17

984 93 2
                                    

⚠️WARNING⚠️ 18+
Sekali lagi saya ucapkan, mohon maaf untuk kamu yang belum berumur 18+ sebaiknya mundur dulu. Dosa banget ini awokwok.
.
.

Tik... Tik... Tik...

Seolah seperti mendengar kata-kata dari seseorang bidadari, Law hanya bisa tersentak saat mendengarnya. Beberapa kali ia dapat mendengar suara debaran jantungnya yang semakin kencang. Sepertinya wajah Law juga akan memerah karena salah tingkah.

Law menarik diri, menjauhkan diri dari Luffy. Memilih untuk menatap jendela dan mengamati noda air di jendela. Memberanikan diri untuk kembali mengatur debaran jantungnya.

"Oh, ya ampun..." Law membatin dengan gugup. "Pria ini benar-benar membuatku kehilangan akal,"

Luffy hanya berani melirik setelah mengatakannya dengan jujur, ia hanya diam di tempat sambil memainkan jari-jarinya. Law lalu menoleh dan menatap dengan malu-malu. "Bagaimana mungkin kamu berkata dengan sangat jujur seperti itu?" Tegur nya.

"Bukannya kau yang menyuruhku untuk berkata jujur?" Luffy berkata dengan panik. "Apa yang salah dengan berkata jujur?"

"Ah, sial!" Law mengumpat pelan. Ia lalu berjalan mendekati Luffy dan mencium bibir pria mungil itu dengan panas. Tidak ada jeda, tidak ada kesempatan untuk beristirahat. Bahkan mereka lupa untuk menyantap makan malam.

Law dengan cepat melepas celana Luffy sambil terus menciumnya. Bahkan Luffy juga tidak menolak sama sekali. Wajahnya memerah sampai menyambar ke telinga dan lehernya, ada keinginan lebih, tubuhnya terangsang seolah tersetrum. Luffy mencengkram bahu Law dengan erat, perasaan gugup untuk kedua kalinya menggerogotinya.

Law menyengir tampan di wajahnya, seperti tertantang dengan ekspresi terangsang milik Luffy. "Ini bukan pertama kalinya kita melakukan sex kau tahu itu kan, Luffy-ya?" Bisiknya menggoda.

"...aku tahu." Luffy tidak bisa menahan diri untuk mendesah saat Law mulai menggosokkan kejantanannya ke sela pahanya. "Aahhnnn..." Racaunya.

Law menggigit cuping telinga Luffy yang memang sensitif. "Tidak ada pemanasan lagi sebelumnya, Luffy-ya." Ujarnya gamblang. "Aku... sudah tidak tahan lagi." Wajahnya memerah saat mengatakan itu sebelum akhirnya Law mulai mengangkat kaki kiri Luffy dan memikulnya di pundak.

Dalam sekali hentakan lambat namun pasti, Law akhirnya memasukkan semua kejantanannya. Menggerakkan kedua tangannya untuk menggerakkan pinggul Luffy dengan tempo yang sulit diikuti. Luffy tidak dapat menahannya lagi, ia hanya terus mendesah kacau dan mencakar punggung Law dengan ganas.

"Aahhnn... To-Torao... ngghh..." Racau Luffy sambil menarik tubuhnya lebih mendekat.

Bibir Law yang sexy itu segera menciumi bibir Luffy dengan panas. Memberinya permainan yang menegangkan dan membiarkan Luffy terjatuh ke dalam ke sexy-an nya. Law semakin memperdalam kejantanannya dan semakin liar saat bergerak. Kaki Luffy mulai melemah, tubuhnya merosot, tetapi untuk saja tangan besar Law sigap memeluk tubuh mungil itu.

"Aku akan mengangkat tubuhmu. Eratkan saja tanganmu di leherku." Kata Law yang masih setia dengan temponya. Luffy tidak banyak berbicara, ia hanya mendesah dan berucap "nikmat" di waktu yang bersamaan.

"Ahhnn... y-ya... di sana... ahhnn..." Beberapa kali Law menyerang bagian sensitif Luffy tanpa ampun.

Law mendekatkan bibirnya yang sexy ke telinga Luffy. "Katakan kepadaku, Luffy-ya..." Ada jeda saat ia berbicara. Napas beratnya menyulitkan ia untuk berbicara normal.

"Katakan dengan jujur..." Law dengan saliva panasnya menjilati cuping telinga Luffy. "Apa yang kamu sukai saat bercinta denganku?"

Luffy sudah tidak dapat mengontrol raut wajahnya. Ia menginginkan lebih dari ini. Saat ia mencapai klimaks, Law tentu saja tidak akan memberikan waktu untuk beristirahat. Belum. Law masih menginginkan permainan lebih intim dari ini. Mungkin Law berpikir untuk membuat perut Luffy dipenuhi oleh sperma nya lalu hamil. Bisa saja kan Law akhirnya memiliki anak-anaknya sendiri, tetapi secara biologis, tentu saja Luffy tidak dapat melakukannya.

HUJAN || LAWLU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang