# LOSS FOREVER #

152 15 4
                                    

Pasti kalian bertanya – Tanya. Bukankah seharusnya Ningning dan Giselle ujian ? Ya, mereka sudah selesai ujian kelulusan. Dan sekarang sedang masa tenang, ke sekolah hanya untuk sekedar membenahi nilai saja.

Giselle dan Ningning baru saja sampai di sekolah, walaupun tidak berangkat bersama. Ningning langsung berjalan menghampiri Mark dan Renjun yang seperti biasa menunggu mereka. Sedangkan Giselle kali ini berjalan bersama Yeji.

“Kalian bertengkar ?” Tanya Renjun

“Aku membencinya ! Jangan pernah membahasnya !”

Renjun dan Mark saling melihat satu sama lain. Sepertinya semua hal buruk di otak mereka berdua terjadi.

“Sepertinya perang sudah dimulai. Kau mau berdiri dimana ?“ Bisik Renjun

Mark tidak menjawab, ketakutanya benar terjadi. Dan dia belum siap untuk menghadapinya. Ningning terlihat murung didalam kelas. Yang dia lakukan hanya memainkan ponselnya, melihat moment yang selama ini dia buat bersama Giselle. Dan Renjun baru ikut bergabung setelah selesai mengurus nilainya.

“Are you oke baby ?”

“No !”

“Ceritakan saja. Mungkin bisa membuatmu sedikit lega.” Ucap Mark

Akhirnya Ningning menceritakan semua kejadian, semua hal yang terjadi dirumahnya kemarin. Tentu saja ekspresi Mark dan Renjun lebih ke tidak percaya dan juga bingung.

“Kenapa mereka melakukan semua itu ? Ah, lebih tepatnya kenapa Yuri eomma meminta mereka melakukan itu ?” Tanya Renjun

“Kami semua juga belum tau jawabanya. Yuta oppa bilang malam ini semua jawabnya akan kami dapatkan.”

“Mark, kau belum menjawab pertanyaanku tadi pagi !”

“Aku tidak memihak siapapun. Tidak ada yang sepenuhnya benar dan tidak ada juga yang sepenuhnya salah. Ini urusan keluarga, dan aku tidak mau dan tidak ada hak juga untuk ikut campur. Aku tidak akan membela siapapun, tapi kalau sekedar membutuhkan pedapat aku akan bantu.”

“Kau benar juga.”

“Ningning. Kalian berdua tidak bisa seterusnya seperti ini. Jangan luapakan semua hal yang kalian lakukan dan lalui bersama.”

Ningning hanya diam mendengar ucapan Mark. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang. Emosinya masih menang banyak sekarang. Mark melihat Giselle melewati kelasnya, dan Renju  yang juga melihat langsung menyikut Mark. Mark langsung keluar dari kelas dan mengejar Giselle.

“Giselle !”

Giselle berhenti dan melihat kearah belakang.

“Mwo ?”

“Mau kemana ?”

“Pulang.”

“Sudah tidak ada nilai yang harus di perbaiki ?”

“Tidak ada, aku datang untuk membantu Yeji saja.”

“Gwenchana ?”

Mark memperhatikan wajah Giselle lekat dan memegang tanganya.

“Tanganmu hangat. Kau sakit ?”

“Tidak.”

Mark yang tidak akan begitu saja percaya langsung mengangkat tanganya bermaksud menyentuh kening Giselle, tapi Giselle langsung menahanya.

“Aku bilang tidak apa – apa. Aku baik – baik saja. Mark, pergilah temani dia. Dia yang butuh banyak support dan masukan sekarang. Aku pergi dulu.”

A Chore In The Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang