung pergi kerumah sakit. Giselle langsung ditangani disana. Yuta yakin Giselle sangat shock, terlebih ada beberapa luka karena tergores batu karang. Giselle sedang istirahat dan Yuta juga sedang menenangkan pikiranya.

“Hyung, rasanya tadi jantungku juga ikut berhenti.“ Ucap Shotaro

“Nado.“

“Melihat tadi Giselle menagis sambil memeluk Yuta hyung. Aku seperti bisa merasakan ketakutanya.“

“Iya kau benar. Aku mau telfon Johnny hyung dulu. Jaga adikmu.“

“Ne hyung.“

Doyoung pergi keluar dan memnghubungi Johnny. Kasian mereka pasti khawatir melihat mereka tidak pulang.

A Chore In The Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang