Beberapa minggu berlalu dan keadaan dirumah tidak membaik sama sekali. Bahkan menjadi semakin dingin saja. Mereka hanya berbicara dengan keluarga seibu saja selama ini. Ego masing – masing masih sangat tinggi. Belum ada yang mau mengalah ataupun mendinginkan kepala dan mencari jalan keluar bersama.
Sampai pada akhirnya setelah memikirkan secara matang untung segala hal dan aspek Yuta mengambil sebuah keputusan. Dimana setelah keputusan yang dia ambil pun tidak menjamin semuanya akan kembali seperti sedia kala. Dia hanya ingin menuntaskan semuanya, demi adik – adiknya.
Malam hari tiba – tiba saja pengacara keluarga mereka datang dan meminta semua anggota keluarga untuk berkumpul. Mereka semua berkumpul di ruang kerja dan duduk bersama dengan keluarga masing – masing. Sangat terlihat sekali dua kondisi disana, ketenangan dan kebingungan.
“Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul aku bisa mulai.”
Semuanya fokus pada pria paruh baya yang sudah bersama keluarga mereka sejak dulu. Sedikit membingungkan juga memang, keadaan keluarga sedang tidak baik - baik saja sekarang. Lalu tiba - tiba dia datang.
“Hari ini saya akan melakukan pembahasan tentang pembagian warisan keluarga milik Tuan Choi, atau mendiang ayah kalian semua. Sesuai dengan surat yang saya bawa, yang sudah ditulis langsung oleh Tuan Choi dan di tanda tangani oleh beliau dan juga kedua istrinya sebagai tanda persetujuan, dengan saya sebagai saksinya. Kita tidak akan membahas dalam bentuk nominal, kalian semua bisa melihat itu nanti. Saya hanya akan menyebutkan dalam bentuk presentasenya saja.”
“Kenapa tiba – tiba saja pembagian warisan ?” Tanya Johnny
“Karena Tuan muda Yuta sudah memintanya.”
Semua anggota keluarga Johnny langsung melihat kearah Yuta yang nampak duduk dengan tenang.
“Aku sama sekali bukan mengharapkan warisanya.” Ucap Yuta
“Bisa kita lanjutkan ?”
“Silahkan.” Jawab Yuta
Giselle melihat Yuri yang berdiri dibelakang pengacara itu dan melihat isi surat yang sedang di pegang.
“Aku tidak bisa mendengar ini semua. Rasanya sangat menyakitkan.”
Giselle yang mendengar ucapan Yuri langsung memalingkan wajahnya. Seburuk itukan isinya pikir Giselle, tapi sekali lagi dia tidak peduli dengan apa isi surat itu.
“Baiklah, saya akan mulai. Kita mulai dari anak – anak Nyonya Kwon Yuri, yaitu Choi Yuta, Choi Doyoung, Choi Shotaro dan Choi Giselle. Kalian mendapatkan 20% untuk semua anggota keluarga, untuk pembagian masing – masing anggota keluarga saya serahkan pada anggota keluarga.”
“Baru awalan saja sudah terdengar sangat lucu. Sangat tidak masuk akal.” Ucap Johnny
“Anda bisa melihat sendiri tulisannya nanti tuan.”
“Johnny, tolong biarkan semuanya selesai di bacakan.” Ucap Yuta
“Akan saya lanjutkan, untuk keluarga dari Nyonya Im Yoona, yaitu Choi Johnny, Choi Jaehyun, Choi Lucas, dan Choi Ningning. Kalian mendapatkan 20% untuk masing – masing anggota keluarga.”
“MWO?!” Teriak Keluarga Johnny serempak.
Berbanding terbalik dengan ekspresi keluarga Johnny yang shock dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Keluarga Yuta tetap terlihat tenang.
“Untuk Aset tempat tinggal Tuan Choi memiliki 3 rumah dan 2 penthouse. Rumah kalian tempat sekarang kepemilikanya akan di ganti menjadi atas nama Tuan muda Lucas. Lalu rumah kedua yang berada di Jeju akan di ganti menjadi atas nama Nona muda Ningning. Penthouse yang berada di Incheon akan di ganti menjadi atas nama Tuan muda Johnny, dan Penthouse kedua yang berada di Nami akan di ganti menjadi atas nama Tuan muda Jaehyun. Dan terakhir rumah yang berada di Busan Tuan besar memberikanya pada Tuan muda Yuta dan adik – adiknya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
A Chore In The Family [END]
FanfictionKeluarga adalah mereka adalah orang - orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada di sekitarnya. Baik buruk nya anggota keluarga, tetap tidak bisa merubah kodrat yang ada. Tugas adalah hal yang wajib dikerjakan atau hal yang d...