Angin kencang kembali membuatnya tersadar dari pingsannya. Law membuka kedua matanya dengan perlahan dan kemudian terkejut. Ia menatap sekelilingnya yang dipenuhi oleh awan-awan putih yang mengumpul menjadi satu. Langit biru cerah yang selalu di rindukan. Law melirik kepada liontin yang masih di genggam nya dengan erat. Tubuhnya terus terjatuh dari ketinggian itu.
Tubuhnya seolah sedang melayang di udara, berenang bagaikan ikan-ikan di laut. Dia tidak membawa parasut di tubuhnya. Apa dirinya akan mati?
Law memejamkan matanya sebentar, membayangkan sosok Luffy yang diingat nya selama ini. Lalu liontin itu tiba-tiba berdenyut, seolah memberitahu bahwa Luffy berada di sekitar sini. Law membuka matanya, tubuhnya masih terjatuh di antara langit cerah. Dengan kecepatan tinggi ia berusaha mungkin untuk mencari tubuh Luffy, tetapi tidak menemukan nya di mana pun.
"LUFFY!!" Law berteriak dengan sekuat tenaga. "KAMU DI MANA?"
Tetap tidak ada respon apa pun. Semakin lama semakin cepat juga tubuh Law terjatuh dari ketinggian itu. Law terus menatap sekelilingnya dengan cermat, mencari tubuh Luffy di antara ribuan ikan-ikan transparan yang mulai berenang di sekitarnya.
"LUFFY-YA! KAMU ADA DI MANA?" Law berusaha berteriak lagi. Namun nihil, ia tidak menerima respon apa pun.
Seekor paus transparan tiba-tiba berenang mendekati Law. Seolah menganggap langit biru itu adalah lautan air yang dapat membantunya berenang. Paus itu menatap Law dengan tekun, kemudian berubah menjadi seorang wanita air. Senyum airnya membuat Law merinding, dan tiba-tiba sebuah suara terdengar dari dalam kepalanya.
"Mencari Luffy?"
Law tidak merasa aneh, justru ia mengangguk untuk menjawab pertanyaan wanita air itu. "Di mana dia?"
"Kau datang untuk menjemput Luffy, bukan?"
"Ya, aku datang untuk menyelamatkan Luffy!" Jelas Law.
Ada tawa kecil dari wanita air itu. "Kau pria yang sangat romantis. Beruntung sekali Luffy jatuh cinta kepadamu."
"Apa Luffy-ya baik-baik saja?" Law bertanya lagi.
Wanita air itu menggeleng kecil. "Tubuhnya sudah berubah menjadi air sepenuhnya. Kamu sedikit terlambat."
"Apa aku bisa menyelamatkan Luffy?" Tanya Law.
Wanita air itu tiba-tiba kembali berubah menjadi paus dan menyuruh Law untuk menunggu. "Apa aku bisa bertemu dengan Luffy lagi?" Tanya Law khawatir.
Tetapi paus itu hanya menyemburkan air dari lubangnya dan mengibaskan ekornya. "Hanya kau yang tahu jawabannya," lalu paus itu pergi entah kemana.
Sudah sepuluh menit semenjak paus itu menghilang ke awan-awan putih. Tiba-tiba ikan-ikan transparan berenang memutari tubuh Law, seolah membantunya berenang untuk mendekati sesuatu. Law seperti mendengar suara dari dalam kepalanya. Menyuruh nya untuk memanggil nama Luffy dengan sekuat tenaga.
"LUFFY!" Law kembali berteriak meneriaki nama Luffy.
Ikan-ikan transparan itu membantunya mendekati ke sebuah awan putih yang berkumpul menjadi satu. Dan di awan itu terdapat tubuh seseorang yang sedang tertidur di samping kolam ikan transparan itu. Law menatap dengan senyuman di wajahnya. Ia kembali meneriaki nama Luffy dengan sekuat tenaga.
Awalnya Luffy merasa sedang berhalusinasi, ia merasa pikirannya sedang kacau sekarang. Tetapi teriakan dari Law benar-benar memaksanya untuk terbangun dari tidurnya. Kedua mata Luffy menatap tidak percaya ke arah langit.
"Torao!?" Luffy memekik. Sebisa mungkin ia memaksa kaki-kaki nya yang sudah berubah menjadi air untuk berlari.
"TORAO!" Luffy ikut berteriak dengan suara kencang. "AKU DI SINI!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN || LAWLU ✅
FanfictionH U J A N: Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Apa kalian percaya jika "Pawang Hujan" benar-benar ada di dunia ini? Cover by Pinterest + sg Tell me if...