Mimpi
Saat itu aku bermimpi, seorang lelaki mengajakku berdiam diri di tempat tersunyi
Kita berjalan diam-diam dalam keheningan yang bagiku sedikit menegangkan..
Di luar sana memiliki waktu yang sepertinya tak sama, lebih terang, namun terjadi huru-hara dan keribetan jelas dan nyata di mataku yang buta
Sang lelaki terus menyertai
Aku sebatas mengikuti, mengamati, dan menghormati.
Ia mendampingi dan memberi penjagaan lebih
Aku pun merasakan ketenangan dan sedikit keberanian
Seketika itu tempatku dipenuhi bunga aneka warna, dan kubagikan bunga-bunga itu pada mereka yang menggemari.
Mimpi-mimpiku seperti nyata dan aku tak tahu, apakah ini benar nyata atau mimpi semata, yang jelas pengagum bunga memang ada nyatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syimfoni Senja
PoetryKumpulan puisi dalam pembebasan dan sambutan akan diri yang telah terlahir, kemudian terlahir kembali. Menjadi diri yang baru. Cinta bukan lagi soal perjalanan. Cinta adalah, air mata rindu para pencari kebenaran. ***** Kepada yang terus berusaha m...