# QUARREL #

143 13 4
                                    

Tak lama Yeji keluar dan meminta bantuan Mark untuk membawa Lia ke dalam mobil. Mereka juga langsung berpamitan untuk pulang. Saat Giselle mau masuk kedalam mobil, wanita itu menahan tangan Giselle.

“Kau bisa menemuiku kapan saja kau mau. Aku akan membantumu dengan suka rela.”

“Ne ?”

Giselle melihat ke arah wanita itu dengan tatapan bingung.

“Kau juga sepertinya kan. Aku bias melihatnya. Aku bisa melihat ada aura pelindung dari tubuhmu. Tapi kau lebih beruntung darinya, karena yang bersamamu tidak merugikan untuk tubuhmu. Atau mungkin belum.”

“Aku tidak akan melepaskanya.”

“Sekarang mungkin belum. Tapi kalian tidak bisa selamanya bersama. Dunia kalian sudah berbeda. Dan semua itu akan merugikanmu.”

“Aku tidak peduli dengan itu.”

Giselle langsung masuk kedalam mobil dan mengantar Yeji terlebih dahulu baru Mark mengantarkanya pulang. Bohong kalau Giselle tidak memikirakan hal yang orang itu katakan. Tapi bukan karena takut di rugikan. Giselle takut kehilangan untuk kedua kalinya.

“Giselle.”

“Hhmm.”

“Kau benar baik – baik saja ?”

“Iya. Kenapa memangnya ?”

“Kau terlihat melamun sejak tadi.”

“Tidak apa – apa. Aku masuk duluan, hati – hati dijalan.”

“Ne.”

Semuanya makanan sudah tersusun dengan sangat rapih di atas meja makan, semua penghuni rumah pu sudah berkumpul dan siap menyantap makan malam bersama. Seperti biasa makan malam mereka di temani dengan kejahilan anggota keluarga. Tapi tidak dengan 3 orang disana yang terlihat hanya diam. Yuta, Johnny dan Giselle hanya diam dengan makanan mereka. Giselle malah terlihat melamun sambil melihat kearah ruang tamu. Disana dia melihat Yuri yang tengah duduk sambil memaikan rambut dan kukunya.

‘Apa aku bisa melepas eomma ? Apa aku bisa menerima kehilangan untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini untuk selamanya. Aku belum siap eomma.’ Batin Giselle

“Giselle, makananya tidak akan habis kalau kau hanya mengaduk – aduknya.” Ucap Shotaro

Giselle bahkan tidak mendengar Shotaro berbicara padanya. Ningning yang ada disebelah Giselle langsung menyikutnya.

“Wae ?” Tanya Giselle

“Aku yang seharusnya bertanya. Kenapa melamun ?”

“Gwenchana.”

“Mau oppa buatkan makanan yang lain ?” Tanya Doyoung

“Tidak perlu oppa.”

Selesai makan malam anak –anak perempuan diminta lansung beristirahat sedangkan yang lain pergi keruang kerja. Sebenarnya Ningning sudah merasa ada yang aneh. Dia memperhatikan Yuta dan Johnny yang saling diam tidak seperti biasanya. Dengan mereka langsung diminta istirahat pun sudah menjadi kecurigaan besar untuk Ningning. Semua namja nampak serius di dalam ruangan. Terlebih Yuta dan Johnny.

“Jadi sebenarnya ada apa hyung ?” Tanya Jaehyun

“Seharusnya kita tanyakan itu pada Yuta Hyung dan Adik –adiknya.”

“Kau terlalu membersar – besarkan masalah Johnny.”

“Hyung yang terlalu menyepelekan masalah !”

Belum apa – apa  sudah pakai high note saja.

“Oke, bisa tenang dulu ? Kami semua bingung. Kami belum tau apa – apa, tapi kalian berdua sudah adu argument. Setidaknya jelaskan dulu pada kami.” Ucap Jaehyun

A Chore In The Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang