# ALL NEW THING #

163 17 2
                                    

“Morning.” Sapa Ningning

“Baby ! I miss you !”

Renjun langung berlari kearah Ningning dan memeluknya erat. Hari ini memang mereka janjian untuk bertemu di sekolah walaupun tidak ada kegiatan apapun. Mark tentu saja ada disana juga.

“Kau terlihat senang hari ini. Ada apa ?”

“Karena semua masalah keamrin sudah selesai. Walaupun aku belum bertemu denga  Giselle.”

“Dia dirawat kan.” Ucap Mark

“Kau tau darimana ?” Tanya Ningning

“Yuta Hyung.”

“Bagaimana kalau kita jenguk setelah dari sini ?” Tanya Renjun

“Tidak bisa. Dia tida diberpolehkan untuk dijenguk.” Jawab mark

“What ?!”

“Yuta oppa bilang kalau mau menjenguknya harus ebrtanya pada Dokter Kun. Dan lagi menurut Doyoung oppa, mau meminta izin bagaimana pun tidak akan berhasil.”

“Dia sakit apa ? Ketat sekali sepertinya.”

“Demam, dan masalah psikologinya.” Jawab Mark

“Dia gila ?!"

PLAKK …

Ningning dan Mark langsung menghadiahi Renjun dengan pukulan sayang.

“Oppa ! Jangan bicara begitu !”

“Kau ini sembarangan kalau bicara !”

“Appo ! Makanya jelaskan denga rinci !”

Ningning dan Mark akhirnya menjelaskan semuanya pda Renjun. Serinci mungkin dan seringan mungkin agar dia mengerti. Walaupun tidak bisa Renjun cerna dengan cepat.

“Wah … aku merasa bersalah padanya. Padahal kita selalu bersama, tapi tidak terlihat sama sekali.”

“Kalau kita memelas dan memohon dapat izin tidak ya ?”

“Aku rasa akan tetap gagal. Biarkan saja dulu, toh kaka – kakanya ada disana.”

“Kita pergi makan saja bagaimana ?” Ajak Renjun

“Kajja ! Oppa yang traktir !”

“Deal !” Timpal Mark

“Mwo?! Aish !”

#

“Aku ingin pulang !” Rengek Giselle

Lantunan itu sudah terdengar sejak pagi dan belum berhenti sampai sekarang. Gigih sekali memang.

“Demammu masih tinggi. Besok saja ya.” Bujuk Doyoung

“Oppa, aku ingin pulang sekarang.”

“Dengan beberapa Syarat. Kau harus bisa mengikhaskan eommamu, meminum obat dengan benar dan teratur, istirahat dengan benar, dan menjadi anak yang penurut. Bagaimana ? Aku akan langsung memulangkanmu.” Ucap Kun

“Ne !”

“Kau harus berjanji ! Aku tidak main – main !”

“Iya,aku janji !”

“Kau masih harus check up rutin denganku dan Taeil.”

Giselle menagguk. Kalau ada maunya, langsung jadi kucing penurut.

“Kalau sampai kau nakal. Aku tidak segan menyeretmu kesini dan mengurungmu. Mengerti ?!”

“Ne !”

A Chore In The Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang